Site icon SumutPos

Usulan untuk Posisi Eselon III Pemprovsu ke Tim Baperjakat Banyak Tak Diakomodir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Informasi dari sejumlah pimpinan OPD Pemprovsu bahwa usulan yang mereka ajukan ke Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Pemprovsu untuk posisi eselon III, banyak tak diakomodir.

Alhasil diakui mereka pejabat yang dilantik tersebut bukanlah berdasarkan usulan sebelumnya. “Tarik menarik kepentingannya tinggi sekali, ini saja saya bolak balik mengganti usulan ke pimpinan dan Baperjakat, namun yang dilantik malah tak sesuai usulan sebelumnya,” ungkap salah seorang pimpinan OPD tersebut, yang minta namanya dirahasiakan.

Menjawab ini, Plt Kepala BKD Setdaprovsu, Syahruddin Lubis mengatakan, pimpinan punya otoritas penuh atas penempatan semua pejabat yang dilantik. Meski memang pada awalnya usulan dari pimpinan OPD sudah masuk ke Tim Baperjakat.

“Apapun ceritanya keputusan tetap berada di tangan pimpinan. Tim Baperjakat cuma memberi masukan dan menyampaikan usulan itu kepada pimpinan, untuk selanjutnya diputuskan oleh pimpinan. Jadi benar memang tidak mesti semua usulan kadis disetujui oleh pimpinan,” katanya.

Gubsu Edy Rahmayadi yang dimintai tanggapan ihwal ini mengatakan, awalnya memang menyerahkan mekanisme usulan semua pejabat eselon III kepada pimpinan OPD masing-masing. Namun begitu dicek profil dan rekam jejak pejabat tersebut melalui Baperjakat, sambungnya, ada yang tidak sesuai penempatan yang diberikan sesuai usulan dari pimpinan OPD-nya. “Kalau tidak kena, ya tidak bisa jugalah dipaksa. Bukan saya mencurigai si eselon II itu, dia harus pas jugalah. Pas sesuai ilmunya juga,” katanya.

Begitupun mengenai penilaian pejabat sebelum dilantik, kata dia sudah dilakukan oleh Baperjakat. Ia menegaskan tidak ada ikut serta dalam hal menentukan siapa pejabat yang akan dilantik tersebut. “Nggak, saya nggak ada ikut-ikut. Pokoknya begitu sampai di saya (usulannya), kalau ada yang salah, udah benar ini, yakin, bismillah saya tanda tangani dan saya lantik. Saya tak ada ikut-ikut itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Inspektur Provinsi Sumatera Utara, Lasro Marbun dikabarkan akan diplot sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sumut. Kemungkinan dirinya ikut dalam seleksi lelang jabatan sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sumut.

Seperti diketahui, saat ini terdapat 10 posisi eselon II atau jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama Pemprovsu yang lowong, dan salah satunya adalah kepala Dinas Pendidikan. Arsyad Lubis dahulu selaku kepala dinas dimutasi menjadi asisten administrasi pemerintahan. Sementara itu Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sudah memberi sinyal untuk kembali membuka seleksi lelang eselon II dalam waktu dekat.

Lasro yang disinggung perihal ini, mendadak kaget mendapat pertanyaan tersebut. Pada awalnya dia begitu terbuka menjawab awak media sekaitan perubahan struktur organisasi tata laksana (SOTK) di Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, yang direalisasikan tahun ini. Apalagi dia sekarang juga rangkap jabatan sebagai Plt Kepala Biro Organisasi Setdaprovsu, yang mengurusi rumah-rumah bagi organisasi perangkat daerah (OPD).

Mendapati pertanyaan dimaksud, mantan kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tersebut, langsung menghindar dari awak media. “Ah, kau ada-ada aja,” katanya sembari tersenyum lebar, usai menghadiri pelantikan pejabat administrator (eselon III) Pemprovsu, Selasa (14/1) sore.

Ia juga sempat mengepalkan tangan ke arah wartawan, menandakan menolak menjawab pertanyaaan dimaksud. Namun usai ditanyai ihwal SOTK tersebut, Lasro yang disinggung lagi soal posisi Kepala Disdik Sumut kosong sepeninggalan Arsyad menjadi Aspem, serta rencana Gubsu membuka lagi seleksi ulang bahkan dapat menempatkan pejabat berdasarkan asesmen untuk posisi yang lowong tersebut, hanya membalas dengan tawa dan senyum lebar tanpa berkomentar sedikit pun. (prn/ila)

Exit mobile version