Site icon SumutPos

WNI Cewek jadi Tersangka Pembunuh Kakak Tiri Pemimpin Korut

 

Foto: Star TV via AP
Gambar CCTV tertanggal 13 Februari 2017 yang diunggah hari ini (15/3), menunjukkan seorang perempuan (tengah, berbaju putih) di bandara internasional Sepang, Malaysia, yang ditangkap karena diguda terkait dengan pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

MALAYSIA, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Malaysia mengatakan mereka telah menangkap dua orang perempuan sehubungan dengan kematian kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Perempuan pertama berpaspor Vietnam ditangkap di bandara internasional Kuala Lumpur. Dia membawa dokumen perjalanan atau paspor Vietnam. Ia diidentifikasi dari rekaman CCTV, video pengawas di bandara. Menurut polisi, ia sedang sendirian ketika ditangkap. Saat ini, ia dijadwalkan untuk ditanyai pengadilan.

Sementara perempuan kedua berpaspor Indonesia bernama Siti Aishah. Paspornya dikeluarkan imigrasi Serang, Banten.

Kim Jong-nam, kakak tiri Kim Jong-un itu meninggal dunia hari Senin setelah mendadak jatuh sakit di bandara tersebut. Menurut pejabat pemerintah Malaysia, Kim memberitahu petugas medis sebelum ia meninggal bahwa ia diserang oleh dua perempuan dengan semprotan campuran zat kimia tertentu di Bandara Kuala Lumpur.

Sejauh ini, penyebab kematian Kim Jong-nam , abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dan siapa pembunuhnya masih menjadi tanda tanya. Sejumlah saksi mata menyebut Jong-nam telah diracun, namun hal ini masih harus dipastikan melalui uji forensik.

Sebuah gambar dengan resolusi rendah yang diambil dari kamera pemantau di bandara menunjukkan seorang perempuan mengenakan kaus bertuliskan ‘LOL’ di bagian depannya.

Tidak jelas, apakah perempuan itu adalah Siti Aishah, atau perempuan lain. Polisi menyebut, mereka masih mencari ‘beberapa’ tersangka lain.

Penyelidikan terhadap Siti Aishah masih dilanjutkan kata Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Sri Khalid bin Abu Bakar.

Kim Jong-nam , abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Polisi Malaysia dan pihak Korea Utara belum mengukuhkan bahwa ‘lelaki Korea’ yang bepergian dengan nama Kim Cholitu memang benar Kim Jong-nam, namun Korea Selatan sudah memastikannya.

Disebutkan, polisi Malaysia sudah menuntaskan pemeriksaan jenazah Kim, namun tak jelas apakah hasilnya akan diumumkan.

Sejauh ini, kata Kepala Polisi Selangor, Abdul Samah Mat, tak ada permintaan dari Korea Utara untuk mengirimkan jenazah Kim.

“Ada petugas Kedutaan Korea Utara datang, tapi tak ada permintaan itu,” katanya.

Foto: REX/SHUTTERSTOCK
Foto yang diambil dari kamera pemantau -tak jelas apakah dia warga Indonesia itu atau perempuan tersangka satu lagi.

MOTIF MASIH GELAP

Berbagai spekulasi menyebut, Kim dibunuh atas perintah pemerintah Korea Utara, namun belum ada bukti yang mendukung.

Kim Jong-nam hidup jauh dari sorotan publik dan disebut banyak menghabiskan waktu di luar negeri, terutama di Makau, Cina daratan, dan Singapura, sejak dilangkahi oleh adik tirinya dalam pergantian kekuasaan, saat ayah mereka, Kim Jong-il, meninggal dunia pada 2011.

Dikabarkan, peluangnya untuk menjadi pemimpin Korut, menggantikan mendiang ayahnya, Kim Jong-il, sejak ketahuan menggunakan paspor palsu untuk mengunjungi Disneyland di Tokyo.

Foto: Istimewa
Inilah dia para elit Korea Utara di lingkungan pemimpin tertingginya.

Sejak dilangkahi oleh adik tirinya dalam pergantian kekuasaan, saat ayah mereka, Kim Jong-il, meninggal dunia pada 2011, Kim Jong-nam hidup jauh dari sorotan publik. Dia menghabiskan waktunya di luar negeri, terutama di Makau, Cina daratan, dan Singapura.

Belakangan dia mulai berbicara tentang soal kekuasaan dinasti Kim di Korea Utara, bahkan menulis buku yang diterbitkan 2012, yang mengutarakan ketidakyakinannya terhadap kualitas kepemimpinan adik tirinya, Kim Jong-un.

Namun, pada saat bersamaan, dia mengatakan tidak tertarik memikul tanggung jawab kepemimpinan.

Bukan kali pertama Korut terlibat dalam pembunuhan, penculikan, dan penyerangan yang melibatkan agen rahasia.

Apakah Kim Jong-nam benar dibunuh?

Kim Jong-nam dilaporkan telah menjadi target pembunuhan selama beberapa waktu terakhir.

Seorang mata-mata Korut yang dipenjara di Korsel pada 2012 dilaporkan mengaku mengatur pembunuhan terhadap Kim Jong-nam yang tampak seperti kecelakaan tabrak-lari.

Bukan kali pertama Korut terlibat dalam pembunuhan, penculikan, dan serangan yang melibatkan agen rahasia.

Pada 1968, sebanyak 31 prajurit elite Korut dikirim ke Korsel untuk menembus rumah dinas kepresidenan dan membunuh Presiden Park Chung-hee. Upaya itu gagal dan sebagian besar prajurit Korut dibunuh.

Lalu pada 1970-an dan 1980-an, sejumlah warga Jepang diculik oleh agen rahasia Korut untuk melatih mata-mata Korut budaya dan bahasa Jepang. (voa/bbc)

Exit mobile version