Site icon SumutPos

Amiruddin: Petugas Ini Kurang Cekatan

Kasus di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia

MEDAN- Ketua DPRD Medan Amiruddin menegaskan bahwa dirinya sudah tidak ada masalah lagi dengan sekuriti Bandara Polonia Medan. Masalah itu juga telah selesai.

“Sekali lagi saya tegaskan, tidak benar saya melakukan penamparan apalagi pemukulan terhadap security Bandara Polonia Medan. Antara saya dan sekuriti sudah tidak ada masalah lagi dan telah selesai,” kata Amiruddin, kemarin.

Dijelaskannya, kejadian itu berawal, Minggu, 8 April 2012 saat mengantar Plt Ketua DPC Partai Demokrat Medan, Sutan Bhatoegana yang hendak bertolak ke Jakarta dari Bandara Polonia. Saat mau masuk ke ruang keberangkatan domestik, ia diperiksa oleh sekuriti bandara.

“Saya mengerti pemeriksaan demi keamanan penerbangan harus dilakukan, dan saya juga tidak menolak saat dilakukan pemeriksaan oleh sekuriti. Namun, sewaktu sekuriti memeriksa, telah terjadi kecerobohan,” ujar Amiruddin.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan securiti itu tidak professional. “Sebagai petugas pemeriksaan yang setiap harinya melakukan pekerjaan pemeriksaan, sangat kecil kemungkinan membuat kesalahan. Tetapi karena petugas ini kurang cekatan dan tidak tangkas serta tidak profesional dalam menjalankan tugasnya. Maka terjadi kecerobohan ketika memeriksa saya,” jelasnya.

Dijelaskannya, petugas yang melakukan pemeriksaan ke tubuhnya seperti curiga dengan adanya benjolan di dalam celana jeans yang dikenakan Amiruddin. “Merasa ada tangan yang menyentuh kemaluan saya, spontan saya bereaksi karena merasa dilecehkan di hadapan publik. Dan saat itu saya tidak ada menampar atau memukul sekuriti bandara,” cetusnya.

Dikatakannya, yang terjadi pada saat itu adalah dorong mendorong antara Amiruddin dengan sekuriti, yang saat itu sedang ramai pengunjung. “Di antara kami hanya terjadi dorong mendorong, dan tak ada penamparan ataupun pemukulan,” tegasnya lagi.

Selanjutnya, paparnya, petugas sekuriti terus mendorongnya hingga terdiam. Saat itulah, mulai muncul petugas pengawas Bandara Polonia Medan, yang juga anggota TNI AU. Hingga akhirnya dikawal dan diantar mengantar Pelaksana Ketua  DPC Partai Demokrat Kota Medan.

Lebih lanjutnya, dia menyatakan, setelah Ketua DPC Partai Demokrat terbang ke Jakarta, maka dirinya kembali pulang melalui pintu yang sama. Di tempat itu, ia kembali bertemu dengan sekuriti yang memeriksa dirinya. Saat itulah petugas tersebut langsung menyalami dan meminta maaf.
“Karena petugas itu sudah minta maaf dan saya juga sudah memaafkan, saya anggap sudah tidak ada masalah apapun,” sebutnya.

Amiruddin mengaku terkejut, keesokan harinya muncul pemberitaan soal itu. “Saya juga sudah mendapatkan telepon dan SMS, tapi saya anggap telepon dan SMS tersebut hanya sebatas merugikan saya secara pribadi, sehingga pada hari ini saya umumkan kronologisnya,” katanya.

Persoalan ini, sebutnya pada Rabu (11/4) pagi, saat pulang dari Jakarta langsung bertemu dengan General Manager Angkasa Pura. Ketika itu berbincang soal insiden saling dorong mendorong pekan lalu. Pada pertemuan tersebut akhirnya disepakati insiden itu dianggap selesai.  “Jadi insiden saling dorong mendorong antara saya dan manajemen PT Angkasa Pura sudah tidak ada masalah lagi, dan dianggap selesai,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, HT Milwan ketika ditemui Sumut Pos mengaku, prihal kejadian yang dialami kadernya, yakni Ketua DPRD Medan sedang dipelajari oleh pihaknya. “Sampai saat ini persoalannya sedang dipelajari,” katanya saat ditemui di kampus USU akhir pekan kemarin. (adl/ril)

Exit mobile version