Site icon SumutPos

Sejak Pandemi Covid-19, Cakupan Imunisasi di Sumut Menurun

File/SUMUT POS - Petugas Puskesmas Glugur Darat memberikan vaksin imunisasi polio kepada seorang balita, di Jalan Pendidikan, Kec Medan Timur, Jumat (11/3) lalu. PIN Polio bagi balita ini, dilakukan serentak di seluruh Indonesia dari 8-15 Maret 2016 mendatang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak pandemi Covid-19, cakupan imunisasi di Indonesia termasuk Provinsi Sumatera Utara menurun secara signifikan. Hal ini tentunya meningkatkan risiko terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut drg Ismail Lubis mengatakan, sudah terjadi di beberapa kab/kota di Indonesia, termasuk Sumut. Di mana, terjadi KLB Campak di Sibolga dan Tapteng, Difteri di Langkat selama Tahun 2022. “Imunisasi merupakan salah satu upaya yang aman dan efektif untuk melindungi anak-anak kita secara aktif terhadap penyakit-penyakit berbahaya seperti campak, rubella, polio, difteri, pertusis, tetanus atau penyakit lainnya,” kata Ismail pada webinar bagi Masyarakat Umum dan Tokoh Agama dalam Rangka Perayaan Pekan Imunisasi Dunia 16-22 April 2022, Kamis (14/4).

Ismail menjelaskan, imunisasi atau vaksin telah menyelamatkan nyawa tanpa pandang bulu sejak 1798. Imunisasi cacar adalah yang pertama perlawanan terhadap penyakit. Untuk pertama kalinya, vaksin memberi semua orang kesempatan.

“Imunisasi yang selama ini diberikan hanya kepada bayi (0-11 bulan) ternyata tidak cukup untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Artinya, harus diberikan booster atau imunisasi lanjutan pada baduta (18-24 bulan) dan anak sekolah (BIAS), sehingga pemberian imunisasi tidak boleh berhenti hanya sampai usia 9 bulan,” terangnya.

Menurut Ismail, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan rubella pada tahun 2023, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan Dunia Bebas Polio tahun 2026. Karena itu, untuk menutup gap anak-anak yang belum mendapat imunisasi lengkap dan memutus mata rantai transmisi campak-rubella secara cepat, perlu dilakukan upaya penguatan imunisasi rutin dan juga pemberian imunisasi tambahan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional pada bulan Mei-Juni 2022 dengan target cakupan 95% di semua tingkat administratif atau wilayah.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar membawa anak-anak ke pos-pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal dan mengejar imunisasi yang belum lengkap. “Peran lintas program dan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada semua pihak, bahwa imunisasi sangat penting untuk memberikan perlindungan,” ujarnya.

terhadap PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ) dan mencegah KLB pada masa yang akan datang dalam rangka mewujudkan generasi bangsa yang sehat, kuat dan cerdas,” pungkasnya.

“Melalui momen Pekan Imunisasi Dunia ini, saya mengajak seluruh masyarakat, tokoh agama, pelayan publik, lembaga swadaya masyarakat, media, dunia, usaha, kader, dan seluruh sektor di seluruh Provinsi Sumatera Utara, mari kita berkontribusi dalam mempertahankan cakupan imunisasi tinggi dan merata di semua tingkat administratif dengan target 95% untuk setiap jenis antigen imunisasi. KLB penyakit dapat dicegah dengan imunisasi, sehingga tidak terjadi lagi,” ungkapnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar membawa anak-anak ke pos-pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi sesuai jadwal dan mengejar imunisasi yang belum lengkap.

“Meluruskan informasi yang tidak benar tentang imunisasi, perlu dukungan lintas sektor, lintas program, tokoh agama, tokoh masyarakat untuk ikut mensukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional Mei-Juni 2022 di Provinsi Sumatera Utara.

Peran lintas program dan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada semua pihak, bahwa imunisasi sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ) dan mencegah KLB pada masa yang akan datang dalam rangka mewujudkan generasi bangsa yang sehat, kuat dan cerdas,” pungkasnya. (ris/ila)

Exit mobile version