Site icon SumutPos

Aspal Landasan Kualanamu Kurang Padat

MEDAN-Bandara Kualanamu hampir rampung. Namun masih banyak kekurangan yang didapati, khususnya pada areal landasan. Di antaranya, cat penanda kurang lurus, aspal kurang padat, tanah yang kurang rata, dan lain sebagainya. Kekurangan tersebut dinilai tim sertifikasi Kualanamu dan kemudian dicatatkan untuk diberikan kepada PT Angkasa Pura II, selaku pengelola Kualanamu.

Kepala Proyek Kualanamu atau Project Implementation Unit (PIU) AP II Joko Wasito mengatakan, tim sertifikasi ini berfungsi untuk melihat semua fasilitas bandara. Mulai dari landasan, terminal, alat navigasi, dan lain sebagainya. “Untuk sertifikasi landasan, ada beberapa catatan kecil yang kita dapatkan. Misalnya, cat landasan yang kurang lurus. Aspal, dan lainnya,” ujarnya.

Dijelaskannya, sertifikasi ini menyatakan bahwa keadaan Kualanamu aman dan nyaman. Sehingga, maskapai tidak ketakutan untuk melakukan penerbangan di bandara ini.”Jadi, selain landasan, yang disertifikasi juga beraneka ragam. Seperti alat navigasi, alat navigasi, peralatan bantu pendaratan, pemancar, dan lainnya. Pokoknya yang berhubungan dengan bandara,” jelasnya.

Untuk memperbaiki catatan dari tim sertifikasi ini, Joko menyatakan akan melakukan secepat mungkin. Bila dimungkinkan akan dilakukan bersamaan dengan sertifikasi terminal. “Catatan kecil ini akan terus kita perbaiki. Apalagi, perbaikan tersebut bukan hal yang sulit. Tidak memakan waktu yang begitu lama untuk menyesuaikan sesuai dengan permintaan tim sertifikasi,” tambahnya.

Setelah landasan, lanjutnya, saat ini terminal keberangkatan dan kedatangan baik domestik maupun internasional sedang dalam proses sertifikasi. Hal ini dilakukan karena pihak AP II memiliki target untuk sertifikasi ini diselesaikan maksimal pada minggu ke 2 bulan Juni mendatang. “Target inipun harus dapat dicapai. Karena, sudah menjadi permintaan dari pusat,” lanjutnya.

Terkait dengan biaya maintenance atau perawatan bandara Kualanamu mendatang, kata dia, pasti akan 2 kali lipat bila dibandingkan dengan biaya perawaran Polonia. “Tetapi, saya tidak tahu berapa jumlahnya. Itu mungkin diketahui, saat sudah pindah kemari. Yang pasti, yang mengetahui jawaban itu adalah pak GM (General Manager),” pungkasnya. (ram)

Exit mobile version