Site icon SumutPos

Harumkan Nama Indonesia dengan Kulit Jengkol

Lima mahasiswa Unimed saat menerima penghargaan di ajang ITEX ke-26 di Kualalumpur, Malaysia, Sabtu (13/5) lalu.

SUMUTPOS.CO – Bau jengkol menurut sebagian orang cukup mengganggu. Tapi, gara-gara jengkol, lima mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Tim mahasiswa Unimed itu berhasil mengukir prestasi di ajang Internasional Invention, Innovation and Technologi Exhibition (ITEX) ke-28 dengan meraih satu Medali Silver (Juara II) kategori Agrikultur dan Special Award dari World Inventin and Innovation Promotion Association (WIPA) di Kualalumpur, Malaysia, pada 11-13 Mei lalu. Kelima mahasiswa Unimed itu, yakni Dicky Mahaputra Tarigan (Prodi Biologi Bilingual FMIPA), Khairunnisa (Prodi Biologi Bilingual FMIPA), M Moni Simbolon (Prodi Biologi Bilingual FMIPA), Ari Andrian (Prodi Pendidikan Akuntansi FE), dan Sartika Telambanua (Prodi Pendidikan Bimbingan Konseling FIP).

Tim ini membawa kulit jengkol dalam penelitiannya. Adapun penemuan mereka adalah J-SPRAY (Jengkol SPRAY), merupakan insektisida alami dari Kulit Jengkol dengan Teknologi Microwave Assisted Extraction (MAE), sehingga aplikatif dan ekonomis untuk digunakan pada sektor pertanian. Kompetisi yang diikuti lebih dari 1.000 ilmuwan muda dari berbagai perguruan tinggi di dunia tersebut, mengusung tema ‘Menemukan Dunia yang Lebih Baik’, dan lebih dari 24 negara ambil bagian.

Dengan tujuan, untuk menjembatani kesenjangan antara kecepatan inovasi ilmiah yang luar biasa dan masyarakat, serta komersialisasi penemuan dan inovasi. Event yang diselenggarakan Malaysian Invention and Design Society (MINDS), menampilkan 1.000 temuan inovatif dari para periset berbagai institusi pendidikan tinggi serta penemu muda dan badan usaha. Selain dari Malaysia, para peserta berasal dari Republik Islam Iran, Republik Indonesia, Taiwan, Korea Selatan, Arab Saudi, Thailand, Polandia, Mesir, Kuwait dan Bahrain.

Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom MPd mengungkapkan, keberhasilan ini menambah daftar prestasi mahasiswa Unimed di tingkat internasional. Sebelumnya sudah banyak prestasi yang berhasil diraih baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Kabar gembira ini sangat membahagiakan kita pimpinan dan sivitas Unimed. Serta sebagai bukti kreativitas dan inovasi temuan mahasiswa Unimed berhasil menyisihkan peserta dari perguruan tinggi terbaik dunia yang mengikuti ajang ITEX tersebut,” ujar rektor, Senin (15/5).

Dikatakannya, prestasi ini diharapkan dapat memacu dan menjadi pendorong para dosen dan mahasiswa untuk terus berinovasi dalam berbagai temuan ilmiah, supaya dapat terus mengukir prestasi di berbagai kompetisi yang ada. Prestasi mahasiswa Unimed ini juga memperkuat bukti ilmuwan muda Indonesia sangat potensial.

“Kompetisi ini berlangsung sangat ketat karena diikuti lebih dari 24 negara. Tidak sedikit merupakan negara-negara besar dan memiliki latar belakang teknologi yang bagus. Dari semua temuan produk peserta tersebut hanya temuan mahasiswa Unimed mendapatkan penghargaan Special Award dari World Inventin and Innovation Promotion Association (WIPA),” beber Syawal.

Ketua tim, Dicky Mahaputra Tarigan merasa bangga dan bahagia telah berhasil membawa harum nama Unimed dan Indonesia di ajang kompetisi tingkat Internasional. Prestasi ini merupakan buah dari kerja keras dan kerja cerdas dalam tim.

“Prestasi ini akan mendorong kami untuk terus berinovasi dan berkarya untuk kejar prestasi di ajang lainnya. Serta mendorong mahasiswa Unimed lainnya untuk terus berkarya, karena mahasiswa Unimed tidak kalah cerdas dan kreatifnya dari kampus-kampus terbaik dunia,” kata Dicky.

Dia menambahkan, karya inovasi bersama timnya merupakan buah dari kurikulum berbasis KKNI yang telah diterapkan di Unimed. Sebab, melalui kurikulum tersebut mahasiswa dituntut dapat menghasilkan karya dari setiap mata kuliah yang diambil per semester. (ris/ila)

Exit mobile version