Site icon SumutPos

Pentingnya Ruang Terbuka dan Ambisi Sederhana

Sahur Bersama Tokoh Masyarakat Sumut, H Ahmad Arif (25)

BESERTA KELUARGA: Ketua Partai PAN Medan, Ahmad Arif dan keluarga saat bersama Sumut Pos.keluarga di kediamannya jalan Bulutangkis Medan,selasa (14/8).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Tokoh masyarakat Sumut yang kali ini dijambangi Tim Sahur Sumut Pos adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Kota Medan H Ahmad Arif SE. Berangkat dari Gedung Graha Pena Kantor Sumut Pos, tim sahur pun meluncur menuju kediamannya di Jalan Bulutangkis No 16A Kecamatan Medan Kota.

Tiba di rumah Arif, Tim Sahur Sumut Pos sedikit bingung. Pasalnya PAN adalah Parpol yang identik dengan warna biru, namun cat rumahnya malah didominasi warna cokelat. Selidik punya selidik, ternyata warna rumah barunya itu merupakan permintaan anak-anaknya.
“Iya, rumah yang lama sudah dijual dan di rumah itu catnya sudah warna biru, jadi anak-anak minta catnya diganti biar ada sedikit perubahan,” tuturnya.

Sebelumnya Arif  bertempat tinggal di Jalan Laksana Kecamatan Medan Area. Namun, beberapa waktu belakangan ini dia bersama isteri Hj Zulmawati SE yang berprofesi staf Leader Bisnis Banking Center di Bank Mandiri, sempat mencari-cari rumah yang lebih ideal dan nyaman.

Bertepatan pula Arif memiliki teman yang baru saja berbagi harta warisan. Temannya itu merupakan anak seorang anggota TNI berpangkat Letkol yang mempunyai rumah itu. Rumah tersebut dibanderol dengan harga yang sesuai, namun dengan sedikit penawaran temannya itu langsung setuju dan rumah pun terjual kepada Arif. Dan, rumah baru itu pun baru ditempati pada awal Ramadan 1433 Hijriah ini karena sebelumnya masih dalam tahap renovasi.

Satu yang menjadi pertimbangan kenapa dia sangat menginginkan rumah tersebut karena ruang terbukanya cukup lebar. “Karena saya sering mengadakan berbagai acara di rumah, jadi saya memerlukan ruangan terbuka di rumah agar tak mengganggu orang banyak dengan memakai jalan umum,” kata Arif.

Itulah pembicaraan awal saat Tim Sahur Sumut Pos tiba di rumahnya. Obrolan tersebut ditemani dengan segelas teh manis sebelum santap sahur. Tak berapa lama, Tim Sahur Sumut Pos pun dikenalkan kepada sosok sang istri dan ketiga anaknya. Anak pertama bernama Jihan Fadhillah, kedua Ahmad Miftah Ma’arif, dan terakhir Ahmad Furqon Ma’arif.

Sambil menceritakan anak-anaknya yang kerap dididik untuk berpuasa sejak kecil, Arif pun mengajak Tim Sahur Sumut Pos untuk menyantap hidangan sahur yang sudah tersedia di meja makan.

“Saya mendidik mereka (ketiga anaknya) dengan menceritakan pengalaman saya waktu kecil dulu. Jadi mungkin mereka terinspirasi dan berusaha lebih baik dari saya. Karena anak paling besar saya sudah mencoba berpuasa sejak kelas 3 SD sementara saya dulu berpuasa sejak kelas 6 SD,” papar anggota DPRD Medan itu.

Saat ingin memulai santap sahur, isteri Arif pun sempat nyeletuk bahwa Arif ternyata memiliki kesenangan terhadap lauk yang digulai, baik ikan maupun ayam.

Sebagai Ketua DPD PAN Kota Medan, Arif juga sempat menceritakan kegiatan Parpolnya selama bulan Ramadan ini. Selain menggelar acara berbuka puasa bersama, PAN Kota Medan juga menyemarakkan Ramadan dengan menggelar pasar murah.

“Ada lima titik pasar murah yang kami sebar di beberapa kecamatan. Kami harap sembako yang kami jual bisa sedikit meringankan beban masyarakat dalam menyediakan bahan pokok jelang Lebaran ini,” ujarnya.

Selama ini Arif juga sudah banyak merasakan asam-garam dunia politik bersama PAN. Pada 1998 lalu dia merupakan seorang inisiator Parpol berlambang matahari itu.
“Sebenarnya saya bisa menjadi pimpinan tertinggi PAN saat itu, namun saya lebih memilih untuk melebarkan sayap PAN lebih luas lagi,” jelasnya.

Tentang pengkaderan, Arif juga memberikan pendapat mengenai banyaknya kader yang menjadi ‘kutu loncat’ di dunia politik. “Kader yang memilih berpolitik itu sedikit banyak ada yang memiliki ideologi dan konsistensi tinggi. Tapi, ada juga yang berpolitik hanya untuk mengejar ambisi meraih jabatan. Inilah yang menyebabkan kader banyak yang pindah-masuk Parpol,” kata Bang Arif.”Pindah partai itu boleh jika memang ada prinsip pribadi yang cukup mendasar yang alasannya belum tentu kita ketahui. Dan tentu saja itu nggak bisa kita larang,” tambahnya.

Menurut Arif, keikutsertaannya di dunia politik ini juga diawali karena lingkup keluarga yang juga bernuansa politik. Karena sang ayah, Nasir Musar, merupakan orang-orang yang bergerak di Parpol seperti dia. “Ayah dulu seorang yang getol di Parpol, saat itu dia berdiri di bawah panji Masyumi. Saat itu, Masyumi merupakan satu partai besar sebagai rival PKI. Tapi, dia tidak menjadi anggota dewan,” ujar Arif.

Tak berhenti di situ, perbincangan pun berlanjut ke Pilgubsu 2013 dan Pilpres 2014 mendatang. Target yang ingin diraih adalah melebarkan sayap PAN. Karena itu, Arif menuturkan cara yang ditempuh adalah melalui pengkaderan.

“Kami sudah menggelar Musran (Muasyawarah Ranting) di 151 kelurahan dan Muscab (Musyawarah Cabang) di 21 kecamatan Kota Medan. Saya yakin bila ini dilakukan pasti akan berhasil dan maju,” katanya.

Dan, ambisi yang hingga saat ini belum tercapai menurut Arif adalah menjadi anggota DPR RI. Namun, secara umum ambisi Arif adalah ingin melakukan yang terbaik bagi masyarakat dan bermanfaat bagi orang banyak.

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Waktu imsak pun terlewati. Arif meminta Tim Sahur Sumut Pos untuk melakukan salat Subuh bersama di rumahnya. Usai salat Subuh, Tim Sahur Sumut Pos pun berpamitan. (*)

Exit mobile version