Site icon SumutPos

Ini Dia… Gerakan Melawan Asap Lewat Video dan Twitmob

Gerakan melawan asap ala komunitas di Riau.
Gerakan melawan asap ala komunitas di Riau.

Berbagai cara melawan asap ditunjukan oleh masyarakat Riau. Salah satu yang tengah hangat adalah video dengan nama #melawanasap. Video yang diposting melalui Youtube ini, dibuat oleh sekelompok komunitas di Pekanbaru.

Karya mereka telah mengharu birukan jagat dunia maya. Menyentak Indonesia dan merajai twitter dunia. Sebuah perlawanan tanpa suara, tapi bukti nyata bahwa derita asap di Riau itu ada. Tanpa editan dan tanpa rekayasa. Mari melawan asap!

Ini kisahnya. Berangkat dari keluhan sang istri yang sedang hamil muda, sesak nafas akibat asap, Andang Wiratmoko (26) tergerak untuk membuat aksi melawan asap. Merangkul beberapa temannya dari berbagai komunitas, Andre mengambil beberapa cuplikan video.

Gambar yang dihasilkan semakin ‘hidup’, karena menggunakan kamera drone. Menunjukkan bagaimana asap benar-benar membuat Pekanbaru, Ibukota Provinsi Riau, bagaikan negeri di atas awan. Putih tersebab asap.

Video itu lantas diposting di facebook, twitter dan diikuti di jejaring sosial Youtube di alamat http://youtu.be/Sct122LQMWo#melawanasap.

Aksi ini pun mendapat banyak dukungan dari masyarakat Riau. Apalagi dengan memanfaatkan fasilitas Whatapps, Blackberry dan akun medsos lainnya, Andang mengajak semua kalangan untuk ngetwit dan menyebarkan video tersebut ke akun twitter Presiden Jokowi Widodo, pada senin (14/9) lalu, sekitar pukul 17.00 WIB.

Kerja keras Andang dan delapan komunitas lainnya di Pekanbaru berhasil. Twitter langsung menempatkan #melawanasap langsung menjadi trending topic dunia. Menduduki peringkat pertama. Luar biasa.

“Ini namanya twitmob. Efeknya lumayan jika dilakukan serentak,” ucap Andang kepada Pekanbaru Pos (Grup JPNN), Selasa (15/9).

Mendunianya #melawanasap memang di luar prediksi. Tercatat saat ini video yang diiringi lagu ‘Indonesia Tanah Air Beta’ versi nada melayu yang sendu itu, sudah ditonton oleh lebih hampir mencapai 100 ribu kali.

“Sudah banyak pengguna media sosial berteriak mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinan, namun tak didengar pemerintah,” kata Andang.


“’Makanya kita dari delapan komunitas ingin memperlihatkan secara live apa yang dirasakan masyarakat Riau. Gambar-gambar itu bukan editan kamera,” tambahnya memberi alasan di balik video berdurasi 3 menit itu.

Andang sendiri merupakan pemilik apaajadotcom yang begerak di bidang video kreatif. Adapun delapan komunitas yang digaet Andang untuk membuat video tersebut adalah Akademi Berbagi Pekanbaru, Liburun, Bujang Dara, Pkuvidgram, Stand up Indo Pku, Ammo Production & Aero Picture, Cosmic Dance dan Nd Kana Production.

Ia mengaku sudah 18 tahun ini masyarakat Riau terus-terusan menghirup asap tanpa ada penyelesaian pasti dari Pemerintah.

“Istri saya jadi susah bernafas. Sekarang dia sedang hamil. Tetap sesak meski di kamar pakai AC,” kisah Andang.

Atas motivasi itulah, skenario video #melawan asap tidak memuat kata-kata. Hanya ada visualisasi udara berbahaya yang menyelimuti kota Pekanbaru.

Sebagai gantinya, penonton disuguhi kata-kata sederhana namun mengena yang ditulis tangan.


Kata-kata yang menyentuh dan menggugah diantaranya; ‘Inilah rumah kami. Lihat asap di mana-mana. Yang bertanggung jawab ada di mana? Kami tidak akan diam. Kami akan melawan. Ini bisa dihentikan agar kami tidak mati perlahan. Bertahan dan melawan.’

Saat video #melawan asap kian dikenal dan jadi perbincangan saat ini, Andang pun mengaku bersyukur. Apa yang ia targetkan bersama kawan-kawannya berhasil, yakni mempersatukan masyarakat Riau untuk tidak diam saja melawan kondisi bencana asap.

Menurut Andang, jika pemerintah masih belum ada tindakkan, bukan tidak mungkin ia akan membuat video dengan massa yang lebih besar serta menunjukan bukti-bukti yang lebih valid pembakaran hutan yang terang-terangan dilakukan oleh perusahaan.

“Saya ucapkan terimakasih kepada semua yang terlibat dalam pembuatan Video ini, semoga asap ini cepat berlalu,” katanya.

Hal senada disampaikan relawan Akademi Berbagi di Pekanbaru, Lianda Martha, yang ikut dalam pembuatan video #melawanasap.

Ia mengatakan bahwa video ini adalah bentuk sentilan pada pemerintah. Ada dua hal yang didesak mereka pada pemerintah. Pertama, penanganan darurat bencana dan kedua, penanganan jangka panjang.

“Selama ini kami tidak melihat komitmen pemerintah untuk menyelesaikan masalah asap yang menahun ini,” geramnya.

Aksi melawan asap juga dilakukan oleh sejumlah komikus dan kartunis. Mereka membuat gerakan #masihmelawanasap untuk menyoroti ketidaktegasan pemerintah melakukan penegakan hukum terhadap para pelaku.

Juga ada aksi melawan asap dari komunitas fotografer Indonesia yang melakukan pameran foto kabut asap di Mal SKA Pekanbaru.

Gerakan unik melawan asap ini, tampaknya mulai menggugah pemerintah. Selasa (15/9) siang, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dan dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan sejumlah gubernur menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Rakor Karhutla di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Jakarta.

Dalam Rakor ini, Luhut secara tegas mendukung upaya aparat penegak hukum baik Polri maupun Kejaksaan untuk menindak pelaku pembakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

“Saya setuju libas habis para pelaku (pembakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan, red),” tegas Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan.

Tentu saja, kita tetap menaruh harapan kepada pemerintah bisa segera mengatasi masalah asap yang telah mengancam bahkan akan terus mengancam warga ini.

Namun, Rakor Karhutla yang dipimpin Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutaan Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti beserta jajaran pemerintah baik di pusat maupun di daerah patut diapresiasi sebagai langkah awal untuk memastikan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan, dan yang utama lagi bagaimana warga terbebas dari asap yang hampir setiap tahun terbelenggu.(did/fat/fri/jpnn)

Exit mobile version