Site icon SumutPos

Polisi Merampok & Menembak Nasabah BRI, Dor…!

Foto: Ilham/PM Briptu Dian Chaidir, anggota Polres Bireuen Aceh, coba merampok BRI Unit Kedai Durian, Jalan Besar Delitua, Kecamatan Medan Johori, Selasa (15/6) sekira pukul 15.00 WIB.
Foto: Ilham/PM
Briptu Dian Chaidir, anggota Polres Bireuen Aceh, coba merampok BRI Unit Kedai Durian, Jalan Besar Delitua, Kecamatan Medan Johori, Selasa (15/6) sekira pukul 15.00 WIB.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menggelapkan dana remunerasi sebesar Rp80 juta, Briptu Dian Chaidir (27) panik cara menggantinya. Gelap mata, anggota Polres Bireuen ini coba merampok BRI Unit Kedai Durian, Jalan Besar Delitua, Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Medan Johor. Ironisnya, aksi nekad pelaku justru menyebabkan seorang nasabah kritis tertembak.

Data dihimpun, peristiwa yang mencoreng citra Polri ini terjadi, Selasa (15/6) sekira pukul 15.00 WIB. Kala itu Briptu Dian datang ke lokasi bersama seorang temannya mengendarai Honda Megapro BK 2192 ADR. Usai memarkirkan sepeda motor, Briptu Dian yang menenteng senjata laras panjang jenis SS 1V2 itu langsung masuk ke bank. Sementara rekannya menunggu di luar.

Karena bank sudah tutup pembukuan, langkah Briptu Dian dihentikan security bernama Immanuel Adinata Saragih (26). Namun aksi Immanuel justru membuat Briptu Dian emosi, hingga keduanya terlibat adu mulut. Pertengkaran itu berakhir dengan baku hantam.

Kegaduhan di teras bank itu sontak mengundang perhatian para nasabah, termasuk Darwin Shah Berutu (50), warga Jalan Purwo Gang Sahabat, Dusun I Kelurahan Suka Makmur, Kecamatan Delitua, yang baru selesai transaksi.

Karena kalah duel, Briptu Dian mengokang senjatanya. Melihat itu, Imannuel yang tanggap berusaha merebut senjata buatan Pindad itu. Naas, saat saling rebutan itulah, suara tembakan terdengar. Sebutir peluru menerjang dada kanan Darwin yang tak langsung roboh. Darwin baru terkapar setelah masuk kembali ke bank.

Melihat seorang nasabah jadi korban, dengan sekuat tenaga Imannuel mendorong tubuh Briptu Dian hingga tersungkur keluar teras bank.

Hal itu membuat pelaku makin emosi, hingga kembali menarik pelatuk senjatanya dan menembak Imannuel. Beruntung, peluru itu hanya mengenai lantai. Tak mau mati konyol, Imannuel kembali menyerang Briptu Dian, hingga keduanya kembali bergumul di halaman bank. Melihat Darwin bersimbah darah, pegawai bank lainnya langsung teriak minta tolong pada warga.

Dalam hitungan detik, puluhan warga langsung memadati lokasi. Sebagian dari mereka menangkap pelaku dan sebagian lagi memboyong Darwin ke Rumah Sakit Adam Malik Medan. Melihat situasi tak kondusif, rekan Briptu Dian yang semula stand-by di luar memilih melarikan diri. Iwan Sembiring, warga sekitar yang melihat peristiwa itu mengaku tak mengenal kedua pelaku. ” Kukira nasabah bank. Manalah aku curiga kalau itu perampok,”katanya pada kru koran ini.

Hal senada dikatakan warga lain bermarga Tarigan. “Memang kulihat ada berantam di depan bank. Tapi aku tidak berani dekat karena ada senjatanya. Suara tembakan juga aku dengar. Tapi, kalau pelakunya polisi, aku belum taulah. Bank itu tadi masih ramai kok,”beber pedagang bandrek itu. Tak lama pasca pelaku diamankan warga, puluhan personel Polsek Delitua, Tim Inafis Polresta Medan dan Subdit III/Umum Ditreskrimum Poldasu tiba di lokasi. Setelah beberapa menit melakukan olak TKP, petugas langsung memboyong Briptu Dian yang babak belur dipukuli massa untuk pengembangan.

Untuk menstrilkan lokasi, polisi memasang police line. Peristiwa ini membuat ratusan warga tumpah ke lokasi, hingga arus lalu lintas di Jalan Besar Delitua macet sampai 2 kilometer. Kapolsek Delitua AKP Daniel Marunduri yang ditemui di lokasi mengaku pihaknya masih melakukan pengembangan. Tak lama, Briptu Dian pun diboyong untuk pemeriksaan ke Polresta Medan. Menurut beberapa warga, Darwin yang terkena tembakan datang ke bank hendak mengambil uang yang dikirim anaknya dari Arab. “Bapak itu yang tinggal di Purwo, mau ambil kiriman anaknya yang di Arab,” ujar warga bernama Cici. (gib/deo)

Exit mobile version