Site icon SumutPos

Gubsu Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Madina, Janji Relokasi 22 Rumah Korban

humas pemprovsu for sumut pos
MENINJAU: Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meninjau lokasi banjir bandang di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Senin (15/10).

MADINA, SUMUTPOS.CO – Paskabanjir bandang melanda Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meninjau langsung ke lokasi bencana, Senin (15/10).

Saat peninjauan itu, Gubernur berjanji merelokasi 22 rumah dan sekolah yang diterjang banjir bandang, untuk dipindahkan ke tempat yang lebih layak dihuni. Sebelum turun meninjau, Gubsu melaksanakan salat gaib di Masjid Agung Panyabungan.

Didampingi Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution dan sejumlah Pimpinan OPD Pemprov, pejabat setempat serta perwakilan pemerintah pusat, Gubernur langsung turun melihat kondisi di lokasi terdampak bencana.

Dari reruntuhan rumah dan sempadan sungai di Desa Huta Na Godang, terlihat sisa banjir seperti beberapa kayu besar yang melintang di badan jalan, terus di evakuasi. Petugas TNI/Polri dan Basarnas nampak menggunakan sejumlah peralatan.

Setelah melihat pemukiman penduduk, Gubernur berjalan ke tempat lain melihat kondisi perbukitan dan tebing curam yang menurutnya rawan terjadinya longsor jika intensitas curah hujan tinggi. Karena itu, ia juga meminta pemerintah setempat memperhatikan semua aktifitas penggunaan lahan oleh warga agar tetap mengantisipasi kemungkinan terburuk.

“Pertama ini wujud belasungkawa kita kepada rakyat kita. Kedua, kita mencarinya solusinya. Ini musibah yang harus kita cari jalan keluarnya sekarang. Jadi secepatnya kita kerjakan,” ujar Gubernur yang ditemui di sela peninjauannya di lokasi.

Sementara di tempat pengungsian, Gubernur pun menegaskan bahwa mendirikan bangunan di sempadan sungai merupakan tindakan yang salah dan bahkan membahayakan nyawa. Apalagi, dalam aturan memang hal tersebut tidak dibenarkan. Karena itu, pihaknya mendorong agar para korban yang kehilangan tempat tinggal, bisa difasilitasi untuk relokasi ke lahan yang akan dicarikan tempatnya.

“Setuju kan kalau bapak/ibu dipindahkan dari sana? tanya Edy disambut kata setuju para pengungsi yang berjumlah 75 KK di tenda pengungsian.

Bersama para korban selamat dan warga di Kecamatan Ulu Pungkut, Gubernur menyerahkan bantuan berupa perlengkapan sekolah untuk belasan anak yang selamat dari musiba, berikut santunan untuk para orang tua. Setelah itu, Edy pun memimpin seluruh warga yang hadir di pengungsian untuk memanjatkan doa dan membaca Alfatihah kepada korban meninggal.

Namun untuk meninjau beberapa lokasi yang dianggap rawan, waktu dan kondisi cuaca tidak memungkinkan, sehingga guna mengitari tempat lainnya dan melanjutkan penelusuran, dilakukan hari berikutnya. Gubernur pun memutuskan bermalam di rumah warga bersama rombongan.

Turut mendampingi Kepala BPBd Sumut Riadil Akhir, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Azhar Harahap, Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Abdul Haris Lubis, Kadis SDA, Cipta Karya dan Tata Ruang Lukmanul Hakim, Kadis Kesehatan Agustama, Kadis Pendidikan Arsyad Lubis, Kadis Kehutanan Harlen Purba, Kepala BWSS II Pardede, serta sejumlah pejabat lainnya.

Sementara Buapti Madina Dahlan Hasan Nasution mengapresiasi dan berterimakasih kepada Gubernur yang bersedia turun langsung melihat kondisi masyarakat yang tertimpa bencana banjir bandang. Selain itu, dirinya juga bersyukur atas rencana pembangunan sekolah (SMK) Perkebunan yang akan dibangun di Kecamatan tersebut.

Sementara itu, Kepala BPBD Sumut Riadil Lubis mengatakan, Pemerintah provinsi dan Pemkab Mandailing Natal berencana merelokasi 22 unit rumah di Desa Muara Saladi, Ulu Pungkut, Mandailing Natal, yang hancur diterjang banjir bandang pada Jumat (12/10) lalu.

Selain rumah warga, kata Riadil, pemerintah juga akan merelokasi sekolah dasar sekaligus madrasah yang turut hancur akibat banjir bandang. Relokasi dilakukan, karena pemukiman serta gedung sekolah tersebut terletak pada lokasi yang masih berpotensi diterpa bencana.

Sementara itu, ratusan warga asal Desa Muara Saladi sudah diungsikan ke Balai Naposo Nauli Bulung, Kelurahan Hutagodang, Ulu Pungkut, Mandailing Natal. Lokasi ini berjarak sekitar lima kilometer dari Desa Muara Saladi.

Polda Kirim Tim Dokter dan Psikiater

Sementara itu, Polda Sumut mengirimkan tim psikologi untuk Trauma Healing (membantu pulihkan psikologis) para korban banjir bandang di Kabupateb Mandailing Natal (Madina). Tim tersebut sudah berangkat dan bekerja sejak hari pertama pasca bencana, Senin (15/10).

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto SH mengatakan, pihak dan jajarannya sangat berduka atas bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ulu Pungkut dan kecamatan lainnya, semoga masyarakat segera bangkit dan menjalankan aktifitas dengan normal kembali.”Tim sudah berangkat dan bekerja sejak satu hari pasca bencana. Diharapkan, trauma warga dan anak anak dapat disembuhkan pascabencana,” katanya.

Ia juga sudah memerintahkan kepada polres wilayah setempat dan personel yang BKO ke lokasi bencana untuk aktif membantu dan mendirikan posko bagi warga yang terkena banjir bandang.

Kasubbid Penmas Bid Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan menambahkan, kegiatan Tim Trauma Healing Bag Psikologi Biro SDM Polda Sumut telah melaksanakan kegiatan Trauma Healing di posko pengungsian korban bencana banjir bandang Kelurahan Huta Godang Kecamataj Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal.

Tim, katanya, melaksanakan konseling klasikal terhadap anak-anak korban bencana banjir bandang, konseling Individu terhadap anak-anak dan orangtua korban bencana. Selain itu, tim juga melakukan pemulihan dengan bermain dengan anak-anak korban bencana.

Mantan Kapolres Nias Selatan (Nisel) ini mengatakan, kegiatan itu bertujuan mengembalikan semangat korban pascatrauma bencana terutama anak yang mengalami musibah banjir bandang (siswa Madrasah Ibtidaiyyah Babbussalam).

Kemudian, meningkatkan kemampuan konsentrasi dan kewaspadaan anak-anak korban bencana, membangun kembali kekompakan dan kebersamaan serta memulihkan kondisi psikologis orangtua yang mengalami musibah kehilangan anggota keluarga.

Selain tim psikologi Poldasu, lanjut Nainggolan, juga melibatkan tim dari Bid Dokes TNI Batalyon Infantri 123/RB Padang Sidempuan. “Tim masih terus bekerja sampai dalam waktu yang belum ditentukan,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, bencana banjir bandang yang terjadi di Mandailing Natal, pekan lalu menewaskan 17 orang akibat tertimbun material lumpur dan kayu. Kini, tim gabungan terus melakukan evakuasi dan pemulihan pasca bencana. (dvs/ila)

Exit mobile version