Site icon SumutPos

Djoss Fokus SDM, Eramas Infrastruktur

Pasangan cagub-cawagub Sumut nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat (kedua kanan)-Sihar Sitorus (kanan) menyampaikan program disaksikan pasangan cagub-cawagub nomor urut satu Edy Rahmayadi (kiri)-Musa Rajekshah (kedua kiri) pada Debat Publik Kedua Pilgub Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (12/5). Debat publik tersebut mengangkat tema Pembangunan yang Berkeadilan dan Berkesetaraan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Bagi dua pasangan calon (Paslon) Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) memiliki pandangan berbeda tentang pembangunan kepariwisataan Sumut. Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss) memiliki rancangan pembangunan pariwisata mengambil fokus pada perbaikan sistem pengelolaan serta peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM). Sedangkan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) lebih menekankan pembangunan infrastruktur.

Menurut Djarot, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), sepeti raksasa yang tengah tidur dan harus dibangunkan. “Besar sekali potensi wisatanya. Tetapi maaf, tenaga-tenaga khusus seperti pelaku wisata dan pemandu wisata, kita masih kekurangan,” ujar Djarot Saiful Hidayat, Selasa (15/5).

Kata calon nomor urut dua ini, tugas penting adalah menjadikan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata, bisa melayani pengunjung dan wisatawan dengan baik. Karenanya perlu penataan yang jelas dan terarah, karena potensi yang ada cukup banyak dan besar. “Semua potensi ini, tanpa didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, untuk menjadi tuan rumah yang baik, maka ini bisa mubajir. Dan putra daerah yang ada di situ,” katanya.

Selain itu lanjutnya, bagaimana masyarakat dapat mengelola pusat kerajinan dan hasil alam dengan baik. Kemudian memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan mengharapakan kepuasan wisatawan yang datang ke lokasi tertentu. Sebab pelayanan, merupakan faktor kunci agar pariwisata bisa dikenal masyarakat luas dan mendapat nama, baik lokal, nasional hingga mancanegara.

“Jangan sampai orang membeli sesuatu di lokasi wisata, merasa harganya terlalu mahal. Kemudian perhatikan kualitas, jangan sampai tidak bagus. Jadi orang tidak kapok datang kembali, dan tidak datang sekali saja,” sebutnya.

Sementara, menurut Tim Pemenangan Eramas, sektor pariwisata merupakan sakah satu program yang sudah disusun lasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut satu, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas). Kawasan pariwisata Danau Toba dan Kepulauan Nias, menjadi prioritas bagi Eramas untuk dikembangkan lebih pesat lagi jika diberi amanah memimpin Sumut sampai lima tahun mendatang.

“Kalau Pak Edy dan Ijeck (sapaan Musa Rajekshah) terpilih menjadi pemimpin Sumut, wisata Danau Toba dan Kepulauan Nias akan jadi pusat perhatian yang akan ditingkatkan untuk menambah income Provinsi Sumut,” kata Ketua Tim Pemenangan Eramas, Heri Utomo kepada Sumut Pos, Rabu (16/5).

Apalagi kata Heri, dengan semakin baiknya sektor pariwisata Danau Toba dan Kepulauan Nias, selain meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan juga akan memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat Sumut. “Infrastrukturnyakan sudah ada, seperti di Tapanuli sudah ada bandara berskala internasional. Juga di Nias yang akan kita tingkatkan lagi segala infrastruktur pendukung agar wisatawan gampang menuju ke sana,” katanya.

Pihaknya mengakui, infrastruktur yang menjadi kata kunci peningkatan sektor pariwisata dan kesejahteraan masyarakat, wajib mendapat porsi atau perhatian lebih untuk dituntaskan.

“Nah, bicara infrastruktur ini Eramas memang sudah menjadikannya sebagai prioritas utama yang akan dibenahi. Sebab kalau lokasi wisata itu jauh orang berfikir seribu kali untuk mengunjungi tempat tersebut,” katanya.

Cawagubsu Musa Rajekshah sebelumnya mengamini bahwa persoalan infrastruktur merupakan atensi utama Eramas untuk dibenahi jika sudah duduk di pemerintahan. Hal itu ia ungkapkan setelah melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Kabupaten Padanglawas dan Labuhanbatu, baru-baru ini. “Kalau pembangunan bisa adil dan merata, maka tidak akan terjadi ketimpangan kesejahteraan sosial,” ujar pria yang populer disapa Ijeck ini.

Menurutnya, kunci kemajuan suatu daerah adalah dengan pemerataan pembangunan. Terlebih Ijeck menyebutkan, infrastruktur jalan raya adalah urat nadi pembangunan. Karena tanpa akses jalan yang baik, tentu akan berdampak kepada beberapa sektor. Baik dari segi efisiensi waktu hingga sisi biaya pengeluaran yang dapat ditekan. Dari itu, ia mengatakan dirinya bersama Cagubsu Edy Rahmayadi, akan memberikan perhatian khusus bagi pengadaan akses jalan yang baik. “Harusnya jalan penyambung antar kabupaten tidak seperti ini. Seperti yang kita lihat, dua mobil papasan saja harus ada yang mengalah. Nanti ini akan menjadi perhatian khusus, seperti lebar jalan dan standar agar kuat dilewati berbagai kendaraan yang melintas,” katanya.

Selain infrastruktur jalan raya, ia juga berharap nantinya dapat kembali dibuka bandara baru seperti yang ada di Sipirok.(bal/prn)

 

 

Exit mobile version