Site icon SumutPos

Mapolda Riau Diserang Kelompok NII

Polda Riau diserang terduga teroris pagi ini, Rabu (16/5/2018). Mereka melukai polisi dengan samurai. Empat terduga teroris ditembak mati.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mapolda Riau diserang oleh sekelompok pria menggunakan senjata tajam jenis samurai. Akibatnya dua polisi terluka dan seorang perwira meninggal dunia ditabrak dengan mobil, Rabu (16/5/2018) pukul 09.00 WIB. Polisi balas menembak mati empat pria bersenjata tajam tersebut. Serangan itu terjadi setelah serangkaian pemboman bunuh diri oleh anggota kelompok militan Islam yang menargetkan tiga gereja dan Mapoltabes Surabaya selama beberapa hari terakhir.

“Terduga teroris yang menyerang Mapolda Riau bukan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini adalah kelompok Negara Islam Indonesia atau NII, yang afiliasi dengan ISIS Dumai,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

Setyo juga mengatakan, mereka masih ada kaitannya dengan Beny Syamsu alias Abu Ibrahim, narapidana kasus terorisme yang tewas saat kerusuhan di rutan cabang Salemba, Kompleks Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pekan lalu. “Kalau anak buahnya, saya nggak bisa pastikan. Tapi ini ada kaitannya sama Beny,” kata Setyo.

Keempatnya pun sempat datang ke Mako Brimob pasca kerusuhan bersama dua terduga teroris lainnya yang berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel). Namun karena situasi sudah kondusif, mereka kembali lagi ke Pekanbaru, Riau. “Dua pulang ke Sumsel sudah ditangkap. Nah ini empat ke Pekanbaru melakukan penyerangan ke Mapolda Riau, kami patahkan,” katanya.

Mereka juga diduga satu kelompok dengan Wawan Kurniawan alias Abu Afif yang merupakan provokator dari kerusuhan di Mako Brimob. “Wawan juga dari Pekanbaru. Satu kelompok,” pungkas Setyo.

Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto, mengatakan saat Mapolda diserang pada Rabu pagi pukul 09.00 Wib, kondisi Mapolda dalam keadaan siaga.

Kala itu, petugas jaga yang dilengkapi dengan senjata laras panjang sedang melakukan penjagaan di pagar depan Mapolda Riau. Kemudian tepat pukul 09.00 WIB, ada kendaraan minibus Avanza BM-1192-LO warna putih yang menerobos masuk.

Petugas sempat menutup pagar, tetapi mobil itu berhasil masuk setelah menabrak pagar berwarna hitam. “Ada lima orang di dalamnya, kemudian sampai di halaman Polda, penumpang turun dan melakukan penyerangan kepada anggota dengan senjata tajam jenis samurai,” terangnya.

Polda Riau diserang terduga teroris pagi ini, Rabu (16/5/2018). Mereka melukai polisi dengan samurai. Empat terduga teroris ditembak mati.

Selanjutnya, dua orang penumpang turun di depan Intel Polda Riau. Keduanya mengayunkan pedangnya kepada petugas. Dua petugas mengalami luka akibat tebasan itu. “Dua anggota mengalami luka bacok. Satu Brigadir Jhon Hendrik luka pada jarinya. Kompol Farid Abdullah Bidkum, luka belakang kepala,” jelasnya.

Petugas yang terdesak dengan situasi tersebut langsung melumpuhkan pelaku dengan timah panas. Saat itu, terdengar puluhan kali suara tembakan dari halaman Polda Riau. Tak lama berselang, setelah turunnya dua pelaku di pagar depan, mobil yang dikendarai pelaku langsung melaju cepat ke arah lobi Mapolda dan menurunkan seorang pelaku.

Saat itu di Mapolda Riau akan digelar ekspose pengungkapan narkoba sekitar 40 kilogram sabu-sabu.

Pelaku satu itu berhasil dilumpuhkan. Kemudian mobil kembali melaju dan menabrak dua jurnalis televisi, Ryan Rahman dan Rahmadi.

Mereka juga menabrak anggota polisi Ipda H Auzar hingga meninggal dunia. Kemudian sopir mobil itu menginjak gas ke pagar samping Mapolda. Dua pelaku turun, dilakukan pengejaran dan satu berhasil dilumpuhkan. Namun satu lainnya berhasil melarikan diri.

Pelaku  –diduga sopir– yang lolos dari kejaran petugas diduga melarikan diri ke sekitar rumah dinas Wakapolda Riau dan kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.

Ketika mengetahui satu orang melarikan diri, polisi bersenjata lengkap langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkapnya.

Polisi mengamankan barang bukti terkait peristiwa itu, yakni mobil, senjata tajam berupa samurai, 3 penutup muka, 3 pasang sepatu, handycam dalam kondisi rusak, jaket, jam tangan, dan ikat kepala.

Empat terduga teroris penyerang Mapolda Riau berhasil diidentifikasi tim Inafis. Identitas para pelaku penyerangan Mapolda Riau yakni: Inisial PG, kelahiran 26 Januari 1995. Alamat Jl Perjuangan, Gang Permai, Kec Dumai Timur, Kota Dumai; Inisial AS, kelahiran 1 April 1995, status mahasiswa. Alamat Jl Pendowo No 7, Kec Dumai Timur, Kota Dumai; Inisial SU, kelahiran 21 Agustus 1989, pekerjaan swasta. Alamat Jl Raya Lubuk Gaung, Kec Sei Sembilan, Kota Dumai; dan Inisial MR, kelahiran 3 November 1970, pekerjaan buruh harian lepas. Alamat Jl Bangun Sari, Dumai Timur, Kota Dumai.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, di jasad empat teroris yang tewas di Mapolda Riau masih terdapat bom. Hal itu diketahui dari adanya sejumlah kabel yang melilit di jasad tersebut.

Untuk itu, Unit Penjinakan Bom (Jibom) Brimob Polda Riau langsung dikerahkan ke lokasi agar bom tak meledak. “Disterilisasi, harus dijinakkan dulu kalau enggak nanti meledak,” kata dia di Mabes Polri, Rabu siang.(bbs/mea)

 

 

Exit mobile version