Site icon SumutPos

Stok Sembako Cukup

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
SIDAK_Gubernur Sumut, T Erry Nuradi bersama Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw melakukan inspeksi mendadak (sidak) bahan pokok di sejumlah pusat perbelajaan di Medan, Sumatera Utara, Rabu (16/5). Sidak dilakukan untuk untuk mengetahui harga kebutuhan pokok sebagai langkah antisipasi permainan harga, serta memantau kelaikan produk makanan yang dijual di pasar swalayan menjelang bulan suci Ramadan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kebutuhan bahan pokok selama Ramadan sampai Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah di pasar tradisional Kota Medan mencukupi. Kenaikan harga barang sembako terpantau hanya beberapa item saja yang mengalami lonjakan. Namun yang terpenting, spekulan diingatkan jangan melakukan penimbunan sembako. Jika kedapatan melakukan hal itu, aparat penegak hukum tak segan memberi tindakan tegas.

“Dari tinjauan kita hari ini, stok kebutuhan bahan pokok tersedia dan cukup. Itu yang terpenting. Sejumlah komoditas memang ada kenaikan seperti bawang merah dan ayam. Ini disebabkan permintaan yang tinggi menjelang bulan suci Ramadan,” ujar Gubernur Sumut Erry Nuradi saat meninjau ke Pasar Petisah Medan, Rabu (16/5) siang.

Menurut Erry, kabar gembira dari tinjauan jelang Ramadan yakni stabilitas bahan pangan di Sumut sampai sekarang aman dan mengalami kenaikan harga yang belum begitu signifikan. Kesempatan itu, Gubsu yang didampingi Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw, turut mengultimatum agar oknum spekulan jangan coba-coba melakukan penimbunan barang kebutuhan pokok sampai Hari Raya Idul Fitri nanti. “Bila hal itu tetap berani dilakukan, maka kami berkoordinasi dengan aparat penegak hukum siap menindak tegas,” katanya.

Amatan Sumut Pos, begitu sampai di Pasar Petisah, rombongan Gubsu langsung menyapa pedagang sayur dan mayur. Di situ Gubsu banyak berbincang tentang harga sayur mayur dan peningkatkan konsumen jelang Ramadan. Rombongan juga menyambangi pedagang daging sapi dan ayam serta bumbu masakan di pasar tersebut.

Selain itu, Erry menyebut Bulog Sumut akan menggelar operasi pasar (OP) yang akan dilakukan Bulog untuk menekan harga daging yang melonjak tinggi menjelang Ramadan. “Bulog akan OP dan mendistribusikan daging beku seharga Rp80 ribu per kg. Jadi masyarakat bisa menjadikan daging beku sebagai pilihan untuk mendapatkan daging murah,” ujarnya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
SIDAK_Gubernur Sumut, T Erry Nuradi bersama Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw melakukan inspeksi mendadak (sidak) bahan pokok di sejumlah pusat perbelajaan di Medan, Sumatera Utara, Rabu (16/5). Sidak dilakukan untuk untuk mengetahui harga kebutuhan pokok sebagai langkah antisipasi permainan harga, serta memantau kelaikan produk makanan yang dijual di pasar swalayan menjelang bulan suci Ramadan.

Mengenai harga kebutuhan pokok lain, seperti cabai dan sayuran yang mengalami kenaikan, gubernur mengaku akan melihat terlebih dahulu dari sisi produksi. “Kalau dari sisi produksi tidak ada masalah. Harga di masyarakat tetap bergejolak, maka ada masalah di distribusi, nanti ada satgas pangan yang mengecek, apakah ada penimbunan.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut Satgas Pangan setiap hari menyampaikan laporan terkait kenaikan harga kebutuhan bahan pokok. “Puji Tuhan, laporan tim sesuai dengan kenyataan di lapangan, pantauan tadi harga masih relatif dan stabil,” sebut mantan Kapolda Papua ini.

Dari informasi yang diperoleh, harga daging segar paling menyita perhatian yakni mencapai Rp140 ribu per kg. Padahal, di hari biasa harga daging segar hanya Rp100 ribu per kg. “Ada 200 kg daging yang saya jual hari ini, pagi tadi Rp120 ribu. Biasanya cuma Rp100 ribu per kg. Siang ini sudah banyak yang habis stok, tadi ada yang jual Rp140 ribu per kg,” kata Hilal, pedagang daging Pasar Petisah.

Usai dari Pasar Petisah, rombongan Gubsu mengunjungi Pasar Buah Berastagi di Jl. Imam Bonjol Medan. Di situ Gubsu juga mengecek ketersediaan kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadan.

Terpisah, Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan, lonjakan harga daging hingga Rp140 ribu per kg sangat dirasakan masyarakat. Namun begitu, menurut dia, lonjakan harga itu masih dalam tahap kewajaran.

Disebutkannya, kenaikan harga daging tersebut juga disebabkan biaya produksi seperti proses pemotongan sapi, biaya transport dan perizinan lainnya. “Jatuh ke tangan konsumen harganya itu naik menjadi Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kg. Hitung-hitungaannya sudah wajar sebenarnya. Namun jika ada upaya untuk menekan harga sapi, saya pikir akan lebih baik lagi,” kata Gunawan.(prn/gus/bam/btr)

Exit mobile version