Site icon SumutPos

Lima Sungai Medan Butuh Normalisasi

CUCI BAJU
Dua ibu-ibu mencuci baju dari tangga rumah yang direndam banjir di Gang Merdeka Jalan Brigjen Katamso Medan, Minggu (16/9) pagi. Sejumlah lokasi terendam banjir di Kota Medan pasca hujan deras sejak Sabtu (15/9/) malam.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Setiap kali hujan deras selama beberapa jam, Kota Medan nyaris bisa dipastikan banjir. Seperti Sabtu (15/9) hingga Minggu (16/9) dinihari kemarin. Hujan yang turun selama berjam-jam menyebabkan Kota Medan banjir di puluhan titik.

Konon penyebabnya, lima dari 9 sungai yang melintasi Kota Medan, mengalami penyempitan dan pendangkalan. Sehingga tidak mampu dengan cepat mengalirkan kiriman air hulu ke laut. Untuk mencegah banjir, kelima sungai harus secepatnya dinormalisasi.

MANAGER Pusat Pengendalian Data dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Muhammad Yunus mengatakan, sejak Sabtu (15/9) malam sekitar pukul 22.00 WIB, tinggi muka air di kawasan beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS), mengalami peningkatan cukup signifikan. Selain itu, arus air juga deras.

“Ada lima aliran sungai yang tinggi permukaan airnya meningkat sejak Sabtu malam. Antara lain Sungai Deli, Sungai Babura, Sungai Sunggal, Sungai Sei Sikambing, dan Sungai Denai,” ungkap Yunus, Minggu (16/9) .

Berdasarkan hasil pemantauan tim BPBD ke lapangan, tumpahan air sungai mulai masuk ke pemukiman warga pada pukul 00.00 WIB. Yakni di Lingkungan VIII & IX Gang Merdeka & Gang Bidan di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun. Ketinggian airnya mencapai 1,5-1,7 meter.

“Rumah warga yang terdampak di Gang Merdeka ada 38 rumah dengan jumlah 92 KK (kepala keluarga). Sedangkan di Gang Bidan sekitar 428 rumah 527 KK. Warga mengungsi ke tempat/daerah yang lebih tinggi dan ada juga ke posko pengungsian di Kantor Lurah Sei Mati,” sebutnya.

Selain itu, air juga masuk ke rumah warga di Jalan Mantri Lingkungan III & IV, Kelurahan Aur, Medan Maimun. Ketinggiannya, sekira 30-50 cm. Rumah warga terdampak banjir 5 unit milik 9 KK.

Kemudian, di Jalan Karya Wisata Lingkungan X, Pangkalan Mansyur, Medan Johor dengan ketinggian air 40-50 centimeter. Jalan Karya Bakti Gang Cinta Damai Lingkungan X, Pangkalan Mansyur, Medan Johor dengan ketinggian air 60-80 centimeter.

Jalan Jamin Ginting Perumahan Pamen, Padang Bulan, Medan Baru, ketinggian air 80-120 cm. Sedangkan di Gang Napindo Lingkungan VII, ketinggian air 130-150 cm. Jalan Saudara Lingkungan VI, Kelurahan Beringin, Medan Selayang, ketinggian air 100-120 cm.

Jalan Karya April Lingkungan VII, Kelurahan Sari Rejo, Medan Polonia, ketinggian air 60-90 cm. Jalan AH Nasution Gang Damai, Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor, ketinggian air 60-80 cm dengan rumah terdampak 98 Rumah/120 KK.

Lalu, Jalan Luku I Gang Bersama Lingkungan III, Kwala Bekala, Medan Johor, ketinggian air 100 cm dan Lingkungan VII 50 cm. Jalan Jamin Ginting Lingkungan VII, Kelurahan Titi Rante, Medan Baru, ketinggian air 100-150 cm.

“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Kelurahan & Lingkungan setempat untuk mengimbau warga, agar segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Kemudian, meminta warga segera melaporkan apabila ada yang masih terjebak di rumah masing-masing,” paparnya.

Warga yang rumahnya terdampak banjir, panik menyelamatkan barang-barangnya. Sebagian warga mengungsi ke tempat pengungsian terdekat. Namun ada juga warga yang tidak mengungsi dan bertahan di bagian atas rumahnya.

Sungai Alami Penyempitan

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin turun meninjau sejumlah lokasi genangan air dan banjir di Kota Medan, Minggu (16/9) pagi. Pada Sabtu malam, Eldin juga meninjau sejumlah lokasi banjir.

Adapun kawasan yang ditinjau Wali Kota Perumahan Pamen Kodam I/BB Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, dan Jalan Luku Gg Bersama, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor.

Di Komplek Pamen, puluhan rumah warga terendam dengan ketinggian air sekitar 50 cm. Sedangkan rumah warga yang berbatasan langsung dengan Sungai Babura, terendam air hingga 1 meter.

Wali Kota juga menerobos banjir dengan berjalan kaki, untuk mendatangi warga. Kepada warga, Eldin berharap untuk sabar menghadapi musibah tersebut. “Pemko Medan beserta jajaran akan berbuat yang terbaik untuk warga. Kita bahu membahu akan berupaya mengatasi banjir,” kata Wali Kota.

Dari hasil peninjauan, Wali Kota berharap Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Khairul Syahnya, dan sejumlah jajarannya segera mengambil langkah-langkah cepat mengatasi banjir. Mengingat saat ini telah memasuki musim penghujan. Ditambah lagi dalam beberapa hari belakangan ini intensitas hujan cukup tinggi dengan durasi cukup panjang.

“Selain intesitas hujan cukup tinggi, banjir tidak terlepas akibat kiriman air dari daerah gunung. Sehingga terjadi banjir kiriman. Kemudian diperparah dengan kondisi Sungai Babura yang saat ini mengalami penyempitan dan pendangkalan. Akibatnya, penampang sungai tidak mampu menampung debit air sehingga meluap dan menggenangi pemukiman warga,” ujar Eldin, usai melakukan peninjauan.

Menyikapi penyempitan dan pendangkalan sungai yang terjadi selama ini, Wali Kota menjelaskan, Pemko Medan melalui Dinas PU Kota Medan. telah berkoordinasi dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II untuk menormalisasi sungai. Dengan normalisasi, diharapkan sungai-sungai yang melintasi Kota Medan mampu menampung debit air hujan. Termasuk banjir kiriman, sehingga dapat mengurangi terjadinya banjir.

“Sedangkan untuk pemukiman warga yang dibangun di bantaran sungai, kita akan berkoordinasi dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI untuk merelakasi warga dan membangun hunian yang lebih layak. Sebab, pemukiman warga yang ada di bantaran sungai ikut memicu terjadinya penyempitan,” jelasnya.

Selanjutnya Wali Kota memerintahkan para Camat agar bersinergi dengan BPBD Kota Medan dalam membantu warga. Selain mendirikan dapur umum, juga membuat posko kesehatan agar warga yang menjadi korban musibah banjir benar-benar terlayani dengan baik.

“Selain itu saya minta kepada camat beserta seluruh jajaran untuk siaga penuh mengantisipasi kemungkinan Sungai Deli dan Sungai Babura kembali meluap. Sebab cuaca hari ini terlihat mendung. Bantu dan layani warga dengan sebaik-baiknya. Lakukan pengawasan dengan seksama bersama BPBD serta cepat lakukan evakuasi apabila air terus naik. Terutama bagi warga yang yang tinggal di bantaran Sungai,” pesannya.

Dandim 0201/BS BB, Letkol Inf Yuda Rismansyah, kemudian bergabung dengan Wali Kota melakukan peninjauan. Setelah berkomunikasi dan melihat kondisi banjir, Wali Kota dan Dandim selanjutnya mendatangi warga korban banjir di Jalan Luku Gg Bersama.

Di tempat tersebut, banjir cukup parah, karena ketinggian air sempat mencapai 3 meter. Terutama di pemukiman yang berdekatan langsung dengan Sungai Babura. Luapan Sungai Babura merendam ratusan rumah warga sekitar. Akibatnya 300 KK terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri, mereka ditampung di sebuah masjid terdekat.

Wali Kota dan Dandim selanjutnya melihat rumah warga yang masih terendam dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter. Meski banjir masih tinggi, namun ada beberapa warga yang bertahan dan tidak mau mengungsi. Selain optimis air segera susut, mereka juga khawatir kehilangan harta benda apabila ikut mengungsi.

Walikota mengatakan, beberapa kecamatan yang banjir antara lain Medan Kota, Medan Johor, Medan Baru, Medan Selayang, Medan Petisah, Medan Maimun. “Juga kawasan lainnya yang berada di daerah aliran sungai,” sebutnya.

Eldin memohon maaf kepada masyarakat atas banjir yang melanda Kota Medan. Sebab, hampir semua ruas jalan dan permukiman penduduk dilaporkan dilanda banjir. “Atas nama pribadi dan Pemko Medan, saya minta maaf,” tukasnya.

Selain Wali Kota dan Dandim, Gubsu Edy Rahmayadi, juga ikut melakukan peninjauan ke beberapa lokasi banjir di Medan, Minggu (16/9). Di antaranya, di Jalan Saudara Kelurahan Beringin Medan Selayang dan Gang Merdeka Jalan Katamso Medan Maimun.

Sambil meninjau, Edy juga menyapa dan berkomunikasi dengan warga sekitar. Edy menyampaikan rasa simpatinya kepada warga yang terkena banjir. “Secepatnya, kita akan tuntaskan ini. Saat ini, saya baru bisa meninjau dulu untuk mempelajari. Saya harap kita semua bersabar dalam menghadapi musibah ini, untuk sementara apa saja yang dibutuhkan silakan beritahu kami biar kita siapkan,” katanya kepada kerumunan warga yang menyambutnya.

Kemudian, Edy mengingatkan warga agar tidak membiasakan membuang sampah ke parit-parit dan sungai sekitar rumah. “Ini salah satu penyebab banjir juga ini, jangan kita biasakan membuang sampah sembarangan, sampah menumpuk alhasil saluran air terhambat,” jelasnya.

Kepala BPBD Provsu, Riadil Akhir Lubis, mengatakan selain bantuan bahan pokok, juga diturunkan bantuan air bersih untuk membersihkan lumpur di rumah-rumah warga. Begitu pula dengan tangki air minum untuk mensuplai kebutuhan masyarakat.

Pada Minggu (16/9) siang air yang menggenangi rumah warga berangsur-angsur surut. Sejauh ini, belum ada informasi atau kabar korban jiwa dari dampak banjir.

Banjir Terparah

Wati (53), salah seorang warga Jalan Luku Gang Bersama, mengatakan, banjir yang mereka alami kali ini merupakan yang terparah sejak tahun 2011. Saking parahnya, rumah warga yang letaknya agak jauh dari Sungai Babura pun, ikut terendam air dengan ketinggian hampir 1 meter. Selain merendam rumah dan peralatan rumah tangga, banjir juga melumpuhkan aktifitas warga.

“Biasanya banjir yang terjadi selama ini, termasuk tahun 2011, air mulai naik dan memasuki rumah sekitar pukul 12.00 WIB tengah malam. Keesokan paginya langsung surut sehingga warga dapat melakukan bersih-bersih dan kembali ke rumah. Kalau banjir yang terjadi kali ini tidak, sampai menjelang tengah, air yang surut baru sedikit,” keluh Wati.

Oleh karenanya Wati maupun warga sekitar mengucapkan terima kasih atas kepedulian Wali Kota. Selain datang meninjau, Wali kota juga memberikan bantuan seperti beras, mie instan, minyak goreng serta gula pasir sehingga langsung dapat dipergunakan warga. Wati dan warga sekitar mengatakan akan kembali ke rumah setelah banjir surut. (ris/dvs/prn)

Exit mobile version