Site icon SumutPos

AP II Kualanamu Minta Bantuan BKSDA

Bandara Kualanamu
Bandara Kualanamu

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO- Habitat burung Bangau Putih yang kerap berterbangan di sekitar Bandara Kualanamu, masih menjadi persoalan. Bahkan, General Manager (GM) PT AP II KNIA, Jaya Tahoma yang baru menjabat sebagai GM Kualanamu ini juga ikut dipusingkan.

Untuk mengatasi hal ini, PT AP II menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Utara guna melakukan kerjasama mengatasi burung Bangau Putih tersebut.

Hal ini diutarakan General Manager (GM) PT AP II KNIA, Jaya Tahoma Sirait kepada wartawan, Selasa (17/2). “Mudah-mudahan secepatnya kerjasama ini terjalin untuk mengantisipasi burung yang berkeliaran di bandara. Kita sudah kirimkan surat ke BKSD,” kata dia yang baru menjabat sebagai GM PT AP II KNIA ini.

Sembari menunggu pihak BKSD Sumut terjun ke lapangan, tentunya PT AP II Cabang KNIA juga tak akan tinggal diam. Menurut dia, pihaknya juga saat ini sedang melakukan langkah-langkah untuk melakukan pengusiran burung Bangau Putih tersebut secara manual. Dengan cara, memotong rumput yang kerap disinggahi burung Bangau Putih tersebut. “Namun tentunya tidak boleh sampai kandas. Paling tidak, lebih kurang 15 centimeter lagi panjangnya dari tanah. Ini bertujuan supaya cacing dan hewan makanan bangau tidak kelihatan,” imbuh dia. Bahkan selain langkah itu, pihaknya juga akan melakukan fooging ke tanah yang kerap disinggahi burung Bangau Putih tersebut. “Pemotongan rumputnya dilakukan malam hari juga agar gerombolan Bangau Putih ini tidak banyak datang,” ujarnya seraya menambahkan, pihaknya juga memiliki beberapa alat pengusir burung.

Menurut Sirait, pengusiran tersebut pihaknya mengalami kendala. Pasalnya, jenis bangau putih yang ada di KNIA sudah termasuk hewan yang dilindungi UU. Sehingga jika dilakukan pengusiran secara prontal ditakutkan akan menyalahi. “Sejak awal kita berencana melakukan pengusiran prontal dengan cara mengusir paksa, tetapi karena dilindungi UU maka di sini kita tak bisa sembarang mengusir, tentunya pakai cara lain,” terangnya. (ted/ila)

Exit mobile version