Site icon SumutPos

Pimpinan tak di tempat, AKD Kunker

Suasana lantai II gedung DPRD Sumut. Hanya ada satu PNS yang terlihat, Jumat (17/2). (Andika/Sumut Pos)

Gedung DPRD Sumut kini tampak berbeda dari hari-hari kerja pada umumnya. Di parkiran hanya terlihat beberapa mobil, dan tak satupun mobil plat merah atau kendaraan dinas anggota dewan yang terparkir.

=============================================================================

MEDAN-Andika Syahputra

=============================================================================

Di pintu masuk, terlihat tiga sekuriti dan seorang polisi dengan seragam lengkap, duduk santai sambil ngalur ngidul di sebelah kiri pintu masuk gedung wakil rakyat itu.

Selain ketiganya, juga ada dua wanita berhijab. Ya, keduanya merupakan pegawai harian lepas (PHL) di sekretariat, yang ditugaskan sebagai receptionis di pintu masuk gedung.

Di kiri pintu, terlihat jelas monumen atau peninggalan panitia khusus (pansus) Masyarakat Ekonomi Asean. Tak jauh dari situ, ada air mancur dan beberapa bunga yang membuat gedung wakil rakyat ini semakin indah.

Sayangnya, di gedung yang sangat representatif itu tak satupun ada wakil rakyat. Berdasarkan jadwal atau agenda kegiatan, seluruh alat kelengkapan dewan (AKD) sedang melakukan kunjungan kerja. Nyaris, gedung berlantai 4 itu seperti kuburan, karena tidak adanya aktifitas dari anggota dewan.

Anehnya, empat unsur pimpinan dewan tak satupun berada di tempat. Lebih anehnya lagi, Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman juga tidak menunjuk pelaksana Ketua untuk menggantikan posisinya, saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di luar kota.

Ruangan Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman yang berada di lantai dua hanya dipenuhi beberapa staf. Alpian, salah satu stafnya bilang, Wagirin Arman sedang tidak di tempat. “Beliau (Wagirin) dari tanggal 16 Februari sudah keluar kota, jadwalnya besok (hari ini) pulang ke Medan,”ujarnya, saat ditemui di depan ruang Wagirin Arman, Jumat (17/2).

“Sepertinya semua pimpinan tidak ada dictempat, tugas keluar kota semua,”tambah Alpian.

Masih di lantai dua, ada ruang Wakil Ketua DPRD I milik Ruben Tarigan. Ruangan itu terkunci, begitu diketuk, ada seorang pegawai yang membuka.

“Pak Ruben TL (tugas luar), tanggal 25 baru kembali,”katanya.

Dia pun tidak mengetahui siapa Pelaksana Ketua DPRD yang menggantikan Wagirin Arman. “Tadi ada yang mau antar surat ke sini, mereka pikir Pak Ruben Pelaksana Ketua, tapi saya jelaskan bahwa Pak Ruben lagi TL,”tambah pria berbaju batik itu.

Ketua BKD,  Baskami Ginting dan Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman belum bisa dikonfirmasi mengenai hal ini. Ponsel mereka berdua aktif ketika dihubungi, tapi belum bersedia menjawab.

Berdasarkan catatan Sumut Pos, gedung DPRD Sumut kini tidak lagi berpenghuni setiap hari Jumat. Sebab, mulai hari Selasa atau Rabu, dewan mulai disibukkan dengan agenda kunjungan kerja keluar kota.

Anggota DPRD Sumut Fraksi PDI-P, Sutrisno Pangaribuan pernah mengusulkan agar jadwal kunker keluar kota dan keluar provinsi dibatasi.

Dia menyebut, setiap Komisi dihuni oleh 17 anggota dewan. “Jadi yang berangkat itu dibagi dua, separuh berangkat dan separuh tinggal, itu dilakukan secara bergantian. Lagi pun tidak ada manfaatnya yang signifikan setelah Kunker keluar kota,”ujarnya.

Sutrisno juga menyebut, bahwa Kunker ke daerah pemilihan lebih baik ketimbang Kunker keluar provinsi. “Tugas dewan itu kan melakukan pengawasan atas apa yang dilakukan Pemprovsu, harusnya kunjungan ke dapil yang diperbanyak, disitu dewan bisa melihat proyek atau kegiatan yang sudah dijalankan SKPD, apakah sudah sesuai spesifikasi atau belum, sepertinya itu lebih bermanfaat,”ungkapnya.

Akan tetapi, Sutrisno harus menelan pil pahit. Sebab, usulannya itu hanya dianggap angin lalu.

Sekretaris DPRD Sumut, Nirmaraya menyebut bahwa pihaknya tidak bisa melarang anggota dewan melakukan Kunker keluar kota.

Kata dia, jadwal atau kegiatan dewan sudah disusun atau disetujui pada saat rapat badan musyawarah (Banmus). “Dari Januari sampai saat ini, mereka (dewan) Kunker pakai dana pribadi. Karena belum tersedia uang di bendahara. Hari Selasa lalu uang sudah ada, tapi dewan sedang keluar kota. Mungkin Minggu depan mereka sudah menagih,”bebernya.(dik/han)

 

Exit mobile version