Site icon SumutPos

Smilingkids Foundation Sosialisasikan Deteksi Kanker Anak Sejak Dini, No More Pain, No More Loss

Smilingkids for Sumut Pos
AKSI: Relawan Smilingkids Foundation saat menggelar aksi simpatik di persimpangjlan Jalan Balai Kota dan Jalan Raden Saleh,Jumat (15/2) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memperingati Hari Kanker Anak Internasional yang jatuh pada 15 Februari, Smilingkids Foundation menggelar rangkaian kegiatan kampanye deteksi dini kanker pada anak sejak Januari 2019.

Kampanye ini dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya para orangtua agar mampu mendeteksi dan mencegah sedini mungkin gejala kanker yang terjadi pada anak.

Pada Jumat (15/2) lalu, para relawan Smilingkids Foundation menggelar aksi simpatik di persimpangjlan Jalan Balai Kota dan Jalan Raden Saleh, tepatnya di depan Merdeka Walk Medan. Dengan membentangkan spanduk, para relawan membagi-bagikan brosur tentang kanker anak dan gantungan kunci kepada pengendara yang berhenti di persimpangan lampu merah.

Di akhir aksi simpatik ini, para relawan juga menerbangkan puluhan balon kuning emas ke udara. Selanjutnya, mereka mengunjungi anak-anak penderita kanker yang sedang dirawat di Rumah Sakit Murni Teguh, Jalan Jawa, dengan membagi-bagikan bingkisan kepada anak-anak itu.

Koordinator kegiatan, Hardiana Nadeak, mengungkapkan, aksi simpatik yang digelar kemarin merupakan rangkaian dari road show sosialisasi tentang pentingnya deteksi dini kanker pada anak yang digelar Smilingkids.

“Tujuan dari kegiatan ini mengedukasi masyarakat, khususnya para orangtua agar dapat mendeteksi dini kanker pada anaknya. Karena pengalaman kita di Smilingkids, pasien yang datang itu biasanya sudah stadium lanjut. Padahal sebenarnya, kanker anak itu kemungkinan sembuhnya lebih besar daripada orang dewasa kalau lebih awal terdeteksi,” ungkap Hardiana.

Disebutnya, melalui program yang dilaksanakan ini, Smilingkids Foundation ingin ikut mewujudkan target Target Inisiatif Kanker Anak Global WHO, meningkatkan kelangsungan hidup anak-anak yang terdiagnosis kanker di seluruh dunia ke angka 60 persen pada 2030.

“Jadi pengennya kita, anak-anak yang terserang kanker lebih banyak disembuhkan. Sesuai kampanye Hari Kanker Anak Sedunia 2019 yang berfokus pada No More Pain (tak ada lagi rasa sakit) dan No More Loss (tak ada lagi kehilangan) bagi anak-anak penderita kanker dan keluarga mereka. Karena di Indonesia sendiri tingkat kesembuhan masih sekitar 10 persen,” ungkapnya.

Lebih lanjut diungkapkan Diana, sosialisasi deteksi dini kanker pada anak ini juga sudah mereka gelar di sejumlah daerah di Sumut. Seperti pada 25 Januari 2019 lalu, Smilingkids memberikan sosialisasi di Desa Bage, Kabupaten Simalungun, bersama ibu-ibu PKK dan Kepala Puskesmas. Kemudian pada 28 Januari 2019, memberikan pemahaman tentang pentingnya deteksi dini kanker pada anak di Radio FM Lite 92.8 Hz.

Selanjutnya pada 2 Februari lalu, Smilingkids juga memberikan sosialisasi mengenal gejala kanker anak sejak dini di Stanford School and Carneige University dan pada 10 Februari lalu, juga melakukan sosialisasi di Taman Ahmad Yani Medan bersama Kampoeng Dongeng. Ke depan, ada 24 Februari, mereka juga melakukan sosialisasi di Sekolah Bodhicita. Dan pada 4-5 Maret, mereka kembali sosialisasi ke Tanah Karo bersama Bupati Karo dan Kadiskes serta Puskesmas.

“Pada Hari Kanker Anak Sedunia ini, kami menyatukan visi menjadikan kanker anak sebagai prioritas nasional dan global kesehatan anak dalam rangka mendukung Target Inisiatif Kanker Anak Global WHO,” ujarnya.

Guna mencapai fokus Kampanye Hari Kanker Anak Sedunia 2019 yakni No More Pain dan No More Loss, lanjut Diana, pemerintah, penyedia layanan kesehatan, industri kesehatan, kelompok dukungan orang tua, dan masyarakat luas harus menjamin hak-hak anak untuk memperoleh diagnosis awal yang tepat, mendapatkan obat-obatan penting yang dapat menyelamatkan jiwa, mendapatkan perawatan medis yang tepat dan berkualitas.

“Ayo… mari kita bergandengan tangan mendukung program kami. Seperti kita tahu, anak kanker tidak bisa berjuang sendiri. I do care!! Don’t you??” pungkasnya.(adz/ila)

Exit mobile version