Site icon SumutPos

231 Kilometer Jalur Rel Baru akan Dibangun di Sumut

 Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Tiga pekerja mengganti baut rel kereta api yang rusak di Stasiun Besar Medan, Selasa (16/8/2014). Tahun ini, Kemenhub akan membangun 231 km jalur rel baru di Sumut/

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Tiga pekerja mengganti baut rel kereta api yang rusak di Stasiun Besar Medan, Selasa (16/8/2014). Tahun ini, Kemenhub akan membangun 231 km jalur rel baru di Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tahun 2015 ini, Kementerian Perhubungan RI akan mulai membangun 231 kilometer jalur rel kereta api baru di Sumatera Utara. Pembangunan jalur rel KA ini direncanakan akan selesai pada tahun 2017.

Dirjen Perkereta apian Kementerian Perhubungan RI, Hermanto Dwiatmoko bersama rombongan Kementerian Perhubungan RI, Imran, Popik dan Hendy, mengungkapkan tersebut saat beraudiensi ke Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho ST MSi, di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman No. 41 Medan, Senin (16/3) petang.

Rencana pembangunan jalur kereta api baru sepanjang 231 KMJR (Kilometer Jalur Rel) tersebut antara lain, jalur ganda kereta api Medan- Bandara Kualanamu sepanjang 32 KMJR, jalur Bandar Tinggi-Kuala Tanjung sepanjang 30 KMJR, jalur Binjai-Stabat-Besitang sepanjang 85 KMJR –jalur ini merupakan pembangunan jalur yang sudah ada namun tidak aktif–, kemudian Jalur Medan-Gabion sepanjang 4 KMJR, dan jalur Rantau Prapat-Kota Pinang sepanjang 80 KMJR.

Dirjen Perkereta apian Kementerian Perhubungan RI Hermanto Dwiatmoko berharap pemerintah daerah dapat menjamin ketersediaan lahan di lokasi pembangunan. Pelaksanaan pengadan tanah dimulai tahun 2015, dan ditargetkan selesai tahun 2017.

“Diperlukan bantuan penuh para Gubernur dan jajarannya untuk mendorong suksesnya pengadaan tanah,” ujarnya.

Terkait permasalah lahan dan perizinan Gubsu langsung memerintahkan Kepala SKPD yang mendampinginya untuk langsung berkomunikasi dengan tim Kemenhub dalam penyelesainya. “Tolong Pak Biro Pemerintahan untuk berkoordinasi terkait pembebasan lahan,” tegasnya.

Selain membahas pembangunan rel KA di Sumut, rombongan Dirjen juga memberikan masukan tentang perlunya memasang pintu perlintasan kereta api di jalan jalan raya yang dilintasi KA, untuk menjaga keselamatan jalan raya. Anggaran pembangunan sudah dipersiapkan pihak Kemenhub. Akan tetapi juga diperlukan petugas penjaga pintu perlintasan.

“Untuk penjaga perlintasan diharapkan bantuan pemerintah daerah, karena belum ada,” ujarnya.

Foto: Istimewa
Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST MSi foto bersama Dirjen Perkereta apian Kemenhub RI, Hermanto Dwiatmoko dan rombongan, di Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman No. 41 Medan, Senin (16/3) petang.

Gubsu menyambut baik pembangunan jalur rel tersebut, yang diharapkan akan menjadi salah satu solusi persoalan kemacetan sekaligus mendorong peningkatan perekonomian daerah.

“Kita berharap pemerintah pusat bisa segera mewujudkannya, selain mengurangi beban lalu lintas jalan juga tentunya membawa dampak positif untuk pembangunan di Provinsi Sumut,” ungkapnya.

Untuk jalur Bandartinggi-Kualatanjung, pelaksanaan pengadaan tanah dimulai dengan tahapan indentifikasi dan inventarisasi dengan target minggu ke-1 April 2015. Untuk jalur Rantauprapat-Kotapinang dalam penyusunan Review amdal tahun 2015(APBD-P), untuk jalur Kotapinang-Batas Riau pekerjaan review dan penyusuna amdal 2015(APBD-P) sementara untuk jalur Badar Khalifah dan Batangkuis pengadaan langsung dengan luas kebutuhan 5 Hektar.

Trans Sumatera Railways akan mulai dibangun dari kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangke di Sumatera Utara yang saat ini sedang dilakukan pembangunan. Jalur kereta api Trans Sumatera dapat terwujud pada 2030. Untuk per km diperkirakan memakan biaya sebesar Rp25 miliar.

Kereta Trans Sumatera akan menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.168 km. Jalur KA lintas Sumatera ini akan menghubungkan jalur KA yang sudah ada, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung menjadi jaringan jalur KA yang saling terhubung.

Saat ini, panjang rel kereta api di Sumatera mencapai 1.869 km. Dari jumlah tersebut sepanjang 1.348 km masih beroperasi, sisanya 512 km tidak beroperasi. Kereta api Trans Sumatera akan dilayani 145 lokomotif dan 1.435 unit kereta untuk mengangkut penumpang 48 juta orang per tahun. (rel/mea)

Exit mobile version