Site icon SumutPos

Mobil Rental Tabrak Truk Sampah, Bayi Ini Tewas

Foto: Reza/PM Mobil rental yang menghantam truk sampah, Selasa (17/3) sekira pukul 11.00 di Jalan SM Raja, tak jauh dari Simpang Limun.
Foto: Reza/PM
Mobil rental yang menghantam truk sampah, Selasa (17/3) sekira pukul 11.00 di Jalan SM Raja, tak jauh dari Simpang Limun.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Niat Dian (23) mengurus berkas ke kampus untuk sidang skripsinya berujung maut. Anak semata wayangnya yang masih 15 bulan, tewas usai mobil rental yang ditumpanginya, menghantam truk sampah, Selasa (17/3) sekira pukul 11.00 di Jalan SM Raja, tak jauh dari Simpang Limun.

Warga Jalan Langga Payung, Cikampak, Kota Pinang itu berangkat Senin (16/3) sekira pukul 21.00 WIB. “Kami berangkat kemarin malam bang sekitar jam 9 malam, nyampe di Medan sekitar jam 9 pagi,” ungkap wanita yang bersuamikan Rahman (28) itu. Menurut cerita, Dian bersama korban dan 4 orang tetangganya pergi ke

Medan.

“Saya ke Medan mau ngurus berkas-berkas di kampus supaya saya bisa sidang skripsi,” jelasnya. Perempuan berbadan kurus ini mengatakan, tetangga yang ikut dengan dirinya juga ada urusan pribadi. “Mereka juga ada urusan, tapi gak tau urusan apa. Karena aku juga ada urusan ke Medan, jadinya kami pergi sama-sama,” ujarnya.

Diakuinya, kejadian tersebut sangat cepat, sehingga dirinya tidak begitu jelas mengetahui. “Saya gak tau gimana pastinya, karena saya pun sempat pingsan,” jelasnya. Dian mengatakan, saat dirinya telah sadarkan diri, ia sedang berada diatas betor bersama anaknya dan tetangganya.

“Begitu saya sadar saya udah diatas betor sama anak saya dan tetangga saya, kami dibawa ke RS Estomihi,” ujarnya. Menurutnya, ketika anaknya di larikan ke rumah sakit, disitu anak semata wayangnya itu menghembuskan nafas yang terakhir. “Pihak rumah sakit mengatakan kalau anak saya sudah tidak bernyawa lagi,” jelasnya sambil menangis.

Sambil menangis ia pun mengatakan, setelah dari RS Estomihi, anaknya tersebut dibawa ke RSUD Dr Pirngadi untuk dilakukan visum.

Dikatakannya, buah hatinya tersebut mengalami luka di bagian kepalanya, sementara dirinya mengalami memar di mata dan tulang hidung yang patah. Dian menambahkan, jenazah anaknya tersebut akan dibawa pulang dan dimakamkan di daerah Kisaran.

“Mau dikebumikan di Kisaran aja, karena banyak keluarga yang tinggal di sana. Kalau di Kota Pinang cuma saya dan orangtua saya saja, sementara suami saya kerja di Jakarta sana,” jelasnya, kembali berurai airmata.

Foto: Reza/PM
Sopir mobil rental yang menabrak sampah, saat dimintai keterangan oleh polisi.

Terpisah, menurut sopir, Deddy Indra Syahpurta Lumbangaol (21) warga Kebun Harapan I, Paluta, dia menyopiri Avanza BK 1535 ZV silver. “Itu mobil Lae aku, dia yang suruh bawa. Karena aku nganggur, jadi aku yang bawa,” ucapnya, Selasa (17/3) di Satlantas Polresta Medan.

Dia membawa 4 orang dewasa dan 3 balita. “Aku nggak tau mereka mau kemana cuma tujuannya medan,” sambungnya. Setibanya di Batu Bara mereka pun singgah di rumah makan. “Pertama singgah di Cikampak baru di Batu Bara,” jelasnya. Setibanya di Medan, anak ke 3 dari 4 bersaudara ini memang sudah merasa tak enak membawa mobil warna silver tersebut.

“Memang sampai di Medan perasaan aku sudah tak enak,” ucapnya. Pas di Jalan SM Raja Km 9,5 tepatnya di depan PT. Dow Agro Sciences, Dedy melihat sepeda motor di sampingnya dan mencoba mengelak. Alhasil, karena tak dapat mendahuluinya mobilnya menabrak truk sampah yang sedang mengangkut sampah. “Truk sampah itu berhenti, aku tabrak dari belakang. Posisinya, bayi itu di bangku tengah,” ucapnya.

Foto: Rizky/PM
Balita yang tewas dalam kecelakaan mobil rental menabrak truk sampah di Simpang Limun Medan, dikafani di RS Pirngadi Medan, Selasa (17/3/2015).

Akibatnya, mobil seharga ratusan juta itupun ringsek. “Posisi bayi itu di samping mamaknya, langsung terjatuh,” katanya.

Melihat itu, salah seorang satpam mencoba menolongnya dan Dedy pun berhasil keluar. “Gitu aku keluar ditolong satpam, aku bawa bayi itu naik betor ke RS Estomihi. Hidung sama telinganya sudah berdarah,” bebernya.

Nahas, bayi yang masih berumur 15 bulan itu akhirnya meninggal dunia. “Baru kali ini aku bawa keluar kota, biasanya dekat-dekat situ aja. SIM aku ada, aku bawa mobil itu karena tak ada kerjaan,” ucap pria tamatan SMA ini.

Data dihimpun, korban tewas setelah terpental dari jok mobil dan menghantam rem tangan mobil. “Tersangka dan barang bukti sudah kita amankan guna proses lebih lanjut,” tandas kanit laka Polresta Medan, AKP Taslim pada Posmetro Medan.(mag3/eza/gib/trg)

Exit mobile version