Site icon SumutPos

Wali Kota Disandera, Balai Kota Lumpuh Total

Segerombolan teroris bersenjata lengkap berhasil menguasai Balai Kota Medan, yakni tempat Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM berkantor, Rabu pagi (17/4).

Bagus Syaputra & Juli Rambe, Medan

Di kantor itu kebetulan ada peserta delegasi Konfrensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) 2013n
Gerombolan teroris langsung menyandra seluruh orang yang berada di Balai Kota. Akibat aksi teroris itu, aktivitas perkantoran di Kantor Wali Kota lumpuh total.

EVAKUASI: Pasukan gabungan antiteror, yakni polisi dan TNI mengevakuasi jenazah dalam simulasi di Balai Kota Medan.//AMINOER RASYID/SUMUT POS

Aksi penyandraan itu membuat sistuasi kian mencekam dan menakutkan ketika 4 teroris yang berjaga-jaga di halaman depan Kantor Wali Kota memuntahkan peluru dan memberondong tembakan ke arah Jalan Raden Saleh.

Para petugas Satpol PP Kota Medan kemudian menghubungi petugas kepolisian memberitahu bahwa Balai Kota Medan di bawah kendali teroris yang menyandra orang-orang di dalamnya. Mendapat informasi tersebut, pasukan gabungan dari Polda Sumut dan Kodam I/BB langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan penyelamatan dan melumpuhkan seluruh teroris.

Penyelamatan pertama dilakukan pasukkan Brimbob Poldasu dengan masuk ke Balai Kota mengendarai 12 sepeda motor yang tiba di lokasi. Terjadilah komunikasi negoisasi agar para terorisme itu melepaskan seluruh korban yang disandra. Namun negosisasi gagal, para teroris mengancam akan membunuh satu persatu orang yang mereka sandra. Selain itu para teroris juga akan membom Kantor Wali Kota dengan bom rakitan.

Lalu empat pasukan Birmob Paldasu tadi masuk pintu utama Kantor Wali Kota sambil melepaskan tembakan ke arah keempat teroris yang berjaga-jaga di halaman depan. Keempat teroris memberikan perlawanan dengan melepaskan tembakan dan melemparkan granat. Namun akhirnya keempat teroris berhasil dilumpuhkan.

Bersamaan itu datang mobil Anoa milik TNI dan Baracuda milik Brimob Poldasu, juga masuk dari pintu utama Kantor Wali Kota, diikuti dengan satu unit jeep masuk dari pintu samping berisikan beberapa pasukan Yonif Rider 100 dan polisi Brimob Poldasu. Selanjutnya pasukan gabungan ini bergerak menuju pintu masuk Kantor Wali Kota.

Sebelum memasuki kantor Wali Kota, mereka lebih dahulu memasang alat peledak di pintu kaca yang sengaja dikunci para teroris dari dalam. Usai meledakkan kaca pintu masuk, pasukan gabungan ini secepatnya memasuki Kantor Wali Kota sambil melepaskan tembakan terhadap beberapa teroris yang bersiaga di lobi. Bersamaan itu, beberapa pasukan gabungan juga dari atap Kantor Wali Kota dengan menggunakan tali turun dan memasuki lantai empat.

Di saat bersamaan, dari arah belakang kantor Wali Kota, pasukan gabungan juga masuk untuk melakukan pembebasan. Selang beberapa menit, Kantor Wali Kota berhasil dikuasai pasukan gabungan Yonif Rider 100 dan Brimob Poldasu. Hanya saja dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, para teroris ternyata telah memasang bom di dalam ruang rapat di lantai empat. Untuk menghindari bom meledak, pasukan Gegana Polda Sumut dan pasukan Jihandak Zipur tiba di lokasi mengendarai mobil khusus. Dengan berpakaian lengkap, sejumlah petugas memasuki kantor Wali Kota untuk melakukan sterilisasi.

Akhirnya, Tim Jihandak berhasil mengamankan bom rakitan dalam ransel. Selanjutnya, bom dibawa dengan menggunakan mobil khusus Jihandak.  Setelah itu tim identifikasi jenazah datang. Selain melakukan identitikasi bom rakitan yang digunakan, mereka juga membawa jenazah para korban ke Rumah Sakit Bhayangkara guna identifikasi jenazah.

Ya, peristiwa itu bukan peristiwa sungguhan, hanya sebuah simulasi yang dilakukan untuk mengantisipasi tindak aksi terorisme dan memberikan pengaman terhadap delegasi Konfrensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) 2013. Latihan bersama Polda Sumut dan Kodam I/BB itu dilakukan di Kantor Walikota Medan, Rabu (17/4) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.
Terlihat di kantor Balai Kota Medan, pasukkan gabungan dari Yonif Raider 100 sebanyak 45 orang serta Brimob Poldasu sebanyak 28 orang lengkap dengan senjata dan perlengkapan penangan teroris.

Menurut Kapoldasu Irjen Pol Drs Wisjnu Amat Sastro, pada Juni 2013 ini Kota Medan menjadi salah satu tuan rumah penyelenggaraan KTT APEC 2013. Untuk itulah dilakukan latihan bersama antara Polri dan TNI untuk melakukan antisipasi kemungkinan terjadinya gangguan kantibmas, terutama ancaman dari teroris. Dengan demikian ketika pelaksanaan KTT APEC berlangsung dapat berjalan dengan aman.

“Latihan bersama ini telah kita rancang bersama Bapak Pangdam I/BB dengan dukungan Bapak Gubernur bersama dengan seluruh stakeholder, termasuk Bapak Wali Kota. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini bisa berlanjut. Sebab, masalah-masalah teroris terus menghantui kita. Karena itulah kita sejak jauh hari telah melakukan persiapan untuk mengantisipasinya,” kata Kapoldasu.

Sementara itu Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F Paulus menjelaskan, kegiatan ini merupakan sebagai bentuk sinergitas yang diaplikasikan dalam bentuk latihan bersama. “Seluruh prajurit yang terlibat dalam latihan bersama ini sudah 1,5 bulan bersama-sama. Dengan demikian, jangan ada lagi kata-kata bahwa yang kompak hanya Kapolda dengan Pangdam, Kapolda dengan Pangkosek dan lain sebagainya. Sebab dari level terbawah, sineregi ini sudah kita bentuk,” kata Pangdam.

Kata Pangdam, berdasarkan latihan yang dilihat itu, disatukan dari aspek taktis dan teknis. Sebab, apapun kenyataannya pasti ada perbedaan antara SOP yang dibentuk oleh Polri dan SOP yang dibentuk oleh TNI. “Itulah yang coba dipadukan sehingga dari gerakannya tadi bagaimana dalam satu unit ada anggota TNI dan anggota Polri.

Dengan demikian ke depan kita nanti coba kembangkan pada hal-hal yang lebih luas lagi. Soalnya, kali ini kita baru mengaplikasikan bagaimana aksi teror dari aspek penyanderaan. Selanjutnya kita akan memasuki bidang-bidang lain sehingga diharapkan ke depan, TNI dan Polri terutama yang berada di wilayah Sumut SOP nya dapat dipadukan sehingga sinergitas akan terbentuk sendiri,” harapnya.

Sementara itu, simulasi itu menjadi pusat perhatian warga dan para pegawai di Pemko Medan. Sebab, suara letusan senjata sempat membuat pengendara jalan yang melintas di lokasi sontak panik dan berusaha menyelamatkan diri. Namun setelah diketahui aksi ini hanya simulasi saja, warga berbondong-bondong berdatangan menyaksikan simulasi tersebut. Warga pun ada mengabadi simulasi ini dengan kamera handpone.

Acara tersebut juga sempat membuat ruas jalan sekitar kantor Bali Kota Medan macet total. Ruas jalan seputaran Lapangan Benteng Medan sempat ditutup karena digelar upacara gabungan TNI/Polri Pemprov dan Pemkab/Pemko. Ruas jalan akan ditutup yakni Jalan Pengadilan, Jalan Raden Saleh hingga Jalan Kapten Muslim dan Jalan Imam Bonjol persis didepan gedung DPRD Sumut. (*)

Exit mobile version