Site icon SumutPos

Kualanamu Kelar Akhir 2012

Pembebasan Lahan Tol Medan-Kualanamu Proses Teken Kontrak

MEDAN- Pembangunan Bandara Kualanamu saat ini tengah dikebut. Saat ini proyek mengalami keterlambatan, salah satunya akibat adanya regulasi perda baru yang diberlakukan Pemerintah Deliserdang, dengan menetapkan retribusi galian C yang merupakan raw material dalam penyelesaian run way. Hal ini diungkap Plt Gubernur, Gatot Pujo Nugroho.

“Komunikasi dengan pemerintah kabupaten telah kita lakukan, saat itu dihadiri Sekda Deliserdang. Dalam pertemuan itu, kita minta agar perda tersebut kembali dievaluasi,” kata Gatot di Tiara Convention Center Medan, Kamis (17/11).
Dikatakan Gatot, dengan harapan, retribusi galian C yang diberlakukan untuk proyek, tetap seperti retribusi saat desain Kualanamu. Sekda saat itu, kata Gatot, diminta untuk mengkomunikasikan kepada bupati dan DPRD. “Agar dikomunikasikan kepada BPK dan BPKP, sehingga harga jual untuk proyek sesuai dengan harga desain Kualanamu. Jika tidak demikian, raw material tidak akan tersedia untuk penyelesaian runway,” tambahnya.

Pemprovsu terus melakukan penekanan agar Bandar Udara Kualanamu yang bertaraf internasional segera selesai akhir 2012.

Tapi, penyelesaian bandara yang memiliki luas sekitar 1.300 ha ini tidak dijamin akan selesai bersamaan dengan sarana pendukung. “Bandara dan jalan nontol dan arteri dipastikan bisa selesai. Kalau penyelesaian jalan tol belum bisa kita pastikan,” kata dia lagi.

Gatot menjelaskan, pembebasan lahan tol Medan-Kualanamu dalam proses penandatanganan kontrak. Sementara jalur Kualanamu-Tebing Tinggi belum bisa ditenderkan karena belum 100 persen pembebasan lahan. Meski demikian, saat ini persentasenya sudah 67 persen.

“Kalau jalan tol, klaster pertama sedang tender. Kualanamu tebing, masih belum 100 persen. Kita harapkan akan lebih cepat lagi,” papar Gatot.

Sementara itu, Ir Samsul Bahri MT, Dosen Arsitek FT USU menyamapaikan, penyelesaian Bandara Kualanamu bukan hal kecil yang bisa dikesampingkan. Karena peran Bandara Kualanamu akan sangat berpengaruh besar bagi kehidupan masyarakat Sumut.

Terutama Kota Medan, dengan jarak sekitar 20 km merupakan jarak ideal. Jangkauan ke depan bukan saja bandara ini merupakan bandara besar. Melainkan konsep yang masih kecil dengan luasan yang dimiliki. Samsul Bahri memiliki alasan mengatakan hal tersebut.(ila)

Exit mobile version