Site icon SumutPos

Jokowi Dorong Hubungan ke Timur Tengah

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PIDATO_Presiden RI Joko Widodo menyampaikan kata sambutan saat pembukaan Munas KAHMI ke 10 di Santika Dyandra Convention Centre Medan, Jumat (17/11) Acara pembukaan KAHMI ini dihadiri diantaranya Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Bawesdan, Acara berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 17 s/d 19 November 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO Hadir membuka Musyawarah Nasional ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Medan, Sumatera Utara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang. Pasalnya, kegiatan berskala Nasional yang digelar di Hotel Santika Dyandra Medan sejak Jumat (17/11) hingga Minggu (19/11) ini, dihadiri para tokoh hebat, orang pintar dan andal dari segala bidang.

Apalagi pada 10 November lalu, pemerintah resmi menjadikan sosok Lafran Pane yang merupakan pendiri HMI sebagai Pahlawan Nasional. Terlebih lagi, Jokowi adalah bagian dari keluarga besar warga Tapanuli Selatan, karena bermenantukan marga Nasution sekaligus diberi marga Siregar oleh adat Mandailing.

Hadir dalam kegiatan itu di antaranya Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD dan keluarga besar KAHMI, Menteri Kabinet Kerja, Ketua MPR RI, Ketua DPD RI, Gubernur Sumut HT Erry Nuradi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kapolri Tito Karnavian, Akbar Tanjung, Forkopinda Sumut dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Jokowi mengingatkan kepada seluruh peserta Munas agar kuat menghadapi dan mengantisipasi cepatnya perubahan global di era kemajuan teknologi informasi saat ini. Jokowi juga mendorong agar Indonesia mengarahkan hubungan kemitraan yang lebih erat ke negara-negara Timur Tengah.

“Tantangan Negara kita ini ke depan semakin cepat, dunia bergerak begitu cepatnya. Perubahan-perubahan yang sebelumnya tidak kita hitung, sekarang bermunculan. Perubahan dari internet ke mobile internet, mobile internet ke artificial. Perubahan ke view engineering dan robotic. Tantangan seperti ini yang harus kita hadapi dan antisipasi,” ujar Jokowi.

Karena itu lanjut Jokowi, bangsa Indonesia tidak boleh terjebak pada rutinitas dan sikap yang monoton selama ini, sebab perubahan yang cepat ada di depan mata. Hal itu ditunjukkan dengan pola interaksi sehari-hari, di mana tidak perlu lagi harus bertatap muka langsung, membeli sesuatu tanpa harus pergi ke lokasi, cukup memesan lewat aplikasi online.

“Perubahan seperti inilah yang harus kita sadari, begitu terbukanya kita sekarang seperti media sosial, lanskap ekonomi, politik dan sosial global  berubah. Dunia lain juga hampir sama dengan kita, bingung menghadapi perubahan yang jauh dari apa yang diperkirakan. Inilah pekerjaan besar kita, karena nanti lanskap global itu, lanskap Nasional hingga daerah juga berubah, dan perubahan itu akan bergerak ke daerah,” jelasnya.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD (kedua kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan (ketiga kiri), Ketua DPD Oesman Sapta Odang (tengah), tokoh KAHMI Akbar Tanjung (kedua kanan) dan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi (kanan) bersama-sama memukul gondang sambilan ketika membuka Munas ke-10 KAHMI yang diselenggarakan di Santika Dyandra Convention Centre Medan, Jumat (17/11).

Perubahan yang begitu cepat kata Presiden, harus dihadapi bersama, karena hal ini akan merubah pola pikir seluruh masyarakat. Sehingga Indonesia perlu memperkuat karakter building, pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan nilai Agama, Budaya dan Keindonesiaan yang dimiliki.

“Kita juga sudah terlalu lama selalu melihat ke Barat, Eropa, Amerika atau Jepang. Bahwa mitra baru itu diperlukan. Oleh sebab itu, setelah pelantikan Presiden 2014 lalu, saya pergi ke Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Qatar, untuk keseimbangan posisi yang sangat diperlukan,” sebut Jokowi.

Dirinya menceritakan bagaimana sambutan yang begitu tidak lazim menurutnya oleh Raja Saudi Arabia Raja Salman, yang langsung menyambutnya di depan pintu pesawat. Sehingga hal yang sama dilakukannya saat kedatangan orang nomor satu di Negara Arab tersebut.“Kemduian berbincang banyak, saya kira secara pribadi hubungan beliau ke kita begitu baiknya. Karena itu kita diberi tambahan kuota haji yang tidak sedikit. Seingat saya, dari 160 ribu jamaah menjadi 213 ribu, kenaikan yang luar biasa. Dan hal yang berkaitan dengan ekonomi, investasi, kita juga tidak pernah menengok ke sana,” ujarnya.

Dikatakannya, hubungan seperti ini harusnya telah dibangun sejak dahulu. Karena ada puluhan ribu triliun bisa diinvestasikan ke Indonesia dari Negara-negara Timur Tengah. Bahkan dirinya bertanya perihal minimnya investasi ke Indonesia. “Saya tanya ke beliau (Presiden Qatar Syekh Tamim bin Hamad) kenapa tidak investasi ke Indonesia, beliau jawab tidak tahu investasi apa yang menguntungkan, karena tidak pernah ketemu dengan menteri dan ketemu dengan pemerintah di Indonesia. Artinya ada yang tidak tersambung dan perlu disambungkan hubungan dengan mitra-mitra seperti ini. Karena kita tidak pernah mendekat ke mereka, padahal mereka adalah sebuah potensi yang luar biasa, untuk jadi mitra yang baik dan menguntungkan terutama untuk mensejahterakan kita terutama di bidang investasi dan perdagangan,” katanya.

Jokowi juga mengatakan bahwa problem besar yang dialami bangsa, diawali dengan kesalahan distribusi aset yang tidak sampai ke tangan rakyat, dengan pembagiann yang adil dan merata. Seperti konsesi yang banyak namun tidak pernah dinikmati rakyat. Karenanya pemerintah pada tahun ini mulai membagikan konsesi-konsesi selama 35 tahun kepada rakyat baik untuk pribadi, koperasi, pesantren yang diharapkan nantinya akan membuka sebuah peluang ekonomi skala besar tetapi memihak ke rakyat meskipun tidak mudah, mengingat sebelumnya justru yang dibagikan kemudian dibagikan lagi ke yang lain.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Tokoh KAHMI AKbar tanjung menjawab pertanyaan media saat pembukaan Munas KAHMI di Santika Dyandra Convention Centre, Medan, Jumat (17/11/2017). Media memberikan pertanyaan kepada Anies baswedan tentang pendapatnya terkait kecelakaan yang menimpa ketua DPR-RI Setya Novanto.

“Kalau ada sebuah organisai seperti pesantren atau koperasi mengumumkan konsesi dalam jumlah besar, saya akan siapkan, mau minta 10 ribu atau 20 ribu hektar, untuk tani bisa. Tetapi dengan catatan mempunyai bisnis plan yang jelas. Jangan sampai kita berikan kemudian dijual ke yang lain, ini percuma, tidak ada artinya lagi. Harus jelas untuk apa, menghasilkan apa dan apa yang dibutuhkan dari pemerintah supaya lahannya produktif. Ini program jangka panjang dan bisa mengangkat ekonomi rakyat bawah,” tegasnya.

Jokowi juga menyinggung soal ekonomi kreatif khususnya di dunia Islam. Banyak para muslim terdidik yang masuk ke sektor ini, di mana yang paling kuat adalah industri di bidang fashion hijab. Sebab Islam menjanjikan sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, pasar ini menjanjikan  termasuk eksport.

Sementara Koordinator Presidium KAHMI Mahfud MD menyampaikan apresiasi atas kesediaan Presiden Jokowi hadir dan membuka Munas KAHMI ke-10 di Medan. Dengan kehadiran RI 1 tersebut, dirinya berharap perhelatan lima tahunan tersebut menjadi berbobot dan berkualitas.

“Dengan gelaran Munas KAHMI ini maka peran HMI yang ikut dalam merajut ikatan kebangsaan dan menjaga NKRI dan Pancasila, akan semakin kuat dalam menjaga mozaik sejarah Indonesia yang tertera pesan kepada HMI untuk menjaga kemajuan Indonesia, karena Lafran Pane dulu mendirikan HMI memang dari dan untuk Indonesia,” jelasnya.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengungkapkan persoalan yang ada di masyarkat adalah kerawanan perpecahan akibat kesalahpahaman. Saling lapor dan gugat juga mewarnai kehidupan bermasyarakat. Begitu juga kontestasi politik yang kerap menjadi pemicu perpecahan. Karena itu dirinya berharap KAHMI menjadi lembaga pelopor atas penyelesaian semua persoalan tersebut.

Sementara Gubernur Sumut Dr HT Erry Nuradi menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Jokowi karena perhatian yang cukup besar kepada masyarakat khususnya Sumatera Utara. Dirinya juga berterimakasih RI 1 bisa hadir pada even nasional, dimana provinsi ini dipercayakan sebagai tuan rumah. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi karena telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Larfan Pane pada 10 November 2017 yang lalu, yang merupakan Putra Sumatera Utara,” ujar Erry.

Pembukaan Munas ke-10 KAHMI di Medan, ditandai dengan pemukulan Gordang Sambilan yang merupakan kekayaan budaya Indonseia dari Sumatera Utara. (bal/adz)

Exit mobile version