Site icon SumutPos

Mahasiswa FK UISU Perang Batu, 2 Luka

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Polisi berjaga di depan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) pasca bentrok di Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (17/12). Bentrokan mahasiswa itu terjadi terkait status pendidikan dan legalitas UISU.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Polisi berjaga di depan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) pasca bentrok di Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (17/12). Bentrokan mahasiswa itu terjadi terkait status pendidikan dan legalitas UISU.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Konflik internal di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) kembali memanas. Dua kelompok mahasiswanya kembali bentrok di Kampus FK UISU, Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (17/12) siang. Kedua kubu tersebut saling serang dengan melempar batu, botol dan kayu. Akibatnya, dua orang mahasiswa terluka dan dilarikan ke RS Permata Bunda.

Info yang dihimpun di lokasi, sebelum bentrok ratusan mahasiswa dari kampus Jalan Karya Bhakti, Medan Johor datang ke lokasi menumpang sejumlah kendaraan berunjuk rasa di depan Kampus FK UISU Jalan Sisingamangaraja (Al Munawarah), menuntut Dekan FK UISU, Haris Pane dicopot.

Tak hanya itu, massa yang berteriak-teriak dalam menyampaikan tuntutannya juga meminta pihak UISU Al Munawaroh yang selama ini menguasai kampus tersebut segera angkat kaki agar mereka bisa berkuliah. Massa kemudian merapat ke pintu gerbang kampus dan memaksa masuk. Namun puluhan mahasiswa yang berada di dalam melarangnya. Perdebatan pun terjadi antara kedua belah pihak. Disaat berdebat, sejumlah mahasiswa yang berada di luar kampus membongkar spanduk yang terpasang di pagar. Mereka juga menendang gerbang.

Masing-masing kubu saling klaim soal keabsahan kepemimpinan yayasan dan rektorat. Selain itu, gonjang-ganjing terkait ijazah mahasiswa juga dipertanyakan. Dilengkapi dengan almamater warna merah hati, ratusan mahasiswa ini terus meneriakkan kegelisahan mereka perihal keabsahan kampus, akreditasi dan legalisasi ijazah mereka. “Kami minta kejelasan kampus. Kami jangan dibohongi,” teriak mahasiswa di depan kampus.

Tak lama, aksi pelemparan pun terjadi. Melihat itu, pihak yang berjaga di dalam tidak tinggal diam. Alhasil, aksi saling lempar pun terjadi. Akibatnya, 2 mahasiswi yang diketahui bernama Usi, semester V dan Dara semester VII terkena lemparan batu. Usi menderita luka pada bagian hidung dan pipi kiri. Sementara Dara mengalami lebam di leher kanannya. Oleh teman-temannya, kedua korban dilarikan RS Permata Bunda yang tak jauh dari lokasi.

Naasnya, seorang dosen turut celaka saat hendak menjenguk mahasiswinya yang terluka. Dosen yang diketahui bernama Duma itu tersenggol mobil saat hendak memasuki gerbang rumah sakit yang mengakibatkan tangan kirinya terkilir. Alhasil Duma harus turut menjalani perawatan. Aksi saling serang itu baru terhenti setelah petugas kepolisian yang mendapat kabar tiba di lokasi dan melakukan pengamanan.

Aksi tersebut awalnya hanya mendapat pengawalan dari puluhan Personel Polsek Medan Kota.

Namun karena ratusan massa bertindak anarkis. Polsek Medan Kota meminta bantuan. Tak lama berselang puluhan personel Sabhara pun turun ke lokasi membawa 1 unit water cannon. Aksi saling lempar berhenti pasca petugas mengamankan puluhan mahasiswa yang dianggap provokator ke Polresta Medan.

Bentrok antara dua kubu mahasiswa FK UISU menyebabkan Jalan Sisingamangaraja Medan macet total. Para pengendara terpaksa dialihkan ke ruas jalur lain agar tidak terimbas bentrok yang diwarnai aksi saling lempar batu tersebut. Bentrok ini juga menjadi tontonan warga yang bermukim maupun yang bekerja di seputaran kampus.

Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto turun langsung ke lokasi untuk meredam bentrok. Bersama dengan perwira kepolisian lainnya, ia terlihat menenangkan ratusan mahasiswa yang berasal dari kampus Fakultas Kedokteran di Jalan Karya Bakti agar tidak melanjutkan aksinya memaksa masuk ke kampus yang terletak di Jalan Sisingamangaraja tersebut.

Sebab, kampus tersebut masih diduduki oleh kubu mahasiswa dari kelompok lain yang pada akhirnya dievakuasi ke Mapolresta Medan. “Saya meminta agar adik-adik sekalian kembali ke kampus kalian dulu di Jalan Karya Bakti dan belajar di sana. Kalau kalian langsung masuk disini (kampus Jalan SM Raja) nanti ada alasan mereka kehilangan motor atau barang lainnya,” katanya kepada mahasiswa yang sebelumnya memaksa masuk.

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Polisi mengamankan mahasiswa pasca bentrok di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (17/12). Bentrokan mahasiswa itu terjadi terkait status pendidikan dan legalitas UISU.

Pihak kepolisian menurut Mardiaz akan memintai keterangan dari orang-orang yang sebelumnya bertahan di dalam kampus Jalan Sisingamangaraja tersebut. Namun sembari proses tersebut berjalan, ia tetap mengimbau agar para mahasiswa tetap menjaga ketertiban agar tidak mengganggu masyarakat umum. “Jangan sampai nanti ada perkara baru,” ungkapnya. Himbauan dari Kapolresta Medan ini berhasil menenangkan para mahasiswa. Menjelang siang tadi mereka memilih untuk kembali ke kampus mereka di Jalan Karya Bakti, Medan Johor.

Mardiaz berharap agar Yayasan UISU dapat segera menyelesaikan konflik internal di universitas tertua di Sumut itu. Sehingga tak lagi bermunculan korban dari mahasiswa akibat legalitas pendidikan yang mereka jalani. “Kita prinsipnya hanya mengamankan saja. Kita tidak ikut campur dengan konflik internal mereka. Tapi kita harap ini bisa diselesaikan. Kita juga menunggu proses hukum atas konflik internal ini,” tandas Mardiaz.

Konflik ini berawal saat Yayasan UISU Al Munawarah dan Yayasan UISU Medan sama-sama mengklaim operasional kampus FK UISU. Akibatnya, bentrok pun sudah berulang kali terjadi. Pihak yang berjaga di kampus FK UISU disebutkan dari pihak Yayasan UISU Al Munawarah yang dipimpin Ikhwan Bahrum Jamil dengan rektor Ahmad Reza, sedangkan mahasiswa yang datang diinformasikan dari pihak Yayasan UISU Medan. Yayasan ini diketuai Zainuddin dengan Rektor Muhammad Arsaad. (gib/deo)

Exit mobile version