Site icon SumutPos

Dari Pesta Durian hingga Lontong Sayur

Penutupan Konvensi Tahunan ke-36 Lions Club

Dengan mengangkat tema pesta kebun, konsep acara santai dalam acara penutupan Konvensi Tahunan ke-36 Lions Club berhasil menarik perhatian para anggota klub. Terutama saat disajikan durian dan lontong sayur yang merupakan menu andalan di Kota Medan.

Juli Ramadhani Rambe, Medan

Bertepat di Royal Sumatera Jalan Jamin Ginting Medan, acara penutupan Konvensi pada Jumat (18/5) kemarin ini dihadiri 850-an anggota klub yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak dari Indoensia saja, perwakilan dari berbagai negara seperti New Zealand, Malaysia, Belanda, Singapura, dan Australia pun tampak hadir.

Jadi tidak heran, bila Royal Sumatera tadi malam dipenuhi dengan bus pariwisata yang mengangkut para peserta. Tentu, tidak ketinggalan berbagai mobil mewah seperti Mercy, BMW, Fortuner, Honda CRV dan lainnya juga memadati lapangan parkir Ballroom Royal Sumatera.

Acara penutupan ini cukup meriah, dengan gaya santai, para sukarelawan Lions Club berkumpul untuk memberikan penghormatan pada Medan karena berhasil menyelenggarakan konvensi ke 36 ini. Berbagai makanan khas Indonesia, terutama Sumut disediakan dalam acara yang bertema pesta kebun ini. Sebut saja lontong sayur lengkap dengan telur sambal, lupis, dan nasi kucing. Terkesan sederhana, tetapi percaya atau tidak, para sukarelawan yang pada umumnya berasal dari kalangan menengah ke atas ini lahap menikmati makanan.

Dilanjutkan dengan penyerahan plakat penyelenggaraan konvensi ke-37 yang akan diselenggarakan di Makassar (2013). Kembang api pun sudah disiapkan di lahan yang biasanya digunakan untuk bermain golf ini. Sekitar 10 menit, kembang api yang terdiri dari berbagai warna dan keindahan meriahkan suasana malam Kota Medan yang saat itu mulai gerimis.

Saat disuguhi buah khas Medan, durian, dengan senang hati para anggota klub mengurumi. Bahkan, 1 orang bisa mengambil buah 2 buah durian sekaligus. “This eksotik fruit, I want to try. And this so famous in the world  (ini buah yang eksotik, saya mau mencoba dan ini begitu terkenal di dunia)” ujar fellows Lion asal New Zealand, Juan Cameron.

Dibuka dengan tarian naga, penutupan konvensi Lions Club yang berlangsung sejak tanggal 16 dan ditutup pada 18 Mei tadi malam ini memilih Dr Ferry Yonawa sebagai gubernur distrik 307 A2 Indonesia. Di mana distrik ini, menaungi 4 provinsi besar di Sumatera, yaitu Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, Riau, dan Sumatera Barat. “Inti dari gerakan Lions Club adalah pengabdian, dimana para anggotnya memberikan pelayanan kepada orang yang tidak mampu melalui berbagai kegiatan sosial,” ujar Ferry.

Berbagai kegiatan amal yang dilakukan, operasi buta katarak yang lebih diutamakan untuk masyarakat kurang mampu yang kurang mampu. Peletarian lingkungan dengan menanam pohon di aliran Sungai Deli dan daerah lain. “Untuk penanaman pohon, kita akan menggerahkan semua fellows (anggota) untuk bekerja, seperti yang di daerah Martubung, Karo, dan lainnya untuk menanam pohon,” tambah Ferry sembari mengatakan hingga kini sudah ada 68 club Lions dengan jumlah anggota sebanyak 2036 orang.

Bukan hanya itu, kegiatan sosial lain yang penting akan dilakukan dalam masa jabatan ini adalah pemberian buku gratis sebanyak 1 juta buku. Di mana Lions Club akan bekerja sama dengan pustakawan Sumut untuk mengumpulkan nya. “Saat ini, pengumpulan buku 1 juta ini akan bekerja sama dengan para pustakawan, dan sudah berjalan sekitar 6 bulan,” ungkap nya.

Kegiatan sosial lain yang akan dilakukan oleh Lions Club dalam waktu dekat ini adalah pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus) di daerah Belawan. Kegiatan ini akan menelan dana sebesar Rp500 juta. “Dan dana ini kita dapat dari dana hibah dan ini yang membuat kita kagum pada Distrik 307 Medan,” ungkap International Director Lions Club, Eddy Widinarko dalam kesempatan yang sama.

Untuk di Kota Medan, pada umumnya anggota klub adalah mereka yang merupakan keturunan Tionghoa dan hal ini tidak disalahkan. “Kita terbuka akan siapa saja dan dari mana saja. Terbukti kita ada di berbagai negara. Bahkan, ada Lions Club yang fellows nya merupakan keturunan India. Tidak benar bahwa kita hanya keturunan Tionghoa. Sekali lagi, kita kegiatan sosial, dan semuanya untuk masyarakat,” ungkap Ferry.

Salah satu kegiatan menarik yang tersedia dalam acara ini, adalah dana hibah yang diberikan oleg Lions Club Jakarta untuk PT MLI (yang menaungi anggota Lions Medan) agar dapat membantu masyarakat kurang mampu. Dengan jumlah US$1000 dan ini rencananya akan dibuat untuk operasi katarak dan lainnya.

Akhirnya, kemeriahan closing party ini ditutup dengan guyuran hujan yang cukup deras, walau tidak seutuhnya bubar, karena ada sebagian peserta yang berlindung di Ballroom Royal Sumatera. (*)

Exit mobile version