Site icon SumutPos

Dokter PNS di Medan Berpraktek pada Jam Dinas

Dokter praktek-ilustrasi.
Dokter praktek-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan diminta merazia seluruh dokter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berpraktek di sejumlah rumah sakit swasta di Medan pada jam kerja. Hal ini menindaklanjuti keluhan pasien yang tidak menemukan dokter saat berobat pada jam dinas di rumah sakit umum daerah dan milik pemerintah.

“Banyak pasien yang mengadu ke kami (Komisi B DPRD Medan), karena tidak menemukan dokter yang praktek di Rumah Sakit Pirngadi. Umumnya, yang menangani pasien tersebut para dokter koas atau masih belajar. Banyak dokter PNS tidak berada di tempat pada jam dinas di mana diduga mereka berpraktek di sejumlah rumah sakit swasta pada jam-jam dinas,” kata anggota Komisi B DPRD Medan Hendrik Halomoan Sitompul kepada wartawan, Minggu (18/9).

Untuk itu pihaknya meminta agar Wali Kota Medan Dzulmi Eldin memerintahkan Inspektorat atau Badan Kepegawaian Daerah (BKD), untuk mengawasi para dokter ASN itu dan memerintahkan Satpol PP untuk merazia sejumlah rumah sakit tersebut. “Bila perlu tempatkan para petugas Satpol PP berjaga di rumah-rumah sakit tersebut,” katanya.

Hal ini juga mengemuka dalam rapat Panitia Khusus (Pansus) Laporan Pertanggungjawaban (LPj) APBD 2015 bersama Direktur Utama RSUD dr Pirngadi Medan Edwin Effendi, Kamis (15/9) kemarin. Kesempatan itu, Hendrik sempat menanyakan data jumlah dokter ASN yang bertugas di rumah sakit tersebut. “Mohon penjelasannya pak dirut, berapa jumlah dokter-dokter kita yang bertugas sekarang ini,” kata politisi Demokrat itu.

Dalam rapat yang dipimpin Ketua Pansus M Nasir itu, anggota Pansus LPj Maruli Tua Tarigan juga menanyakan dari mana pihak rumah sakit menutupi selisih anggaran pendapatan dan pengeluaran BLUD berkisar Rp30 miliar.

Sedangkan anggota pansus lainnya, Paul Mei Anton Simanjuntak mengharapkan RSUD dr Pirngadi Medan agar melakukan pembenahan-pembenahan guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga menjadi garda terdepan untuk menghambat masyarakat berobat ke luar negeri. “Sebab saat ini berkisar 60 persen masyarakat Medan berangkat eluar negeri untuk berobat,” katanya.

Edwin tampak tidak membantah pertanyaan para anggota dewan. Sebab saat ini tengah banyak promo pengobatan wisata yang ditawarkan sejumlah rumah sakit di luar negeri.

“Jadi banyak masyarakat yang berangkat selain untuk berobat tetapi juga mau berwisata,” bilangnya.

Ia juga terlihat mengapresiasi apa yang diusulkan Hendrik Sitompul. Menurut dia pihaknya masih terus melakukan perbaikan dan pembenahan di internal pegawai mulai perawat termasuk dokter ASN. “Jumlah dokter kita ada sebanyak 211 orang, yang bertugas dalam tiga shift,” sebutnya. (prn)

Exit mobile version