Site icon SumutPos

Truk Pengangkut Siswa Pengungsi Sinabung Terbalik, 1 Tewas Puluhan Luka

Foto: Solideo/Sumut Pos
Anak-anak pengungsi Gunung Sinabung yang menjadi korban kecelakaan truk terbalik
di kawasan Desa Sigarang-garang, Kecamatan Namanteran, dirawat di rumah sakit, Senin (18/9).
Dalam insiden ini, satu orang anak tewas dan puluhan lainnya mengalami luka berat dan ringan.

KARO, SUMUTPOS.CO – Truk bak terbuka pengangkut anak sekolah korban erupsi Gunung Sinabung terbalik di kawasan Desa Sigarang-garang, Kecamatan Namanteran, Senin (18/9) siang. Dalam Insiden ini, satu orang siswa tewas dan puluhan anak sekolah lainnya mengalami luka berat dan ringan.

Menurut keterangan yang diperoleh dari seorang korban, Aji Yudiana Sitepu (16), warga Desa Kutarakyat, Kecamatan Namanteran, awalnya rombongan anak sekolah berjumlah 50 orang hendak berangkat dari Desa Kutarakyat menuju Berastagi. Rombongan anak sekolah terdiri dari siswa SD dan SMP ini diungsikan sekolahnya di kawasan Berastagi. Mereka lantas berangkat dari Desa Kutarakyat menuju Berastagi sekitar pukul 12.00 WIB siang dengan menggunakan truk bak terbuka, yang diketahui disopiri pria bernama Bram.

Selanjutnya, saat truk melintas di sekitar Desa Sigarang-garang, truk yang mereka tumpangi berselisih dengan mobil Rocky. Akibat kondisi beram jalan sebelah kiri sedikit licin, sopir tidak mampu mengendalikan truk dan akhirnya terguling sebanyak tiga kali di beram jalan.

“Ada tiga orang yang tertindih mobil, ada juga yang tertindih ban truk,” ungkap Aji yang menderita benjolan di bagian kepala dan sejumlah luka lecet pada bagian paha kiri saat ditemui di Rumah Sakit Umum (RSU) Kabanjahe.

Berdasarkan amatan di areal RSU Kabanjahe, petugas medis tampak hilir mudik menangani para korban, sebagian korban juga di rujuk ke RS Efarina Etaham untuk mendapatkan perawatan intensif.

Isak tangis para keluarga korban terdengar di luar ruang IGD RSU Kabanjahe.

Data yang diperoleh dari Direktur Uta-
ma (Dirut) RSU Kabanjahe, dr Arjuna Wijaya, sebanyak 36 orang siswa laki-laki menjadi kor-
ban dalam insiden ini, termasuk kernet truk. Satu orang meninggal dunia atas nama Boris Yarsim Sidebang (15), warga Desa Kutarakyat.

Sementara, kata dia, korban lainnya menderita luka berat dan ringan. Dua orang korban warga Kutarakyat atas nama Pinarti Ginting dan Adri Sanjaya Ginting harus dirujuk ke RS Efarina Etaham Berastagi akibat menderita luka yang cukup parah.

“Para korban luka sedang menjalani perawatan dan tersebar di seluruh ruangan RSU Kabanjahe. Kita akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap korban, karena mereka mendapat luka di beberapa bagian tubuhnya.

Foto: Solideo/Sumut Pos
Anak-anak pengungsi Gunung Sinabung yang menjadi korban kecelakaan truk terbalik
di kawasan Desa Sigarang-garang, Kecamatan Namanteran, dirawat di rumah sakit, Senin (18/9).
Dalam insiden ini, satu orang anak tewas dan puluhan lainnya mengalami luka berat dan ringan.

Apakah akan dilakukan scanning atau rontgen, nanti akan dievaluasi lagi,” jelas Arjuna.

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Wakil Bupati Karo Cory Sriwati br Sebayang dan Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu
menyampaikan turut berbelasungkawa dan prihatin atas peristiwa yang menimpa para pelajar korban erupsi Gunung Sinabung.

Disampaikan, seluruh biaya pengobatan para korban kecelakaan akan ditanggung oleh pihak pemerintah. Untuk transportasi para pelajar yang bersekolah, Terkelin berjanji akan mengganti kendaraan yang ditumpangi mereka dengan mobil dari Dinas Sosial Kabupaten Karo sebanyak dua unit.

“Terkhusus untuk lokasi sekolah pelajar pengungsi Sinabung, kita juga akan menugaskan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Karena anak-anak pelajar warga Desa Kutarakyat sekolahnya sudah ada, diharapkan agar itu difungsikan supaya mereka tidak lagi bersekolah ke sekolah lain,” jelas Terkelin.

Terpisah, sesuai informasi yang diperoleh dari sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian menyebutkan, beberapa saat pasca kejadian tersebut, truk pengangkut pelajar tersebut dibakar oleh warga yang emosi atas in-
siden itu.

Tak hanya itu, emosi warga yang kian memuncak turut menghakimi supir truk dengan pukulan bertubi-tubi dan selanjutnya beramai-ramai mengarak truk tersebut dan membuang ke dalam jurang sedalam sekitar 10 meter. (deo/adz)

Exit mobile version