Site icon SumutPos

Dari Gangnam Style tanpa Musik hingga Zikir di Masjid Raya

Mengikuti Kegiatan Dahlan Iskan Di Medan

Minggu pagi (18/11) kemarin di kampus Politeknik Negeri Medan (Polmed) menjadi pemandangan yang tidak biasa. Halaman gedung utama dipenuhi mahasiswa berpakaian training. Mereka duduk-duduk dan menyebar di berbagai sisi. Tak terkecuali para petinggi kampus dengan setelan yang sama. Ternyata, mereka menunggu Menteri BUMN, Dahlan Iskan.

CERAMAH: Menteri BUMN Dahlan Iskan saat ceramah di Masjid Al Mahsun, Medan, kemarin, Minggu (18/11).

Sekitar pukul 06.40 WIB sosok yang dimaksud tiba. Dengan kemeja putih yang biasa dikenakannya dan celana kain hitam. Perhatian pun langsung terpusat kepada pria berkacamata yang pascaturun dari mobil langsung bergegas masuk ke pintu gedung utama Polmed.

Tanpa dikomando para mahasiswa yang jumlahnya ratusan orang itu membentuk barisan di halaman gedung utama. Tak lama Dahlan keluar dengan kostum yang sudah berganti. Kaos putih dari panitia bertuliskan Polmed, celana training dan sepatu sport berinisial DI. Sepatu yang kerap digunakannya jika akan berolahraga. Bukan inisial namanya, tapi Demi Indonesia; begitu yang kerap ia jawab jika ditanyakan inisial sepatu itu.

Hari itu, Polmed mengundang Dahlan untuk senam pagi bersama. Bagi para penghuni Polmed, ini kali kedua mereka melihat wajah Dahlan. Malam sebelumnya, mantan Dirut PLN ini sudah didaulat mengisi kuliah umum tentang wirausaha.

Senam pun dimulai. Dipandu instruktur, Dahlan yang sebelumnya melakukan pemanasan kecil lalu turut mengikuti gerakan instruktur. Cukup lincah dan bersemangat. Senyum tak pernah lupa ia lemparkan. Namun baru 10 menit berjalan, musik tiba-tiba berhenti. Para instruktur bingung dan terlihat panik. Ternyata ada gangguan. Dahlan tidak panik, dia malah terus bergerak tanpa musik.

“Ikut saya,” teriaknya, langsung mengambil alih jabatan instruktur.

Lalu ia melakukan gerakan-gerakan dengan tangan dan goyangan tubuhnya. Terlihat asing bagi peserta senam karena itu diiringi dengan keheranan dan gelak tawa. “Ini senam saraf,” kata Dahlan yang diikuti tawa peserta.

Belum berhenti sampai disitu, Dahlan lalu melakukan gerakan lain. Kalau yang ini sudah cukup populer. “Gangnam style” yang dipopulerkan penyanyi asal Korea, Psy. Seperti gerakan menunggang kuda dan Dahlan sepertinya cukup fasih melakukannya. Setelah merasa cukup berkeringat, ia langsung turun berbaur dengan peserta. Dahlan pun langsung diserbu para mahasiswa yang berebutan untuk menyalaminya.

Jadwal kegiatan setelah senam adalah mengunjungi bengkel-bengkel buatan Polmed itu. Karena itu Dahlan tak ingin membuang waktu dan langsung bergegas memasuki bengkel. Ada alat pemecah biji kopi, biji pinang dan lainnya. Kesemuanya merupakan hasil kreasi mahasiswa Polmed. Dahlan pun mengamati benda-benda ini satu per satu. Kali ini pandangannya berubah serius.

“Ini bagus. Tapi banyak makan energi karena bahannya tidak cukup. Harus diimbangi dengan barang-barang yang juga canggih,” katanya mengamati alat-alat yang konvensional itu di bengkel mesin.

Dari satu bengkel ke bengkel yang lainnya, gerakan Dahlan cukup cepat. “Lasak kali Pak Dahlan ini,” kata salah seorang mahasiswa.

Usai memantau bengkel, Dahlan kembali ke gedung utama untuk mandi. Di perjalannya tentu saja ia dicegat para mahasiswa yang meminta berfoto bersamanya. Bahkan sehabis mandi pun sudah ramai yang mengantre untuk berfoto bersama. Baik mahasiswa maupun dosen-dosen. Dan, semuanya coba dilayani Dahlan.

Sebelum meninggalkan Polmed, Dahlan diminta secara simbolis menanamkan satu bibit pohon manggis di halaman gedung. “Ini kami namakan pohon manggis Dahlan. Nanti mungkin Pak Dahlan datang lagi ke sini, pohonnya sudah besar,” kata Direktur Polmed Medan, Syahruddin yang disambut tawa Dahlan.

Selepas itu, puluhan mahasiswa berpakaian training oranye menunggunya. Dengan spanduk bertuliskan kampanye hemat energi, Dahlan diminta melepas mereka. “Mic-nya sudah hidup. Ayo senam lagi,” katanya disambut tawa para mahasiswa.

Dahlan menyambut positif langkah Polmed yang bekerjasama dengan mahasiswa Jurusan Teknik Elektro USU itu. Namun ia juga meminta tindakan yang lebih konkret dari sekedar imbauan kepada masyarakat. “Kampanye hemat energi tidak akan ada gunanya kalau orang tidak mau peduli untuk berhemat. Jadi harus disikapi dengan cara yang demokratis. Jadi menghemat energy harus dilakukan dengan teknologi. Bukan sekadar imbauan,” katanya.

Salah satunya saran untuk mendalami lampu LED yang disebutnya punya andil besar untuk penghematan energi. “Saya berharap ada tiga atau empat orang mahasiswa yang khusus mendalami soal lampu LED. Tidak hanya merakit tapi bahkan bisa membuat kristalnya. Itu bisa menghemat energi sampai 70 persen. Jika benar dilakukan dari BUMN siap bekerja sama,” ujarnya.

Sebagai bentuk penghargaan perwakilan mahasiswan menyematkan pin di dadanya. “Pak Dahlan itu menteri yang berintegritas. Kami salut sama Bapak,” ujar salah seorang mahasiswa yang beralmamater USU.

Sekitar pukul 07.30 WIB, Dahlan pun izin untuk pamit karena harus mengikuti kegiatan lain yang padat. Tak lebih dari satu jam ia berada di Polmed namun sudah cukup untuk memberikan keceriaan dan pelajaran berharga untuk para mahasiswa.

Siang harinya Dahlan sudah ada di Masjid Raya Al Mahsun. Dia menghadiri zikir bersama yang diadakan oleh Majelis zikir Tazkira Sumatera Utara (Sumut). Acara ini bertujuan untuk menentramkan hati yang dihadiri 3.000 umat Islam se-Sumut.

Pada kesempatan itu, Dahlan memberi ceramah singkat tentang berapa pentingnya zikir pada manusia. Ia menceritakan, beberapa waktu dan kelurga mencari para ulama atau kyai sebagai teman cerita. “Kalau sudah jumpa mereka Jadi saya bisa lupa dengan PLN dan komisi 7 (tujuh),” ucapnya. Setelah memberikan ceramah singkat  Dahlan bergegas untuk bertolak ke Aceh untuk  melakukan ziarah ke makam Syeikh Kuala.

Terpisah Ketua umum Majelis zikir Tazkira Sumatera Utara  (Sumut Kyai H Amiruddin mengatakan, bangga dengan kehadiran Dahlan Iskan. “Kita sangat senang Pak  Dahlan Iskan hadir di tempat yang berbahagia ini. Karena, Dahlan merupakan sosok kenegaraan yang sangat baik dan dekat dengan Allah,” ucapnya.

Sebelumnya, Dahlan Iskan kunjungi perkampungan suluk tariqat Naqshabandiyah di Kecamatan TanjungPura, Langkat, Sabtu (17/11) malam, untuk bersilaturahim dengan tuan guru Syech H Hasyim Syarwani.  Dahlan bersama rombongan tiba sekitar pukul 22.03 WIB di perkampungan suluk setelah mengikuti suatu kegiatan di Medan. Seakan menjadi kebiasaannya, mantan Dirut PLN ini meminta diperkenankan menginap untuk beristirahat (tidur) malam di kompleks tersebut.

Tanpa agenda resmi dan membicarakan sesuatu materi yang urgen, Dahlan dan Tuan Guru Babussalam dalam hitungan menit saling bertukar cerita tentang ajaran tariqat. “Apabila tuan guru tidak keberatan, saya bersama rekan-rekan kiranya diperkenankan malam ini beristirahat atau menginap di kompleks persulukan ini. Selepas salat subuh, kita harus sudah sampai ke Medan lagi mengikuti suatu kegiatan,” tutur Dahlan saat berhadapan dengan Tuan Guru Syech H Hasyim Syarwani.

Kendati menyahuti keinginan itu, namun Tuan Guru Babussalam mengingatkan rombongan tetap saja terlebih dahulu menyantap makan malam sekaligus sarapan sebelum bertolak ke Medan usai melakukan ibadah lima waktu.

“Bapak menteri malam ini tidur di rumah saya saja, tidak apa-apa. Namun, sebelum bertolak ke Medan ba’da subuh nanti harus makan dulu atau sarapan. Tetapi begitupun, sebelum istirahat makan dulu ya sebab sudah dipersiapkan,” ucap Tuan Guru Babussalam.

Tanpa protokoler maupun pengawalan layaknya pejabat negara, Dahlan yang sebelumnya mohon waktu melihat-lihat lokasi madrasah besar seketika mengarahkan ke makam Syeikh Abdul Wahab Rokan. Warga sekitar kompleks persulukan yang baru mengetahui kehadiran Dahlan, seketika berbaris di tepi jalan di luar madrasah ingin melihat langsung sosoknya.

Usai diperkenankan memasuki area makam Syeikh Abdul Wahab Rokan, Dahlan langsung memimpin tahlilan persis di sisi pusara pendiri tariqat tersebut. Hanya hitungan menit, Dahlan pun dipersilahkan ke rumah tuan guru Babussalam untuk beristirahat sementara staf bersama rombongan lainnya diberikan mess yang tak jauh dari tempat Dahlan istirahat. (don/Mag-19/mag-4)

Exit mobile version