Site icon SumutPos

Angin Kencang dan Ombak Besar, Nelayan Belawan tak Bisa Melaut

BELAWAN- Gelombang laut cukup tinggi di perairan Sumatera membuat aktivitas nelayan terhenti dan nyaris lumpuh. Bahkan puluhan unit kapal-kapal penangkap ikan yang sebelumnya memaksakan kehendak untuk tetap berangkat melaut, terpaksa kembali pulang ke tangkahan-tangkahan di Belawan tanpa mendapatkan hasil, Sabtu (19/1).

“Tidak cuma ombak (gelombang) saja yang besar, tapi tiupan angin juga sangat kencang. Sehingga kami sulit menurunkan pukat (jaring) ke laut untuk menangkap ikan,” ujar Zainuddin (41) nelayan pukat ikan di Gabion Belawan.
Dikatakannya, ombak besar biasanya terjadi pukul pukul 07.00 WIB dan sore hari pukul 04.00 WIB, hingga menjelang malam. “Tadi baru sekitar dua mil saja meninggalkan tangkahan, ombaknya sudah begitu besar.

Bagaimana pula kalau ditengah sana, mungkin lebih beresiko,” kata dia. Tidak hanya, Zainuddin, beberapa nelayan lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Bahkan akibat kondisi cuaca buruk membuat mereka terpaksa mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pelayaran ke laut lepas guna menangkap ikan.”Dari pada terbalik boat (kapal ikan) ini lebih bagus pulang, beberapa hari ini banyak boat nelayan yang tak berangkat dikarenakan ombak besar,” ungkap Amran (43) nelayan lainnya.

Kondisi cuaca di laut yang dinilai rawan terhadap keselamatan nelayan tersebut, sudah terjadi hampir sepekan terakhir. Bahkan akibat buruknya cuaca sebahagian besar nelayan menambatkan kapal ikannya. Selama libur melaut, kini mereka mulai kebingungan. Pasalnya, nelayan tidak memiliki penghasilan lain, untuk menopang kebutuhan ekonomi hidup sehari-hari.

“Sudah seminggu ini terus di rumah, sedangkan persediaan  untuk kebutuhan sehari-hari dirumah sudah habis,” ungkap, Ahmad (35) seorang nelayan berdomisili di Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan istri sembari menunggu kondisi cuaca di laut kembali normal, dia berencana akan menjual barang berharga yang masih dimilikinya.”Kami disini umumnya bekerja sebagai nelayan, kalau sudah kondisinya seperti ini mau bagaimana lagi,” ucapnya.

Dia menuturkan, dengan kondisi cuaca di laut yang tidak kunjung bersahabat, sebagian juga terpaksa harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. “Kalau uang simpanan dari hasil melaut sudah habis, sementara simpanan barang berharga tidak ada, ya ujung-ujung pasti berhutang, nanti kalau sudah melaut lagi baru dibayar,” kata dia. Meski demikian ia beserta para nelayan lainnya berharap kondisi cuaca cepat membaik agar mereka secepatnya dapat kembali melaut.”Semoga cuaca cepat membaik, itu saja harapan kami,” harapnya.(mag-17)

Exit mobile version