Site icon SumutPos

Airport City Kualanamu akan Dibangun di Lahan 200 Hektare

KUALANAMU: Kendaraan melintas di areal jalan Bandara Kualanamu. Jalan arteri ditarget selesai tahun ini.//file/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manager Humas  PT AP II Wisnu Budi Setianto juga menegaskan, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tidak pernah berencana menjual Bandara Kualanamu. Apa yang diwacanakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi adalah untuk mencari mitra dari luar negeri dalam rangka mengembangkan lahan tanah seluas 200 hektare yang ada di bandara menjadi airport city di kawasan Bandara Kualanamu.

“Diharapkan, airport city ini segera dapat diwujudkan di Bandara Kualanamu,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, PT AP II akan menyeleksi mitra dari luar negeri yang akan digandeng dalam rangka pengembangan Bandara Kualanamu. Awaluddin mengatakan, perseroan akan mengembangkan airport city di lahan seluas 200 hektare yang berada di kawasan Bandara Kualanamu. Untuk membangun proyek tersebut, management AP II mengundang masuknya investor baru termasuk dari mancanegara.

“Untuk keperluan tersebut, kami akan menjalin strategic partnership dengan pihak lain guna mengembangkan Kualanamu. Adapun kriteria bagi mitra yang akan kami gandeng adalah harus memiliki jaringan global, memiliki permodalan, serta punya kemampuan dalam pengelolaan bandara,” ujarnya.

Menurut Awaluddin, pihaknya akan menggelar beauty contest dalam beberapa waktu ke depan untuk menentukan siapa partner yang akan digandeng. Bentuk kerja sama yang dijalin AP II dengan mitra terpilih adalah KSO atau kerja sama operasi dalam jangka waktu di atas 20 tahun.

“Kerja sama ini bukanlah untuk menjual aset yang dimiliki AP II, namun kerja sama operasi yang saling menguntungkan,” jelas Awaludin.

Bandara Kualanamu dinilai cuku strategis untuk dikembangkan menjadi hub penerbangan internasional. Salah satunya bandara ini relatif dekat dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN, Asia Selatan serta Timur Tengah.

“Dengan menjadikan Kualanamu sebagai hub penerbangan internasional, nantinya maskapai-maskapai internasional tidak perlu terbang hingga ke Jakarta, sehingga dinilai lebih efisien,” tegasnya.

Sebelumnya, pada Selasa (17/1) lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melalukan pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Joseph R Donovan. Kedua pejabat itu berbicara kerjasama bisnis. Salah satunya di bidang transportasi udara.

Selain itu, Menhub juga menawarkan kerja sama dalam pengoperasian dua bandara, yakni Kualanamu dan Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Rencananya kita melepas sekian persen saham, pasti minoritas, investor akan memasukkan uang ke dalam perusahaan dan uang tersebut akan menjadi investasi untuk mengembangkan Kuala Namu dan Sepinggan,” ungkapnya.

Menhub menyebutkan, jajarannya dan Kementerian BUMN telah berdiskusi mengenai rencana tersebut. Pemerintah menilai, pengembangan dua bandara ini perlu untuk menambah penghubung atau hub bagi penerbangan dari luar negeri ke Indonesia. Saat ini, hampir semua penerbangan internasional mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.

Budi menambahkan, selain untuk menjadi hub penerbangan dari luar negeri, pengembangan kedua bandara ini juga berpotensi menarik minat lebih banyak wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Budi mencontohkan, bandara Kualanamu akan digunakanan untuk menarik wisatawan asal India dan Kuala Lumpur. Sedangkan, bandara Balikpapan digunakan untuk merespons permintaan penumpang dari Jepang, Korea, dan Cina.

“Dengan adanya dua bandara ini, kita punya daya tarik sendiri untuk mengembangkan banyak industri pariwisata,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, adanya peningkatan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia juga akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah tujuan wisata tersebut.

Selain itu, pemerintah juga akan memperoleh pendapatan dari kedatangan wisatawan ini untuk membangun infrastruktur lainnya. Pada akhirnya, hal-hal tersebut pun akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. (btr/mag-2/bbs/adz)

Exit mobile version