Site icon SumutPos

Pengantin pun Ikut Padamkan Api

Kebakaran di Gang Seto Jalan AR Hakim, 18 Rumah Ludes

MEDAN-Kabar duka kembali hadir dari kawasan Jalan AR Hakim. Setelah Gang Bakung yang terbakar awal bulan lalu, kini giliran Gang Seto Kelurahan Tegal Sari 2, Kecamatan Medan Area. Kebakaran itu pun memaksa seorang pengantin pria yang nyaman di pelaminan untuk membantu warga memadamkan api.

“Undangan lari Bang melihat api semakin membesar. Terus saya ikut bantu Bang madamkan api,” kata Eko Kurnia Sari yang kembali duduk di pelaminan dan melanjutkan pesta  pernikahannya dengan Ayu setelah api padam.

Begitulah, lokasi pernikahannya dengan kebakaran memang tidak jauh. Saaat terjadi kebakaran, para tamu memang berteriak histeris. Mereka bubar meninggalkan Eko dan Ayu di pelaminan. Beruntung, api tak lama kemudian bisa dipadamkan, pesta kembali berlangsung meski di lokasi kebakaran masih menyisakan sedih.

Ditengarai Tempat Mesum

Terlepas dari itu, beberapa pihak malah ‘bersyukur’  dengan kebakaran di Gang Seto. Pasalnya, selama ini Gang Seto ditengarai sebagai lokasi mesum. Setidaknya hal ini diungkapkan seorang warga Sukiaty (42). Dia mengatakan 18 rumah yang terbakar kerap dijadikan sebagai tempat kumpul kebo. “Rumah yang terbakar itu sering tempat pasang-pasangan kumpul, banyak yang tak kami kenal sering datang ke situ. Dan mungkin ini teguran dari Tuhan supaya orang itu tobat,” terang ibu yang kesehariannya jualan di Pasar Bakti.

Hal senada juga diungkapkan oleh Daniel Butarbutar (28), pria ini mengatakan jika rumah yang terbakar tersebut adalah rumah berbentuk sekat-sekat kamar yang banyak di huni oleh pasangan luar nikah. “Mungkin juga itu tempat yang sering digunakan untuk prostitusi. Karena gimanalah, lihat dari bentuk rumah dan lokasinya memang kuat arahnya ke situ,” terang pria yang mengaku tinggal di Jl Bromo.

Warga yang lain,  Manik (35), juga membenarkan komentar warga. Ia juga mengatakan di sekitar lokasi kebakaran ada sebuah salon yang tiap malam sering menjadi tempat berkumpulnya wanita-wanita penghibur. “Ada di dekat situ salon, di salon itu tiap malam banyak kali kumpul-kumpul cewek-cewek gak tau ntah dari mana aja,” terangnya

Musibah kebakaran yang terjadi di Gang Seto menyisakan misteri bagi warga sekitar. Pasalnya, sebuah rumah ibadah yang terletak di sebelah rumah yang terbakar tidak tersentuh sedikit pun oleh api. Hal tersebut semakin meyakinkan warga jika musibah tersebut adalah teguran Tuhan.

Kepling Lingkungan V Tegal Sari II, Dasril Villi (49) mengaku tidak mengetahui jika lokasi kebakaran tersebut kerap digunakan sebagai tempat mesum. “Kalau masalah itu, saya kurang tahu. Ini ajalah dulu kita bereskan karena gimana pun korban ini warga lingkungan sini, jadi kita bantu lah dulu,” terangnya pada Posmetro Medan (grup Sumut Pos).

Terlepas dari itu, sedikit 18 rumah terbakar pada Minggu (19/2), kemarin sekira pukul 16.00 WIB di lokasi tersebut. Lokasi kebakaran ini berjarak tak lebih dari 1 km dari lokasi kebakaran di Jalan Bakung tempo hari. Tak pelak, begitu melihat gumpalan asap, warga langsung panik dan histeris.

Tanpa dikomando warga mencoba memadamkan api dengan mengambil air dari rumah masing-masing dan ada yang memanfaatkan air selokan untuk memadamkan api. Teriakan, minta tolong terus terdengar di lokasi kejadian menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran. Namun, upaya warga tersebut sia-sia. Angin yang berhembus sangat kencang dalam waktu singkat membuat api semakin membesar. Isak tangis dan doa pun terdengar saat api satu per satu meluluhlantahkan rumah warga yang mayoritas bangunannya semipermanen. Melihat api semakin tak terkendali, warga yang merasa ketakutan langsung menyelamatkan harta benda mereka dengan menyelematkan barang-barang mereka keluar rumah.

Petugas lalulintas Polsek Medan Area di bawah pimpinan Kanit Lantas Polsek Medan Area  AKP Syahfril, langsung mengambil tindakan untuk memperlancar mobil dinas pemadam kebakaran bisa masuk ke TKP. “Kita menutup sementara jalan dari simpang Jalan Bromo ke arah Simpang Halat. Kita tidak mau petugas pemadam kebakaran kesulitan masuk ke lokasi karena macetnya jalan atau,” ujar Syahfril pada Sumut Pos.

Selang beberapa menit menutup jalan, mobil pemadam kebakaran datang. Warga pun memberi jalan untuk mobil pemadam masuk ke lokasi. Setelah hampir satu jam bertarung memadamkan api, petugas pemadam dibantu dengan warga berhasil memadamkan api.  Menurut informasi yang didapat Sumut Pos, sebelumnya warga melihat kepulan asap dari salah satu rumah warga. Saat itu warga mencoba menerobos ke dalam rumah. Namun si pemilik rumah lagi tidak berada di rumah bahkan rumahnya dalam kondisi digembok.

Hingga pukul 18.30 WIB, di sepanjang Jalan AR Hakim dari simpang Gang Seto hingga Pajak Bakti, perabotan rumah tangga dari kursi lemari dan TV masih berserakan. “Apa yang bisa diselamatkan-diselamatkan. Kita takut bang. Api terus besar. Takut merembet  ke rumah kita,”  ujar warga yang tinggal di sepanjang Jalan AR Hakim Simpang Gang Seto.

Diketahui 125 jiwa dari 25 kepala keluarga korban kebakaran harus menderita kerugian ratusan juta rupiah. Bahkan, tempat untuk berteduh ratusan jiwa ini saja sudah tak ada. Kepling Dasril Villi pun menyiapkan tempat untuk berteduh sementara. Masjid Bakti yang berada tepat di samping TKP kebakaran menjadi tempat bermalam para korban. “Di sini nanti kita buat dapur umum,” ujar Dasril sambil menunjuk tanah kosong yang berada tepat di depan masjid. (mag-5/smg)

Lihat Videonya:

Exit mobile version