Site icon SumutPos

Dirut PD Pasar Tak Hargai Komisi C

Pasar Kampunglalang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi C DPRD Medan Dame Duma Sari Hutagalung menuding Dirut PD Pasar Rusdi Sinulingga tidak menghargai Komisi C dengan langsung melayangkan surat pengosongan kios kepada para pedagang di Pasar Kampung Lalang pada Sabtu (18/3) kemarin.

Padahal, lanjut Duma, pada Selasa,(14/3) kemarin pihaknya sudah melakukan kunjungan ke pasar tersebut yang bertujuan untuk mendengar aspirasi para pedagang dan mencari solusi terbaik bagi para pedagang dan juga PD Pasar Kota Medan.

“Sangat disayangkan, ternyata dia (Rusdi Sinuraya) mengeluarkan kebijakan yang diduga tanpa melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan direksi yang lain. Sementara kita Komisi C, setelah melakukan kunjungan kemarin berencana akan memanggil kembali PD Pasar dan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang untuk segera mencari solusi atas kondisi yang terjadi akhir-akhir ini di Pasar Kampunglalang,” paparnya.

Sebelumnya, ketiadaan alat berat yang membuat gagal penertiban pedagang Pasar Kampunglalang, Sabtu (18/3) dini hari kemarin. Pengakuan Kasatpol PP Medan M Sofyan, penertiban terpaksa ditunda lantaran alat berat tidak tersedia. “Secara keseluruhan kesiapan tim sudah sangat baik. Kami memang pelaksana kegiatan, namun PD Pasar leading sectornya,” ujarnya.

Melihat waktu memasuki Subuh tim akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan kegiatan. “Perencanaan sebelumnya padahal sudah cukup matang. Kita gak sangka terjadi hal nonteknis seperti ini,” ujarnya.

Sofyan mengatakan tim gabungan akan kembali menjadwalkan penertiban lanjutan. “Senin besok (hari ini, Red) kami akan mufakat kembali. Dari situ nanti diputuskan waktu penertibannya,” ungkap dia.

Pada kesempatan itu disampaikannya, sebelum kegiatan Sabtu lalu sudah mendengar ada informasi preman setempat ada menduduki daerah tersebut. Ia lantas mengaku sudah menjalin komunikasi dengan salah satu pimpinan OKP, agar menarik mundur anggotanya dari situ. “Kita bermaksud jangan sampai pas penertiban, ada yang terangkut oleh kita. Makanya saya hubungi pimpinan organisasi tersebut,” papar Sofyan.

Namun pernyatan Sofyan dibantah Kepala Bidang Peralatan Dinas PU Kota Medan, Zulkifli soal ketiadaan alat berat. Bahkan dirinya mengaku sampai hari ini belum mendengar kabar soal pengosongan kios pedagang, yang digawangi PD Pasar Kota Medan.”Gak ada sampai ke saya informasinya. Biasanya kalau memang (kegiatan) mendesak, pasti ada kabar melalui What’s App,” ujarnya.

Ia justru bertanya balik ihwal tanggal kegiatan tersebut. Pihaknya juga mengaku kalau ada permintaan alat berat untuk mendukung aksi itu, pasti dipersiapkan sebelum kegiatan berlangsung. “Masak kita dibilang tidak mendukung. Kami pasti siapkan jika ada permintaan. Memang belum ada sampai kabarnya. Sama seperti penertiban reklame, kalau diminta pasti saya siapkan,” ungkapnya.

Informasi yang berhasil diperoleh, kegagalan giat pengosongan 732 kios pedagang Pasar Kampunglalang, juga disebabkan ada intervensi preman di daerah itu. Bahkan disebutkan pula, sejumlah preman menghadang keluarnya alat berat pada hari itu karena saban hari merekalah yang menjaga alat berat di Dinas PU Medan. Menyikapi ini Zulkifli membantah keras.

“Tidak benar (ada intervensi preman). Saya memang tidak tahu kalau ada giat pengosongan kios di sana pada hari itu. Kalau saya boleh jujur, preman setempat di sana justru mendukung pembangunan. Itu terjadi saat saya dan tim bekerja memperbaiki jalan berlobang di daerah tersebut,” pungkasnya. (prn/ila)

 

Exit mobile version