Site icon SumutPos

Junimart Berpeluang Dampingi Erry

DIULOSI: Anggota DPR RI asal Sumut Junimart Girsang diberi ulos oleh Gubsu Erry Nuradi saat kunjungan kerja ke Kantor Gubernur Sumut, belum lama ini. Diprediksi Junimart bakal mendampingi Erry Nuradi dalam Pilgubsu 2018.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PDI Perjuangan telah memunculkan tiga nama kadernya menjadi kandidat yang bakal diusung pada Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2018. Ketiganya adalah Syukur Nababan, Junimart Girsang, dan Maruara Sirait.

Dari ketiga nama tersebut, menurut pengamat politik Faisal Akbar Nasution, yang paling berpeluang untuk diusung adalah Junimart Girsang. Pasalnya, Junimart merupakan anggota DPR RI dari Sumut, sedangkan Syukur Nababan dan Maruarar Sirait tidak pernah berkiprah di Sumut.

“Yang paling realistis, ya Junimart. Karena, Junimart memang anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sumut,” kata Faisal kepada Sumut Pos, Minggu (19/3).

Namun diakuinya, Junimart masih belum cukup mumpuni untuk mengisi kursi Sumut 1. “Junimart nampaknya lebih tepat dijadikan calon wakil gubernur (cawagub),” jelas Faisal.

Dengan begitu, dia memperkirakan, koalisi PDI Perjuangan dan Partai Nasdem akan kembali berlanjut dengan memasangkan gubernur petahana HT Erry Nuradi yang juga Ketua DPW Partai Nasdem Sumut dengan Junimart sebagai calon wakil gubernur. “Bisa saja Junimart disandingkan dengan calon petahana,” ungkap akademisi asal USU ini.

Disebutkannya, jika PDI Perjuangan memaksakan diri untuk mengusung kadernya sebagai calon gubernur, maka besar kemungkinan peristiwa Pilgubsu 2013 terulang kembali. Dimana saat itu, kader PDI Perjuangan Efendi Simbolon yang berpasangan dengan Jumiran Abdi kalah dengan pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi.

“Peluang PDI Perjuangan berkoalisi dengan Nadem cukup besar. Karena sama-sama parpol pendukung pemerintah saat ini,” ucapnya.

Disebutkannya, nama-nama yang dimunculkan PDIP saat ini sesuai prediksi. “Maruara itu memang namanya digadang-gadangkan bakal menjadi Cagub. Tapi, PDIP punya catatan di Pilgubsu 2013, yang ketika itu mengusung kader yang tidak pernah berkiprah di Sumut,” paparnya.

Maruarar, lanjut dia, nyaris dilantik Presiden Jokowi menjadi seorang menteri. Artinya, kecil kemungkinan dia bakal berada di posisi Sumut 2 untuk bersanding dengan incumbent. “Peluang incumbent tentu lebih besar memenangkan Pilkada, walaupun itu tidak mutlak sifatnya. Pasti PDIP menjadikan hal itu sebagai bahan pertimbangan,” paparnya.

Awalnya, Faisal memprediksi PDIP bakal mengusung Letjen Eddy Rahmayadi sebagai Cagubsu. “Mungkin Eddy Rahmayadi dinilai lebih tepat menangani dan membenahi PSSI, ketimbang ikut berpartisipasi di Pilgubsu 2018,” bilangnya.

Sebelumnya, Ketua  Bidang Hukum HAM dan Perundang-undangan DPP PDIP, Trimedya Pandjaitan mengaku, pihaknya saat ini memiliki tiga nama yang akan dimunculkan untuk bertarung di pilgubsu 2018. “Syukur Nababan, Junimart Girsang, Maruara Sirait. Tiga nama itu yang akan kita berikan kepada masyarakat untuk dinilai,” ujar Trimedya, Jumat (17/3) lalu.

Trimedya menyebut, ketiga nama itu baru akan disosialisasikan kepada masyarakat pada April mendatang. “Akan ada baliho yang menampilkan ketiga wajah tersebut,” bilangnya.

Setelah ketiga nama tersebut dilemparkan ke tengah-tengah masyarakat, maka akan dilakukan survei internal guna melihat sosok mana yang paling diminati. “Keputusan akhir tetap berada ditangan Ketua Umum, tentunya setelah melihat hasil survei,” tuturnya.

Mengenai koalisi, Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengaku membuka diri dengan siapapun.

Terpisah, menyikapi peluang berkoalisi dengan PDIP, Korwil Sumut DPP Partai Nasdem, Martin Manurung menyebut, peluang itu tetap ada. Apalagi, partainya selalu membuka diri dengan parpol manapun untuk berkoalisi.

Menurutnya, gubernur incumbent yang juga kader Nasdem HT Erry Nuradi bakal menjadi prioritas utama untuk diusung pada Pilgubsu 2018. Hanya saja, keputusan akhir tetap berada ditangan Ketua Umum.

Ketika ditanya, kapan Nasdem mendeklarasikan calon gubernur Sumut seperti yang telah dilakukan di Jawa Barat, Martin menyebut, untuk Pilgubsu akan datang gilirannya. “Ridwan Kamil kan bukan kader partai, sementara Tengku Erry kan kader partai. Ada hal penting yang membuat deklarasi Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jabar yang diusung NasDem harus segera dilakukan, diantaranya menjadikan Jabar sebagai benteng Pancasila,” jelas Martin.

Kata dia, DPP Partai NasDem ingin memberikan kesempatan kepada Tengku Erry untuk berbuat bagi partai dalam persiapan Pilgubsu 2018. “Saat ini Ketua Umum dan DPP Partai NasDem memberikan kesempatan kepada Tengku Erry sebagai kader untuk berbuat lebih dalam menggerakkan mesin partai dalam persiapan Pilgub Sumut mendatang,” terang Martin.

Sebagai Ketua DPW, Tengku Erry juga mempunyai andil untuk membesarkan partai dan juga membantu partai untuk menjaring calon-calon legislatif untuk memenangkan Pemilu 2019 mendatang. “Partai kita kan masih baru, dan juga memupunyai cita-cita dan tujuan yang besar. Jadi harus saling bahu membahu untuk mewujudkan itu,” tandasnya.(dik/adz)

 

Exit mobile version