Site icon SumutPos

PKL Pasar Peringgan Blokir Jalan hingga Bakar Keranjang

Pedagang kaki lima (PKL) Pasar Peringgan memblokir jalan hingga membakar keranjang serta ban bekas saat penertiban yang dilakukan petugas Satpol PP, Kamis (19/4).

SUMUTPOS.CO – Penertiban yang dilakukan petugas Satpol PP terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar lapak di seputaran Pasar Peringgan nyaris ricuh, Kamis (19/4). Pasalnya, para pedagang menolak ditertibkan dan melakukan perlawanan dengan memblokir jalan hingga membakar keranjang serta ban bekas.

Aksi pedagang membuat petugas Satpol PP tidak dapat memasuki kawasan Pasar Peringgan. Mencegah jatuhnya korban, petugas Satpol PP tidak memaksa untuk masuk. Pemblokiran yang dilakukan pedagang juga menyebabkan arus lalu lintas terputus.

Sekretaris Satpol PP Kota Medan Rakhmat A Harahap mengatakan, sebelum melakukan penertiban, petugas Satpol PP dibantu Dinas Perhubungan serta jajaran Kecamatan Medan Baru berjumlah 300 personel lebih dahulu menggelar apel di Lapangan Gajah Mada.

Usai apel, tim gabungan selanjutnya bergerak menuju kawasan Pasar Peringgan yang berjarak sekitar 500 meter. Namun langkah tim gabungan langsung terhenti. Sebab, para pedagang langsung melakukan penghadangan dengan memblokir jalan disertai pembangkaran keranjang-keranjang serta ban bekas.

Suasana semakin memanas, sebab para pedagang tidak mengizinkan tim gabungan masuk melakukan penertiban. Lantas, diinstruksikan kepada seluruh tim gabungan untuk bertahan dan berupaya melakukan negoisasi dengan para pedagang.

Namun pedagang tidak menerima, pemblokiran dilakukan sampai pagi hari. Akibatnya arus lalu lintas pun terputus, tak satu pun kenderaan  yang berani melintasi blokir yang dilakukan para pedagang. Walaupun sempat gagal namun dialog kembali dilakukan.

Pedagang kaki lima (PKL) Pasar Peringgan memblokir jalan hingga membakar keranjang serta ban bekas saat penertiban yang dilakukan petugas Satpol PP, Kamis (19/4).

“Kita minta kepada para pedagang untuk membuka blokir jalan dan memadamkan api agar kenderaan bisa masuk melalui Jalan DI Panjaitan. Sebab, pemblokiran dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan menghalangi warga yang ingin berbelanja,” kata Rakhmat.

Semula pedagang tidak terima, mereka mendukung kehadiran PT Parbens mengelola Pasar Peringgan karena akan melakukan  modernisasi. “Alhamdulilalh setelah kita lakukan pendekatan dan memberikan pengertian, akhirnya para pedagang pun melunak. Mereka akhirnya membuka blokir jalan dan memadamkan api,” jelas Rakhmat.

Dengan pembukaan blokir jalan, satu persatu kendaraan bermotor  mulai melintasi kawasan tersebut. Kemudian diikuti dengan pembersihan yang dilakukan tim gabungan terhadap sisa material keranjang dan ban bekas yang dibakar. Setelah itu tim gabungan  juga membersihkan lapak PKL di seputaran Pasar Peringgan, terutama Jalan DI Panjaitan. Sekitar pukul 09.30 WIB, seluruh tim gabungan dari kawasan Pasar Peringgan ditarik.

“Ada perbedaan sikap antara pedagang yang berjualan di Pasar Peringgan. Pedagang yang berjualan di dalam pasar dengan tegas menolak kehadiran PT Parbens, sedangkan pedagang yang berjualan di luar pasar mendukung kehadiran PT Parbens,” ujarnya.

Ia menegaskan, penertiban akan kembali dilanjutkan, Jumat (20/4). Selain penertiban, juga akan mendirikan posko untuk mencegah agar PKL tidak berjualan kembali di trotoar maupun bahu jalan. (ris/ila)

 

Exit mobile version