Site icon SumutPos

Idap Retino Blastoma

Nabila, Penderita Tumor Mata

Sejak mengalami kecelakaan tabrak lari pada Mei 2011 lalu, mata Nabilla Syakila (2), putri keempat dari pasangan Agus Siswoyo (48) dan Siti Rohaya (40), terus membengkak. Hingga kini, mata sebelah kiri Nabilla terus menyembul keluar, sehingga tak dapat berfungsi.

Jhonson Siahaan, Medan

Harapan Agus dan Siti agar ada dermawan yang bersedia membantu biaya perobatan tumor di mata anaknya terkabul sudah. Adalah dr Sofyan Tan yang tergerak hatinya menolong Nabila, bocah penderita tumorn
di mata kirinya yang semakin membesar.

Sofyan Tan yang datang menjenguk dan melihat Nabila, mengungkapkan rasa prihatinnya yang mendalam. Pada kesempataan yang sama, Sofyan Tan juga memberikan bantuan untuk membantu perobatan Nabila. Sofyan Tan menyayangkan ketidaktahuan orangtua Nabila tentang penyakit anaknya yang harus ditangain dokter, bukan hanya alternatif.

“Saat ini rumah sakit menjadi momok yang menyeramkan bagi keluarga tidak mampu. Kebanyakan orang takut ke rumah sakit karena takut habis uang banyak untuk berobat. Rumah sakit bukannya menolong, tapi menjadi sesuatu yang menakutkan. Ini harus jadi perhatian pemerintah, rumah sakit untuk menolong orang sakit bukan menakuti,” ucapnya.

Sofyan Tan menambahkan, sebagai garda terdepan puskesmas harus bisa menangani. “Kalau penyakit mata tidak dilayani akibatnya seperti ini. Harusnya ada pemberitahuan kepada masyarakat sehingga ketidaktahuan masyarakat dan pengetahuan yang rendah bisa teratasi. Janganlah birokrasi yang berbelit-belit, penyakit tidak menunggu birokrasi. Justru infeksi akan terus menyebar jika tidak ditangani dengan serius. Harusnya Jamkesmas tidak lagi bagi setiap orang yang punya KTP. Warga negara Indonesia harus ditangani, kalau orang kaya tidak mungkin mengaku miskin,” tambahnya.

Selanjutnya, Sofyan Tan langsung membawa Nabila untuk mendapatkan perobatan ke  Sumatera Eye Hospital, Jalan Iskandar Muda. Dr Yulizar SpM yang melakukan pemeriksaan kepada Nabila mengatakan, Nabila mengidap Retino Blastoma. Diterangkannya, Retina Blastoma adalah jenis tumor pada mata. “Bola matanya sudah habis semua, kita akan melakukan pengecekan darah untuk melihat apakah ada penyebarannya. Ini akan ditangani secara konperhensif. Kita juga akan koordinasi dengan dokter anak dan semua dokter. Diindikasi kanker ganas,” katanya.

Sementara Agus, ayah Nabila menuturkan, saat lahir, mata anaknya ini tidak menunjukkan kelainan. Namun, beberapa waktu lalu, mata Nabila kemasukan debu, sehingga bocah malang ini mengucek-ngucek matanya. Sejak saat itu, matanya pun terus memerah. “Diduga infeksi, sehingga matanya memerah,” ungkap Agus.

Belum lagi sembuh infeksi matanya, Nabila menjadi korban tabrak lari. Naasnya, saat kecelakaan itu, mata kirinya itu terbentur batu. “Kejadiannya sekira bulan Mei lalu, sejak ditabrak lari itu mata anak saya ini langsung membengkak dan terus menyembul keluar hingga seperti sekarang ini,” ujar Agus.

Berbagai upaya telah mereka lakukan untuk mengobati penyakit anaknya itu, namun belum membuahkan hasil. Pasalnya, mereka terbentur masalah biaya. Apalagi, Agus hingga kini tidak memiliki pekerjaan tetap.
“Kami tidak punya biaya, kerja saya hanya mocok-mocok. Ini saja saya sudah lama tidak bekerja. Kami tidak berani membawanya ke rumah sakit karena kami tidak punya Jamkesmas ataupun Jamkesda. Saya bingung, karena mata kirinya sudah tidak bisa melihat, takutnya penyakit ini menjalar,” imbuh Agus, sembari berharap ada dermawan yang dapat membantu biaya perobatan anaknya itu.(*)

Exit mobile version