Site icon SumutPos

Mobil Rombongan Gereja Masuk Jurang, 4 Tewas, 10 Luka-luka

Foto: Dedi Simbolon/New Tapanuli TEWAS- Korban tewas akibat mobil masuk jurang di Jalan Bakkara, Desa Siunongunong Julu, Kecamatan Baktiraja, Humbahas, sebelum dievakuasi petugas.
Foto: Dedi Simbolon/New Tapanuli
TEWAS- Korban tewas akibat mobil masuk jurang di Jalan Bakkara, Desa Siunongunong Julu, Kecamatan Baktiraja, Humbahas, sebelum dievakuasi petugas.

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Satu unit mobil pengangkut jemaat gereja masuk jurang, Sabtu (19/9) sekira pukul 09.10 WIB. Penyebabnya diduga akibat rem blong. Akibat kejadian, 4 tewas, 1 kritis dan 9 lainnya luka-luka.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, para penumpang merupakan jemaat Gereja Advent yang merupakan warga Desa Silalahi Pagar Batu, Kecamatan Balige, Toba Samosir (Tobasa). Awalnya rombongan berniat melakukan kebaktian bersama di Gereja Advent Kecamatan Baktiraja, Humbang Hasundutan.

Namun saat melintas di Jalan Bakkara kilometer 6-7, tepatnya di Desa Siunongunong Julu, Kecamatan Baktiraja, mobil Carry BB 1334 EA yang mereka tumpangi menabrak median jalan dan masuk ke jurang sedalam 3 meter.

Salah seorang korban selamat, Marianti boru Siahaan (72) mengatakan, awalnya niat mereka melakukan kebaktian bersama di Gereja Advent Baktiraja.

“Kejadiannya sewaktu mau masuk jalan menurun di Desa Siunongunong Julu. Supir tak bisa mengendalikan mobil dan kami masuk jurang. Kalau kutanya supir, katanya remnya blong,” ujarnya di RSUD Dolok Sanggul.

Diceritakan boru Siahaan, sebelum peristiwa naas itu terjadi, mobil yang dikemudikan oleh Martin Purba (43) ini sempat berhenti di tengah jalan.

“Dia (Martin, red) sempat kusuruh berhenti untuk memeriksa mobil. Karena memang kurasa ada yang aneh pada mobil,” tambah ibu enam anak ini.

Saat itu sang supir pun menuruti permintaan Marianti. Martin kemudian memeriksa mobil tak jauh dari lokasi kejadian dan akhirnya memutuskan jalan kembali.

”Sempat juga kubilang sama supirnya, kalau kurang bagus diperbaiki dulu. Jangan kita lanjutkan perjalanan.”

Namun Martin tak begitu menghiraukan nasehat Marniati. Ia pun tetap melanjutkan perjalanan. Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya di jalanan yang menurun, mobil tak bisa direm.

Mobil pun akhirnya menabrak median jalan dan terjun ke jurang sedalam 3 meter. Saat terjun itu, mobil yang ditumpangi 14 penumpang ini terguling-guling dan baru berhenti karena ada batang pohon yang menghalangi.

Akibat kejadian itu, empat orang meninggal. Masing-masing, Roseline br Nababan (50), Rida Nurhayati br Lumban Gaol (40), Marojahan Simanjuntak (70) dan Dewi br Nababan (52).

Sementara itu seorang anak berusia 7 tahun, Sartika boru Silalahi, mengalami kritis. Sartika sempat mendapat pertolongan pertama di RSUD Dolok Sanggul dan akhirnya dirujuk ke RSUD Pematangsiantar.

Sedangkan 9 penumpang lain yang mengalami luka-luka adalah, Marianti br Siahaan (72), Netti br Simanjuntak (30), Panica br Simatupang (13), Lediana br Simatupang (52), Berliana br Butarbutar (46) dan Maria Rosanti br Saragih (47). Kemudian ada Sauduran br Silalahi (84), Asben Siahaan (53) dan Marsaulina br Silalahi (13). Mereka dirawat di RSUD Dolok Sanggul.

Kapolres Humbahas AKBP Rustam Mansur melalui Kasubag Humas Aiptu Hartala Meliala didampingi Kanit Laka Aiptu J Tampubolon mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus kecelakaan tunggal yang menewaskan 4 jemaat gereja itu.

Menurut Meliala, kejadian disebabkan kurang hati-hatinya pengemudi dan tidak adanya pembatas pada median jalan di lokasi.

“Memang ada cerita karena ban bocor atau rem blong. Tapi semua masih diselidiki,” katanya diamini Tampubolon.

Dia mengungkapkan, saat kejadian, mobil sempat berguling hingga beberapa kali. Beruntung mobil yang terguling itu terganjal sebatang pohon katu di lokasi.

“Kalau tidak, kita tidak tahu bagaimana jadinya. Sebab di balik itu ada jurang yang dalam dan kita tak tahu kedalamannya.”

Lanjutnya lagi, pasca kejadian, supir mobil Martin Purba sempat melarikan diri dari lokasi kejadian. Namun di tengah perjalanan menuju Sidikalang, Martin berhasil diamankan.

“Berkat kesigapan petugas, kini Martin sudah diamankan di Polsek Parbuluan, wilayah hukum Polres Dairi. (cr-01/jpnn)

Exit mobile version