Site icon SumutPos

Diduga Sakit Jantung, Jamaah Haji Paluta Wafat di Pesawat

Foto: Parlindungan/Sumut Pos
Jamaah haji Paluta meninggal di pesawat, diduga akibat sakit jantung.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang jamaah haji Kloter 12 Debarkasi Medan, Komaria Kholipa Harahap wafat di dalam Pesawat yang membawanya dari Jeddah menuju KNIA, Selasa (19/9) pagi. Jamaah haji berusia 71 tahun itu, dikabarkan tiba-tiba terjatuh dan langsung tidak sadarkan diri saat hendak ke toilet yang ada di Pesawat. Saat Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang ada di Kloter 12 Debarkasi Medan mencoba memberi pertolongan medis, jamaah asal Padanglawas Utara (Paluta) itu sudah meninggal dunia.

Koordinator Kesehatan PPIH Debarkasi Medan, dr Aulianto menjelaskan, berdasarkan keterangan dokter yang menyertai jamaah haji, almarhumah selama di Tanah Suci dalam keadaaan sehat. Dikatakannya, kemungkinan besar almarhumah wafat karena penyakit jantung, karena almarhumah memiliki riwayat penyakit jantung.

Lebih lanjut, sebut Aulianto, begitu tiba di Bandara Kualanamu sekira pukul 03.42 WIB, jenazah Komaria langsung dibawa dengan ambulance menuju Klinik Kesehatan Asrama Haji Medan. Dari Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Medan, jenazah diserahkan kepada keluarga didampingi pihak Kantor Kementerian Agama Padanglawas Utara untuk dibawa ke rumah duka di Padang Bolak kabupaten Padanglawas Utara.

Pelaksana Harian Kasi Haji Kantor Kemenah Paluta, Haddad Ulum Harahap yang dikonfirmasi mengatakan, ketika berangkat ke Tanah Suci, alamarhumah bersama suami dan seorang anak perempuannya. Disebutnya, almarhumah akan dimandikan, dikafani menggunakan kain ihram yang dipakai suami almarhumah saat menunaikan ibadah haji, sebagaimana permintaan suami alamarhumah dan disalatkan berjamaah di Padanglawas Utara, lalu dikebumikan di kampung halaman di Sipaho, Padang Bolak, Padanglawas Utara.

“Kita menjemput jamaah haji ke Asrama Haji Medan menggunakan 10 bus dan ambulance. Jadi untuk jamaah yang wafat, kita bawa di ambulance. Tadi suaminya juga turut di ambulance. Dari kantor Bupati, baru nanti jamaah haji kita pulangkan menuju rumah masing-masing, ” ungkap Haddad.

Terpisah, Koordinator Asrama Haji Medan PT Garuda Indonesia, Sonny Yunus Hutauruk mengatakan, jamaah haji yang wafat saat berada di dalam pesawat, mendapatkan asuransi Rp100 juta. Asuransi itu, disebutnya akan diserahkan kepada ahli waris. Dikatakannya, ahli waris dapat mengklaim asuransi dengan melengkapi dokumen, diantaranya passport, boarding pass serta surat keterangan kematian jamaah haji. “Sedangkan khusus ahli waris harus menyiapkan dokumen diantaranya, KTP, Kartu Keluarga, surat akta kelahiran, surat keterangan ahli waris dan rekening ahli waris, ” ungkapnya.

Sekretaris PPIH Debarkasi Medan Muslim mengatakan, selain mendapat asuransi dari Garuda jamaah haji yang wafat juga mendapat asuransi dari PT Asuransi Jiwa Syariah (AJS) sebesar Rp15.100.000 yang akan diserahkan kepada ahli warisnya. Disebutnya, ahli waris dapat mengklaim asuransi setelah proses pemulangan jemaah haji 1438 H/ 2017 M berakhir.

Sementara Humas PPIH Debarkasi Medan, Imam Mukhair menyebutkan, jamaah haji Kloter 12 Debarkasi Medan yang kembali ke Tanah Air, berjumlah 388 orang. Dikatakannya, jamaah Haji yang tiba di Asrama Haji Medan sekira pukul 05.50 WIB itu berasal dari Padanglawas Utara 346 orang, Karo 30 orang, Gunungsitoli 6 orang, TPHI 1 orang, TPIHI 1 orang dan TKHI 3 orang.

“Dua jemaah haji asal Padanglawas Utara wafat pada  kloter ini an. Baginda Panyahatan Jamanimbu Binti Jamanimbu usia 53 tahun beralamat di Padang Bolak Julu Portibi dan Komaria Kholipa Harahap Binti Kholipa Basir usia 71 tahun beralamat di Sipaho Padang Bolak. Ada satu jamaah Haji dari Kloter 19 mutasi masuk ke kloter ini atas nama Hanifah Muhammad Saleh Lubis Binti Muhammad Saleh Lubis usia 74 tahun asal Kabupaten Asahan, ” ungkap Imam. (ain/adz/jpg)

Exit mobile version