Site icon SumutPos

Medan Masih Dilanda Hujan

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
BERTEDUH_Tiga orang warga berteduh menggunakan payung saat hujan turun di Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (19/9) BMKG Medan memprediksi beberapa hari kedepan hujan masih akan melanda kota medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi Kota Medan masih dilanda hujan hingga beberapa hari ke depan. Bahkan, hujan juga melanda sejumlah daerah lainnya yang termasuk di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan Syahnan mengungkapkan, secara umum potensi hujan di Medan memang masih tinggi. Hujan yang akan terjadi pada pagi atau dini hari, siang, sore dan bahkan malam hari.

“Tiga hari ke depan masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan kali ini diprediksi disertai petir atau kilat,” ujarnya, kemarin.

Menurut Syahnan, meningkatnya curah hujan karena adanya gangguan cuaca di Laut Samudera Hindia dan Cina Selatan. Gangguan cuaca pada kedua lautan tersebut sangat mempengaruhi curah hujan di Sumatera Utara.

“Secara ilmiah, ada gangguan pada daerah tekanan rendah menyebabkan pertumbuhan awan yang cukup kuat. Akibat gangguan tersebut, berdampak pada pola hujan di Sumatera Utara,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, kondisi cuaca seperti ini tidak hanya di Medan saja. Namun, beberapa daerah lainnya juga terjadi.

“Ada enam wilayah Sumut yang bakal dilanda hujan disertai petir. Wilayah-wilayah itu antara lain Medan, Deli Serdang, Langkat, Asahan, Serdang Bedagai, dan Labuhan Batu Utara,” sebutnya.

Syahnan menambahkan, meski dilanda hujan masih tetap diselingi juga cuaca panas. Suhu cuacanya diperkirakan antara 22 hingga 32 derajat celsius.”Dengan kondisi cuaca seperti ini yaitu hujan diselingi kemarau, diharapkan kepada masyarakat agar memperbànyak konsumsi air putih. Selain itu, mengurangi aktivitas di luar ruangan atau rumah apabila tidak terlalu penting.

Sementara itu, Lurah Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, H Irawan Daniel Nasution mengimbau kepada warganya agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan jangan membuang sampah sembarang. Terlebih dimusim penghujan sekarang ini, karena bisa menyebabkan banjir.

“Diimbau warga agar memperhatikan kebersihan. Tidak membuang sampah ke saluran drainase, karena bisa tersumbat dan menyebabkan air tergenang,” ujar Daniel, Selasa (19/9) kemarin.

Selain tetap menjaga kebersihan drainase, ia berharap warga membersihkan bak mandi di tempat tinggalnya masing-masing. Hal ini, untuk mencegah nyamuk yang bersarang, sehingga terhindar dari penyakit.”Saya minta warga juga membersihkan kamar mandi, bak mandi serta selokan air dan jangan biarkan air tergenang di sekitar rumah masing-masing,” imbaunya.

Selama ini, lanjut Daniel, dalam menjaga kebersihan lingkungan, pihaknya juga rutin melakukan kegiatan gotong royong membersihkan saluran drainase bersama warga pada setiap minggunya.”Tapi, sekarang memasuki musim penghujan, diminta Kepling untuk lebih menggalakkan gotong-royong di lingkungannya,” kata, Daniel.

Terpisah, Kepala UPT Puskesmas Marelan, dr Surya Pulungan M.Kes menjelaskan, selain dapat menyebabkan banjir, peralihan ke musim penghujan dapat mendatangkan berbagai wabah penyakit, seperti demam berdarah dengue (DBD) dan infeksi pada saluran pencernaan (diare).”Untuk itu, masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan dan membiasakan diri dengan pola hidup bersih dan sehat, sebagai upaya mengantisipasi berbagai penyakit yang muncul,” ungkapnya.

Surya menambahkan, pihaknya saat ini memang rutin melakukan pemantauan di lapangan, dan memberikan penyuluhan supaya warga sadar betapa pentingnya pola hidup bersih dan sehat serta kebersihan lingkungan.

“Peran serta dari masyarakat sangat diharapkan dalam mencegah timbulnya penyakit,” terang, Surya.

Untuk pemberantasan DBD, lanjut dia, disamping memantau di lapangangan, pihaknya tetap melakukan figging (pengasapan). Tapi, fogging yang dilakukan hanya sekedar upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran wabah DBD.”Mencegah berkembang biak nyamuk aedes agepty, perlu dilakukan gerakan 3M yaitu, mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara rutin dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat,” pungkasnya.(ris/rul/ila)

 

 

Exit mobile version