Site icon SumutPos

Januari 2022, Anak 6-11 Tahun Bakal Divaksin

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) direncanakan akan dilaksanaan pada Januari 2022 mendatang. Sekalipun, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan vaksinasi untuk kelompok umur tersebut.

Ilustrasi: Vaksin Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Sumatera Utara (Sumut) drg Ismail Lubis mengaku, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Berdasarkan keterangan Kemenkes RI, untuk pelaksanaan teknis vaksinasi bagi usia 6-11 tahun dimulai pada Januari 2022. “Kalau keterangan dari Kemenkes itu pelaksanaan teknisnya pada Januari 2022,” kata Ismail baru-baru ini.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan persiapan vaksinasi Covid-19 terhadap anak usia 6-11 tahun. Di samping itu, juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota untuk membahas capaian vaksinasi bagi usia 6-11 tahun. “Koordinasi dilakukan terkait pendataan berapa sasarannya,” ujar Ismail.

Dia menambahkan, nantinya untuk mempercepat vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan dibuka sentra vaksinasi. Dengan begitu, target herd immnunity di semua kategori usia semakin cepat tercapai. “Gubernur sudah meminta agar mempercepat membuka sentra vaksinasi untuk usia 6-11 tahun,” tandasnya.

Diketahui, BPOM RI resmi memberikan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun. Persetujuan ini diberikan dengan mempertimbangkan keadaan emergency wabah pandemi Covid-19.

Terpisah, terkait perkembangan Covid-19 di Sumut, berdasarkan data Kemenkes RI pada Jumat (19/11), kasus baru konfirmasi positif diperoleh penambahan hanya 1 orang, sehingga akumulasinya menjadi 105.978 orang. Kemudian kasus kesembuhan bertambah 7 orang, dan akumulasinya menjadi 102.722 orang. Sedangkan kasus kematian tidak ada penambahan, dan bertahan di 2.889 orang. Dengan demikian, saat ini kasus aktif Covid-19 Sumut tinggal menyisakan 146 orang.

BPOM Izinkan Vaksin Covovax

Sementara, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengizinkan Vaksin Covovax menjadi vaksin Covid-19 ke-11 yang dapat digunakan di Indonesia. Hal ini seiring dengan telah diterbitkannya Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM untuk vaksin yang diproduksi di India ini.

Vaksin Covovax merupakan vaksin dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike menggunakan vaksin adjuvant Matrix-M1. Vaksin Covovax diproduksi Serum Institute of India Pvt. Ltd., India (SII). Evaluasi aspek keamanan, imunogenisitas, dan efikasi Vaksin Covovax mengacu pada data uji pre-klinik dan uji klinik yang dilakukan di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris (United Kingdom/UK), dan Afrika Selatan.

Untuk memastikan khasiat dan keamanan Vaksin Covovax telah memenuhi persyaratan evaluasi vaksin yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO). SII juga telah melakukan uji klinik fase 2/3 di India.

Sesuai persyaratan EUA, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu yang mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19. Baik standar nasional maupun internasional, serta evaluasi terhadap pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada fasilitas produksi Vaksin Covovax di India.

“Dari hasil evaluasi tersebut, vaksin Covovax dapat digunakan untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 5 ìg /dosis, diberikan sebanyak 2 kali dengan interval pemberian 21 hari,” papar Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito dalam keterangan resmi, Jumat (19/11).

Manjur di Atas 89 Persen

Dari aspek khasiat atau efikasi Vaksin Covovax, hasil pengamatan 7 hari setelah pemberian dosis kedua pada dewasa usia 18 tahun atau lebih dengan status imun negatif (seronegatif) berkisar antara 89,7 persen hingga 90,4 persen pada semua kasus Covid-19 dengan berbagai tingkat keparahan. Sementara pada kasus dengan tingkat keparahan sedang hingga berat berkisar antara 86,9 persen hingga 100 persen.

Efikasi vaksin pada kelompok lanjut usia berdasarkan uji klinik fase 3 di Inggris adalah 88,9 persen. Di samping itu, hasil uji klinik fase 2/3 di India menunjukkan respons imun yang baik dari pengukuran 14 hari setelah pemberian Vaksin Covovax dosis kedua.

Menurut Penny, dengan terbitnya EUA Vaksin Covavax, maka semakin bertambah alternatif vaksin yang dapat digunakan pada program vaksinasi Covid-19 untuk dewasa 18 tahun ke atas. Ia mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya kunci dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, di samping mendorong masyarakat untuk menyukseskan dan mengikuti program vaksinasi yang telah dicanangkan pemerintah.

“Masyarakat juga perlu bijak dan berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan yang digunakan dalam penanganan Covid-19, serta tidak mudah terpengaruh dengan promosi produk obat, obat tradisional, maupun suplemen kesehatan dengan klaim dapat mencegah atau mengobati Covid-19,” tutup Penny. (ris/jpc)

Exit mobile version