Site icon SumutPos

JK: Berani Nggak Boikot Google dan IPhone?

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ketika ditemui di Istana Wakil Presiden.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Boikot produk Amerika Serikat yang mengemuka karena kebijakan Presiden Donald Trum dianggap Wakil Presiden Jusuf Kalla berlebihan. Dia menuturkan cara untuk menekan Amerika Serikat paling efektif adalah melalui perserikatan bangsa-bangsa (PBB).

Seruan untuk boikot itu makin mengemuka saat Aksi Bela Palestina pada Minggu (17/12) di silang Monumen Nasional. Boikot itu dilakukan bila Presiden Trump tidak mencabut keputusannya untuk mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel.

JK menuturkan produk-produk Amerika yang ada di Indonesia banyak yang berteknologi tinggi alias high tech. Mulai dari mesin pencari seperti Google hingga produk ponsel seperti iPhone. Menurut dia orang sekarang keluar rumah saja hampir pasti membawa ponsel di sakunya.

”Jadi kita tidak perlu emosional seperti itu. Karena sebenarnya yang paling gampang, kalau mau (boikot, Red) berani nggak kalian contohnya untuk memboikot, jangan pakai iPhone, jangan pakai Google, bisa nggak hidup sekarang tanpa itu,” ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta, kemarin (19/12).

Sedangkan barang-barang sehari-hari atau JK menyebutkan barang kelontong memang sudah bisa didapatkan dari negara lain. Seperti dari negara-negara Asia, Tiongkok, dan Korea.  ”Kalau nonton film barang kali kita bisa menghindari, tapi kalau produk produk-produk itu terkadang susah. Yang lainnya investasi high tech, perminyakan,” imbuh JK.

Menurut pria yang selama ini terlibat sebagai juru damai dalam berbagai konflik itu cara yang paling memungkinkan untuk menekan Amerika ialah melalui PBB. Pada saat sidang di Dewan Keamanan PBB, Senin (18/12) Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi terkait pengakuan Jerusalem sebagai ibukota Israel.

”Kemarin kan sudah diveto di dewan keamanan. Tinggal di majelis umum (PBB),” imbuh JK yang tiga tahun berturut-turut memimpin delegasi Indonesia di Sidang Umum PBB di New York itu.

Menggunakan jalur-jalur demonstrasi atau aksi juga akan cukup sulit untuk menguatkan posisi Palestina. JK menuturkan pada saat dia masih kuliah di Universitas Hasanuddin Makassar pun sudah mengikuti demo untuk membela Palestina. Tapi, toh hingga sekarang pun rakyat Palestina tetap tertindas.

”Demo-demo aja terus kita buat 50 tahun, gak pernah ada hasilnya karena tidak mudah sistem dunia ini,” ungkap dia.

Menurutnya hanya ada dua jalan bagi Palestina yakni perang atau dialog. Tapi, berdasarkan pengalaman selama tiga kali perang Palestina malah kalah. Wilayahnya makin mengecil. ”Jadi harus dialog dengan damai itu paling penting. Walaupun semua gak suka, tapi kan harus yang adil. Dunia harus kesitu,” imbuh dia.

Sebelumnya dalam Aksi Bela Palestina, Ketua MUI KH Ma’ruf Amin menuturkan kemungkinan untuk memboikot produk Amerika Serikat. Dia pun meneriakan kata-kata boikot berkali-kali diiringi dengan teriakan dari peserta aksi. Boikot itu bagian dari protes melalui jalur ekonomi.

Selain itu ada pula petisi yang dibacakan Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas itu yang salah satu isinya mendesak DPR membentuk panitia khusus menyikapi kebijakan Amerika Serikat. Pansus itu  untuk meninjau kembali semua bentuk investasi atau bisnis perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang ada di negeri ini,” ujar dia. “Serta mengimbau masyarakat Indonesia untuk melakukan boikot terhadap seluruh produk-produk Amerika dan Israel yang beredar di tanah air,” kata di. (jun/jpg)

Exit mobile version