Site icon SumutPos

Warga Medan Cemaskan Teror Bom Susulan

Kabid Humas Polda: Jangan Coba-coba Buat Teror

MEDAN-Sebagian masyarakat di Medan menjadi khawatir teror bom di Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Titi Papan, Kecamatan Medan Petisah, Sabtu (19/3) pagi. Yang ditakutkan masyarakat bila paket tersebut memang benar bom seperti yang terjadi di Pulau Jawa.

“Di Jawa saja belum terungkap kini di Medan masyarakat mulai resah,” kata Hendra Warga Jalan Pimpongn
Kecamatan Medan Kota, kemarin (20/3).

Hendra berharap polisi bekerja maksimal agar teror bom pada 2000 lalu tidak terulang. “Jangan lengah polisi, harus lebih berhati-hati. Bisa saja teror-teror itu merupakan peringatan kepada kita untuk lebih berhati-hati,” serunya.
Cici (28), warga Jalan Masjid, Kecamatan Medan Polonia ini mengharapkan pemerintah bias menenangkan masyarakat dari teror bom. “Walaupun teror itu pekerjaan orang iseng, saya harap segera ditangkap karena sudah meresahkan masyarakat,” sarannya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hery Subiansauri menegaskan, orang-orang tertentu yang tak menginginkan kondusivitas Sumut terjaga, jangan coba-coba membuat teror. Sebab, pihak Kepolisian pasti akan melacak dan menangkapnya.

“Jangan coba-coba membuat teror supaya ketenangan masyarakat Sumut terganggu. Polisi pasti akan menangkapnya dan dia (pembuat teror-red) berarti telah melanggar hukum maka akan berhadapan dengan penegak hukum,” tegas Hery, kemarin.

Terkait peledakan bungkusan di GPPS di Jalan Titipapan, Hery menegaskan, bungkusan tersebut bukan berisi bom tetapi hanya aksesoris seperti lampu kecil kerlap-kerlip yang diduga aksesoris. Tetapi pihak Gegana Brimobdasu tetap meledakkannya, guna menghindari hal-hal terburuk yang bisa saja terjadi.

“Tindakan pihak gereja sudah benar. Jika ada benda mencurigakan atau yang tak diketahui isinya, jangan ambil tindakan sendiri. Sebaiknya hubungi Polisi agar segera ditangani,” imbuh Hery.
Meski bukan berisi bahan ledakan, tetapi Polisi tetap mencari siapa pemilik bungkusan tersebut atau siapa yang meletakkannya di situ serta apa motivasinya.

“Kita tidak berhenti sampai meledakkan bungkusan itu saja. Tetapi akan mencari pemilik atau yang meletakkan bungkusan itu,” tegasnya.

Disebutkan, situasi kondusif yang selama ini telah terjaga dengan baik di Sumut, hendaknya tetap terpelihara. Masyarakat juga diminta jangan terpancing isu-isu yang dihembuskan orang tak bertanggungjawab. Sebab, orang yang mengeluarkan isu tersebut pasti menarik keuntungan jika terjadi kekacauan.

Jika terjadi ancaman kekacauan di Sumut, sebut mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) ini, sesungguhnya bukan hanya tanggungjawab Polisi semata Melainkan juga masyarakat. Karena itu pihaknya sangat berharap peran aktif seluruh warga untuk sama-sama menjaga keharmonisan.

Tetapi, katanya, masyarakat Sumut dikenal dengan semangat kebersamaan dan semakin digoyang oleh isu maka semakin erat persatuannya. “Karena itu, mari sama-sama kita jaga keharmonisan yang selama ini terjalin dengan baik,” pintanya.

Amatan wartawan koran ini, pengamanan khusus di sejumlah gereja belum dilakukan kepolisian. Seperti gereja HKBP Teladan di Jalan Teladan Medan. “Gak ada bang, biasa-biasa aja, lagian masalah teror bom inikan gak cuma digereja aja dimana pun bisa terjadi,” kata Sitanggang usai kebaktian di gereja tersebut.

Begitu juga di mall, mall atau tempat keramaian. Tidak ada penjagaan ekstra ketat yang dilakukan petugas kepolisiam.
Menurut Kabid Humas poldasu, Kombes Pol Heri Subiansaori Poldasu saat ini sedang melakukan langkah, yaitu persuasif, preventif dan represif dalam mengatasi aksi teror bom. “ Langkah terakhir adalah represif, bila menemukan benda-benda berbahaya kepada masyarakat diimbau untuk tidak melakukan langkah sendiri-sendiri. Tapi mengambil langkah bijak, diantaranya melaporkan kepada polisi terdekat. Atau silahkan saja langsung ke nomor saya 085222868686,” pintanya.(adl)

Exit mobile version