Site icon SumutPos

Anggota Satpol PP Kritis Dilempari Batu

Foto: PM Seorang petugas Satpol PP, Edi, yang kritis dilempari pedagang kaki lima, dirawat di RSUD Pirngadi Medan. Tampak Wakil Wali Kota Medan, Akhyar, menjenguknya.
Foto: PM
Seorang petugas Satpol PP, Edi, yang kritis dilempari pedagang kaki lima, dirawat di RSUD Pirngadi Medan. Tampak Wakil Wali Kota Medan, Akhyar, menjenguknya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki hari keempat, aksi pedagang kaki lima (PKL) makin berani. Sehari pasca menciderai 2 petugas Satpol PP yang melakukan penertiban di Jalan Rakyat, Medan Perjuangan, Minggu (20/3) dinihari, satu anggota Satpol PP kembali kritis mereka lempari menggunakan batu.

Edi Suranta Surbakti (25) adalah nama anggota Satpol PP naas itu. Dia menderita luka sangat serius di pelipis kanannya hingga terpaksa dilarikan ke RSUD dr Pirngadi Medan.  Peristiwa berdarah ini  terjadi saat tim gabungan kembali melakukan penertiban di Jalan Perjuangan Simpang Jalan Ibrahim Umar Medan. Para pedagang geram dengan aksi pemblokiran ketat yang dilakukan petugas hingga truk dan mobil pick-up yang membawa sayuran dan buah tak bisa masuk. Mereka  makin emosi karena empat hari pasca penertiban ini, aktifitas jual-beli mereka terkendala.

Sebagai bentuk luapan emosi, para pedagang ini lantas mengamuk dan melempari tim gabungan dengan batu sekitar pukul 00.30 WIB. Meski demikian pelemparan yang dilakukan secara membabi-buta itu awalnya tak berhasil menciderai seorang pun anggota Satpol PP, hanya mobil patroli dan truk mereka saja yang penyot. Aksi ini sontak menyulut emosi tim gabungan, terutama Satpol PP. Dibantu petugas Polresta Medan dan Kodim 0201/BS, tim gabungan dipimpin Kasatpol PP M Sofyan pun langsung mengejar para pedagang yang melakukan pelemparan. Namun upaya tersebut terkendala, sebab para pedagang berbaur dengan warga.

Untuk menghindari warga jadi korban, Sofyan yang menggunakan toa (pengeras suara) mengimbau warga sekitar untuk masuk ke rumah masing-masing.“Kepada warga setempat, saya minta segera memasuki rumah. Jika masih ada yang di luar rumah, berarti itu bukan warga!” teriak Sofyan. Selanjutnya Sofyan bersama tim gabungan menyisir kawasan tersebut. Sejumlah orang yang berada di luar rumah langsung diperiksa untuk memastikan bahwa yang bersangkutan warga setempat ataupun pedagang. Belum lagi upaya ini berhasil, sejumlah warga yang mengaku penduduk setempat mendatangi tim gabungan.  Mereka juga memprotes penertiban itu dengan alasan merasa terganggu.

Berdasarkan informasi diperoleh dari beberapa warga, pembelaan yang dilakukan sejumlah warga itu karena mereka diuntungkan dengan kehadiran para pedagang yang selama ini menggelar lapak di seputaran Jalan Sutomo sekitarnya. Pasalnya, para pedagang memberi mereka sejumlah uang karena diizinkan berjualan di depan rumah warga bersangkutan.

“Umumnya warga yang mendapat ‘upeti’ dari para pedagang itu, rumahnya rata-rata di pinggir Jalan Perjuangan. Kalau mau jujur,  lebih banyak warga yang tidak senang dengan keberadaan para pedagang tersebut. Sejak para pedagang ini berjualan di sini (Kalan Perjuangan), kami merasa tidak nyaman.  Selain  menimbulkan kemacetan, kawasan di sini mulai dipenuhi sampah,” ungkap salah seorang warga yang tak ingin identitasnya disebutkan.

Selain menolak penertiban, warga yang menerima keuntungan atas kehadiran para pedagang juga membantu  menyembunyikan barang dagangan beserta pemiliknya di rumah mereka dari kejaran tim gabungan. Begitu tim gabungan meninggalkan lokasi, para pedagang pun mengeluarkan dagangannya dan kembali melakukan aktifitas jual-beli. Kondisi inilah yang membuat tim gabungan kesulitan dalam melakukan penertiban.

Di saat tim sibuk mengindentifikasi kerumunan untuk memastikan warga dan pedagang, salah seorang petugas Satpol PP, Edi roboh tak sadarkan diri setelah pelipis kananya terkena lemparan batu. Menurut beberapa rekannya, batu berasal dari rumah salah seorang warga yang banyak ditongkrongi laki-laki. 

Kasatpol PP emosi langsung merangsek masukke rumah yang ditengarai sebagai asal pelemparan. Namun pelaku pelemparan tak ditemukan, semua laki-laki yang ada di tempat itu mengaku bukan pelaku. Sebagai gantinya, Sofyan memerintahkan anggotanya mengangkut sejumlah goni berisi sayuran dan becak barang  bermotor dari depan rumah tersebut.

Melihat Edi kritis, Sofyan kemudian memerintahkan anggotanya untuk membawa korban ke RSUD dr Pirngadi guna menjalani perawatan intensif. Selanjutnya, Sofyan beserta tim gabungan bertahan di lokasi itu sampai pukul 05.30 WIB sehingga membuat para pedagang panik lantaran tak dapat berjualan.

Tak lama berselang, Sofyan mendapat telepon dari Satpol PP Deliserdang. Mereka minta bantuan personel karena seratusan pedagang berjualan di seputaran Universitas Negeri Medan (Unimed). Kemudian Sofyan bersama tim gabungan bergerak menuju Unimed untuk membantu menertibkan para pedagang.

Usai melakukan penertiban di Unimed, Sofyan beserta tim gabungan kembali menuju posko di depan kantor PD Pasar Jalan Sutomo. Namun  sebelum menuju posko, mereka menyisir kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya. Dari penyisiran yang dilakukan, mereka menemukan sejumlah pedagang nekat berjualan sehingga dilakukan penertiban dan sayuran yang dijual langsung diamankan.

Insiden pelemparan yang menyebabkan seorang petugas Satpol PP ini mengalami luka serius sampai kepada Wakil Walikota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi. Minggu (20/3) sekitar pukul 09.00 WIB, Akhyar bersama istri menjenguk Edi yang tengah menjalani perawatan serius di kelas 3 RSUP dr Pirngadi Medan.

Kepada korban yang masih terbaring lemah didampingi ibundanya, Akhyar minta untuk tetap kuat dan tabah atas musibah yang dialami tersebut. Selanjutnya Akhyar yang baru selesai mengikuti acara Car Free Day di depan rumah dinas Wali Kota Jalan Sudirman, mendoakan agar Edi cepat sembuh dan bisa bertugas kembali.

Sedangkan kepada pihak rumah sakit, Akhyar berpesan agar memberikan  pelayanan medis yang sebaik-baiknya kepada Edi sehingga cepat sembuh. Untuk mempercepat penyembuhan dan pelayanan medis lebih maksimal, Akhyar minta agar Edi dipindah dan dirawat di ruang VIP RSUD dr Pirngadi.

“Seluruh biayanya saya pribadi yang membayarnya,” kata Akhyar.

Kasatpol PP Kota Medan, M Sofyan menegaskan, meski sudah 3 anggotanya menjadi korban aksi brutal para pedagang tidak akan menghalangi penertiban yang dilakukan. Tim gabungan  sudah berkomitmen penuh menindaklanjuti perintah Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi  untuk membersihkan kawasan Jalan Sutomo dan sekitarnya dari pedagang kaki lima.

Agar penertiban efektif, Sofyan berharap agar SKPD terkait sudah bisa melaksanakan tugasnya untuk menata kawasan Jalan Sutomo, seperti melakukan pembersihan, pengorekan drainase, perbaikan infrastruktur jalan, perbaikan dan pembuatan taman serta menerangkan kawasan tersebut. “Jika itu dilakukan, saya yakin para pedagang akan berpikir untuk berjualan kembali. Apalagi kita terus melakukan penertiban,” pungkasnya. (ali/cr-8/deo)

Exit mobile version