Site icon SumutPos

Jasad Warga Binjai Ditemukan di Pinggir Danau

Foto: Istimewa
Tim SAR yang mencari korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba melibatkan 350 personil, menggunakan speedboat dan kapal-kapal penumpang, Selasa (19/6).

SUMUTPOS.CO – PROSES pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) sore lalu, terus dilakukan. Terbaru, tim gabungan menemukan dua jasad perempuan, diduga penumpang kapal tersebut, Rabu (20/6).

“Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB, jasad seorang korban diduga penumpang kapal, ditemukan tim gabungan di pinggir danau, persisnya di pantai PT Japfa. Jenis kelaminnya perempuan, diperkirakan umur 35 tahun,” ungkap Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan.

Jasad korban kedua ditemukan pukul 10.30 WIB di pinggir danau di daerah Sumbul, juga jenis kelamin perempuan. “Ciri-cirinya rambut pirang, baju hitam, mengenakan jacket jeans, celana jeans warna biru, diperkirakan berumur 23 tahun,” sebut Nainggolan.

Setelah korban dievakuasi ke pelabuhan Tigaras, kantong berisi jenazah dimasukkan ke mobil ambulans dan langsung dibawa ke rumah sakit umum Rohandahaim Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, untuk identifikasi. Salah seorang di antaranya diketahui atas nama Fahriyanti, warga Binjai. Fahriyanti masuk daftar orang hilang yang terdaftar di posko Dinas Kominfo Samosir.

Kadis Kominfo Samosir, Tombor Simbolon saat dikonfirmasi membenarkan temuan dua mayat tersebut, satu atas nama Fahrianti, warga Binjai. “Satu jenazah lagi belum teridentifikasi,” katanya.

Hingga hari ketiga proses pencarian, korban yang ditemukan berjumlah 21 orang. “Sebanyak 18 orang di antaranya selamat, dan 3 orang meninggal dunia.

Kembali ke AKBP MP Nainggolan, menurutnya proses pencarian terhadap korban akan terus dilakukan selama 7 hari sejak peristiwa terjadi. Apabila diperlukan, proses pencarian dapat diperpanjang hingga 3 hari berikutnya.

Sebanyak 350 personel terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, dan relawan terlibat untuk melakukan proses pencarian para korban. “Tim juga menggunakan alat ROV (Robot Observasi Vinekel). Robot ini nantinya akan melakukan observasi jarak 200 meter ke bawah air,” urai Nainggolan.

Berdasarkan data dari posko pengaduan, hingga hari ketiga peristiwa tenggelamnya kapal, sebanyak 180 orang dilaporkan hilang oleh keluarganya. Ke-180 nama itu diduga ikut menumpang KM Sinar Bangun dari pelabuhan Simanindo-Samosir, sebelum kapal tenggelam di perairan Danau Toba menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore.

“Berdasarkan keterangan Posman Sijabat, pihak keluarga yang sebelumnya melaporkan korban atas nama Hotbin Sitanggang dan Farel Sitanggang, yang sempat dilaporkan ikut naik kapal Sinar Bangun, setelah crosscheck data, ternyata kedua orang tersebut tidak jadi ikut menaiki kapal yang tenggelam,” pungkas Nainggolan.(mag-1/ted/ian)

 

 

Exit mobile version