Site icon SumutPos

3 Proyek Dikerjakan Bersamaan, Jalan Alternatif Macet Panjang

Warga bertaruh nyawa ketika hendak melintasi Jembatan Gertak Jalan Titi Pahlawan yang terkena dampak pembangunan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut.

MARELAN, SUMUTPOS.CO -Ruas jalan alternatif di Marelan, macet panjang. Ini akibat 3 proyek besar Dinas PU Bina Marga Sumut di Jalan Titi Pahlawan, dikerjakan bersamaan. Alhasil, pengguna jalan mengeluh akibat antrean kendaraan, Minggu (20/8) kemarin.

Dari amatan Sumut Pos, proyek yang dikerjakan bersamaan yakni renovasi jembatan gertak di Jalan Titi Pahlawan, Marelan. Kondisi itu membuat seluruh kendaraan dialihkan ke Jalan Jala Raya Kebun Rambung dan Jalan M Basir.

Dua proyek Pemprovsu lagi dikerjakan di jalan yang sama, atau sekitar 2,5 kilometer dari lokasi renovasi jembatan adalah perbaikan jalan serta saluran drainase di Simpang Kantor, Medan Labuhan. Badan jalan berlubang dan terendam air menyebabkan arus lalu lintas kendaraan yang datang dari arah Belawan dialihkan lewat Jalan Young Panah Hijau, Jalan Ileng, Jalan M Basir hingga menuju ke Jalan Marelan Raya Pasar 5, Marelan.

Memang, untuk proyek pembangunan jembatan Jalan Titi Gertak atau Jalan Titi Pahlawan Kecamatan Medan Marelan mengabaikan kepentingan umum. Betapa tidak, pihak kontraktor tidak membuat jalan alternatif untuk warga yang kesehariannya melintas di wilayah tersebut.

Hal itu diamini warga sekitar, Dedek, yang mengaku kecewa dengan pola kerja PT Garuda Power Mandiri selaku pemenang tander pengerjaan berbiaya Rp5miliar tersebut dan CV Prima Rancang sebagai konsultannya. Di mana warga harus memutar arah yang sangat jauh ketika hendak melintas di simpang kantor.”Biasanya kalau melintasi Jalan Titi Pahlawan mau ke simpang kantor hanya memakan waktu beberapa menit saja. Tapi sejak adanya pembangunan pelebaran jembatan, warga harus memutar jauh dan memakan waktu hampir satu jam,” katanya, Minggu (20/8).

Irwandi (39), sopir mobil boks mengaku, kecewa atas pengerjaan ketiga proyek secara bersamaan. Karena situasi ini justru menimbulkan kemacetan panjang.”Macetnya parah. Apalagi di Jalan M Basir persis di titi aloha, nyaris tak bergerak,” keluh Irwandi (39) sopir mobil boks.

Biasanya untuk menempuh perjalanan dari Belawan ke Marelan, Irwandi hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Tapi kali ini terlalu lama, atau mencapai hampir satu jam.

“Sekarang mau ke Marelan ngantar barang bisa sampai satu jam lamanya. Lihat saja macet panjang,” ungkapnya.

Lurah Rengas Pulau, H Irawan Daniel Nasution ditanya soal terputusnya Jalan Titi Pahlawan akibat dari proyek jembatan, untuk jalan alternatif telah ditentukan. Dia mengakui jika kondisinya jalan rusak parah.”Jembatan itu harus segera direnovasi, karena kondisi tiang utamanya patah. Dan, soal perbaikan jalan alternatif, sudah dikoordinasikan ke kontraktor proyek,” terangnya.

Warga protes karena kotraktor tidak membangun jalan alternatif.

Terpisah, anggota DPRD Medan, Surianto mengatakan, apa yang menjadi desakan warga mesti disikapi. Apalagi, Jalan Titi Pahlawan merupakan akses jalan yang setiap harinya dilalui warga.”Harus ada solusinya, jadi warga tidak dirugikan. Jangan sampai tiga proyek yang dikerjakan bersamaan, malah mengabaikan kepentingan masyarakat,” pungkas Ketua Fraksi Partai Gerindra Medan.

Ditambahkan pria yang akrab disapa Butong itu, paskapenghancuran jembatan banyak warga mengaku mendapat teguran dari tempat mereka bekerja. Lebih parahnya lagi, anak-anak sekolah enggan pergi ke sekolah lantaran jauhnya akses menuju ke sekolah mereka.

“Banyak pekerja yang kena tegur atasan mereka lantaran telat masuk kerja. Begitu juga dengan anak-anak sekolah. Jadi, Pemerintah Provinsi Sumut ataupun Pemko Medan harus mencari solusi atas kondisi ini. Kasihan mereka yang sangat bergantung dengan jalan itu,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pembangunan proyek jembatan Titi Pahlawan sudah berlangsung selama satu bulan, sejak Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Sumut menerbitkan nomor kontrak: 602/UPT.DBMK-MDN/1033/2017 per tanggal 18 Juli 2017 .

Pada plang tertulis nama paket pembangunan jembatan Provinsi Titi Gertak pada Jalan Provinsi Jurusan Jalan Marelan (Sp kantor Batas Deliserdang) di Kota Medan. Nilai kontrak Rp.5.046.648.600,- dengan masa pengerjaan 150 hari kalender dan tander dimenangkan PT Garuda Power Mandiri serta kosultan CV Prima Rancang. (rul/prn/ila)

 

Teks foto (Ist)

Foto 1: Warga protes karena kotraktor tidak membangun jalan alternatif.

 

Foto 2: Warga bertaruh nyawa ketika hendak melintasi Jembatan Gertak Jalan Titi Pahlawan yang terkena dampak pembangunan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut.

 

 

Exit mobile version