Site icon SumutPos

Tiga Kali Kena Stroke, Berharap Kembali Bernyanyi

Sebuah konser yang menampilkan benny Panjaitan akan dipersembahkan oleh PARBI bertajuk 'Sejuta Konser Kasih Buat Panjaitan', di Toba Dreams, Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan pada 2 Oktober 2015 mendatang.
Sebuah konser yang menampilkan benny Panjaitan akan dipersembahkan oleh PARBI bertajuk ‘Sejuta Konser Kasih Buat Panjaitan’, di Toba Dreams, Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan pada 2 Oktober 2015 mendatang.

Benny Panjaitan terserang penyakit stroke. Sebuah penyakit yang benar-benar menakutkan bagi seorang musisi. Namun, itu sama sekali tidak membuatnya menyerah. Alih-alih meratapi diri, Benny akan tampil kembali di atas panggung. Seperti apa?

Kondisi kesehatan vokalis grup musik Panbers, Benny Panjaitan belakangan ini memang menurun. Bayangkan, tiga kali Benny mengalami stroke. Saat ini, Benny hanya bisa duduk di kursi roda.

Namun, semangatnya berkarya di industri musik sepertinya tidak hilang. Terbukti, dalam waktu dekat, Benny terlibat dalam kolaborasi konser musik musisi batak.

Sebuah konser akan dipersembahkan oleh Persatuan Artis Batak Indonesia (PARBI) bertajuk ‘Sejuta Konser Kasih Buat Panjaitan’. Konser tersebut akan diadakan di Toba Dreams, Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan pada 2 Oktober 2015 mendatang.

”Bagi kami, Bang Benny itu seperti abang kami sendiri. Kalau kami tak bikin acara ini, tandanya kami sudah melupakan beliau,” kata ketua panitia konser tersebut, Jens Butar Butar di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, akhir pekan lalu.

Konser tersebut memang dilakukan sejumlah artis Batak. Namun secara konsep, konser tersebut merupakan rembuk saran dari Benny Penjaitan. ”Semua ini ide dari Bang Benny, apa saja lagu yang akan dinyanyikan merupakan rekomondasi dari beliau,” ujarnya.

Meski tidak menjelaskan secara detil deretan tembang hits yang akan dinyanyikan dalam konser tersebut, Jens menegaskan, Puluhan penyanyi kelahiran batak dari yang muda hingga senior, bahkan grup terlibat dalam konser tersebut.

Mereka di antaranya Dakka Hutagalung, Eddy Silitonga, Rita butar-butar, Julius Sitanggang, Victor Hutabarat, Joel Simorangkir, John S. manurung, Joy Tobing, New Legend, Tio Fanta Pinem, Toba Dream Combo, Erick Sihotang, dan sebagainya.

”Kita pun ajak Fatin dan Judika serta banyak lagi, tetapi karena terkendala jadwal mereka nggak bisa ikut,” ujarnya.

Nah, dalam konser tersebut, Benny akan naik panggung. ”Kita juga akan menghadirkan para seniman musik tradisional Batak yang akan menyambut keluarga besar Panbers,” jelasnya.

Jens menyebutkan, dalam konser itu akan diputar lagu-lagu hits Panbers macam ‘Gereja Tua’, ‘Cinta dan Permata’, hingga ‘Terlambat Sudah’. Beberapa barang berharga milik Benny akan dilelang dalam konser tersebut.

”Tak cuma menyanyikan lagu Panbers, konser juga ditambah acara lelang barang-barang kesayangan Bang Benny seperti gitar. Hasilnya 100 persen untuk beliau,” jelas Jens.


Benny yang datang dalam jumpa pers ini hanya bisa tersenyum melihat banyaknya simpati yang bermunculan. “Kami berterima kasih dan bangga dengan adanya acara ini. Semoga Benny cepat sembuh,” kata personel Panbers lainnya, Asido Panjaitan.

Dia mengatakan, lewat konser charity tersebut, berharap bisa bernyanyi kembali. Namun karena kondisinya ia hanya bisa menyapa di panggung. ”Kita semua berdoa semoga ada keajaiban dalam konser nanti,” tegasnya.

Bicara Panbers tentu tak lepas dari lagu ‘Gereja Tua’ yang terdengar syahdu. Liriknya romantis. Menyentuh hati tua dan muda. Penyanyinya, Porbenget Mimbar Moal Hamonangan Panjaitan, berhasil membawa lagu ini tak lekang oleh waktu. Nama itu mungkin terdengar asing. Sebab, orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Benny Panjaitan.

Pria kelahiran Tarutung, Tapanuli, Sumatera Utara, 14 September 1948, ini adalah salah satu personel Panbers. Band yang pernah berjaya pada 1970-an. Sejak kecil, anak kedua dari Panjaitan bersaudara ini memang sangat mencintai musik. Darah itu mengalir dari sang ayah yang seorang pemain biola.

Sikapnya yang keras, membuatnya menjadi leader di band yang terbentuk pada tahun 1969 ini. Apalagi, beberapa lagu hits Panbers merupakan ciptaan Benny. Sebut saja ‘Akhir Cinta’, ‘Hidup Terkekang’, dan tentunya ‘Gereja Tua’.

Kini, Benny tak lagi segagah dahulu. Kehidupannya jauh dari hiruk pikuk glamor dunia musik.

Namun, kondisi itu tak membuatnya terpuruk. Semangat bermusiknya masih tinggi. Meski tak bisa bernyanyi lagi, setidaknya Benny masih dapat memantau perkembangan musik The Panbers. Band yang diisi oleh anak-anak Panbers sendiri.

Sebelum acara charity yang dijadwalkan awal bulan depan, malam dana ‘Love for Benny Panjaitan’ juga pernah digelar atas prakarsa Lions Club di Airman Planey, Hotel Sultan Jakarta, pada Sabtu 29 September 2012 silam. Dari hasil lelang lagu dan sumbangan donatur terkumpul uang Rp 86 juta dan 5200 dolar Singapura (Rp46,8 juta), sehingga jika ditotal seluruhnya berjumlah Rp132,8 juta.

Sejumlah artis yang ikut hadir dalam acara itu tercatat penyanyi senior Cristine Panjaitan, Cut Yanthi, Yayuk Suseno, Vonny Sumlang, Sandro Tobing, Ronny Sianturi, Julius Sitanggang, Amigos, Jelly Tobing, Ricky Likur, Yetty Lorent dan Henry Yosodiningrat. Wakil Gubernur DKI kala itu yakni Basuki Tjahaja Purnawa (Ahok) terpilih dan pasangan artis Hj. Camelia Malik – Harry Capri, memberikan apresiasi dengan mengutus perwakilannya. (mid/jpnn/bbs/val)

Exit mobile version