Site icon SumutPos

Postingan di Facebook Picu Bentrok Dua Desa di Madina

Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel/Sumut Pos grup Kapolres Madina dan Tapsel, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa, dan Kepala Kesbangpol 2 Pemkab, duduk bersama di perbatasan Madina-Tapsel, untuk meredakan bentrok akibat status pelecehan agama di facebook.
Foto: Samman Pohan/Metro Tabagsel/Sumut Pos grup
Kapolres Madina dan Tapsel, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa, dan Kepala Kesbangpol 2 Pemkab, duduk bersama di perbatasan Madina-Tapsel, untuk meredakan bentrok akibat status pelecehan agama di facebook.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dipicu postingan status Facebook akun Toni Darius Sitorus yang dinilai menghina dan melecehkan agama, sekelompok masyarakat Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyerang Desa Hutapardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Senin (19/9) malam.

Akibatnya, empat warga dilaporkan luka-luka. Dua di antaranya terkena luka tembak, diduga korban terkena tembakan yang dilepaskan polisi.

Adalah Bargot Pulungan (35) mengalami luka tembak senapan angin pada pinggul sebelah kiri dan Saripada Nasution warga Desa Aekbadak Julu Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel mengalami luka tembak pada lengan kiri atas.

Sementara, dua warga lainnya mengalami luka ringan yakni Zul Lubis (19) warga Desa Aekbadak Julu mengalami luka robek kepala sebelah kiri dan Idris Nasution (36) warga Desa Aekbadak Jae, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel yang mengalami luka di kening sebelah kiri.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting menyatakan, bentrokan terjadi karena provokasi dari akun facebook yang bukan bernuansa SARA, sehingga terjadi kesalahpahaman antar kampung.

Rina menceritakan, mulanya sekitar 60 warga Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina, dengan mengendarai sepedamotor melakukan penyerangan ke Desa Hutapardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapsel, pukul 21.00 WIB.

Namun, kata Rina, penyerangan dilakukan warga Desa Hutapardomuan berhasil dihadang personel Polres Madina yang sebelumnya telah siaga. Entah bagaimana, tepat pukul 22.30 WIB, masyarakat Desa Aekbadak Julu, Kecamatan Sayurmatinggi, Tapsel, secara tiba-tiba ikut melakukan penyerangan ke Desa Hutapardomuan.

Penyebab sementara, warga Desa Aekbadak Julu turut menyerang karena terprovokasi oleh masyarakat Desa Sihepeng. Begitupun, menurut Rina, penyerangan itu berhasil dihalau oleh personel Polres Tapsel dan Kodim 0212/TS dengan mengerahkan kekuatan personel gabungan.

Akibat bentrok itu, tak hanya ada korban luka-luka. Menurut Rina, ada empat rumah yang mengalami rusak-rusak akibat bentrok tersebut.

Keempatnya itu, rumah milik Pahami Siagian (65) di Desa Hutapardomuan, Alarik Nainggolan (65), Marojohan Simangunsong (74) dan Marjulu Hasiholan (84).

“Setelah bentrok, Polres Tapsel dengan Kesbangpol Pemkab Tapsel mengumpulkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan terhadap warga Desa Aekbadak yang melakukan penyerangan ke Desa Hutapardomuan,” ujar mantan Kapolres Binjai ini, Selasa (20/9).

Tepat pukul 01.30 WIB, lanjut Rina, Wakil Bupati Tapsel tiba di lokasi bentrok didampingi Kapolres Tapsel untuk meninjau Desa Hutapardomuan dan Desa Aekbadak guna melakukan pengecekan kondisi rumah. Menurut Rina, saat meninjau itu, Wakil Bupati Tapsel dan Kapolres Tapsel menenangkan masyarakat yang rumahnya terkena imbas bentrok untuk tidak terprovokasi dan menahan diri.

Usai meninjau, rombongan tadi menggelar pertemuan di salah satu ruangan SD Negeri Desa Aekbadak Julu, pukul 04.00 WIB. Hasil pertemuan itu, sambung Rina, disepakati melakukan penjagaan di perbatasan antara Kabupaten Tapsel dan Madina, persisnya di Desa Aekbadak Julu serta Desa Hutapardomuan dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama dari masing-masing desa.

Rina menambahkan, sebanyak 630 personel gabungan Polri-TNI dilibatkan untuk pengamanan pasca bentrok tersebut. “Saat ini seluruh personel pengamanan, bermalam dengan membangun tenda dinas TNI-Polri di lokasi perbatasan antara Kabupaten Tapsel dan Madina. Seluruh personel dibawah kendali Kapolres Tapsel dan Kapolres Madina. Hingga saat ini, korban jiwa nihil. Situasi kamtibmas aman, terkendali dan kondusif,” ujar dia.

Lantas bagaimana pemilik akun facebook tersebut, apakah sudah diperiksa atau belum. Menurut Rina, pemilik akun facebook Toni Darius Sitorus sudah dilakukan pemeriksaan. Hasil dari keterangan Toni, menurut Rina, yang bersangkutan tidak ada memakai facebook tersebut.

“Fb (facebook) di-hack oleh orang lain. Pelakunya masih dalam pencarian oleh tim penyidik gabungan, Polres Tapsel dan penyidik dari Cyber Ditreskrimsus Polda Sumut. Dia (Toni) bukan pelakunya. Ada orang lain yang memakai fb-nya (Toni) untuk memprovokasi,” ujar Rina.

Ditanya apa isi status yang diposting dalam akun facebook Toni itu, Rina enggan menjabarkannya. Menurut Rina, yang jelas isi statusnya bernuansa provokasi. “Diimbau kepada masyarakat untuk tidak memprovokasi berbau SARA. Masyarakat juga jangan mudah terpancing dengan provokasi melalui medsos (media sosial),” tandas dia. (ted/jie)

Exit mobile version