Site icon SumutPos

Ratusan Rumah di Pantai Cermin dan Belawan Tergenang Banjir Rob

Foto: SURYA BHAKTI HASIBUAN/SUMUTPOS) Meluapnya air laut membuat sejumlah rumah warga di Serdang Bedagai, Sumut,  digenangi banjir rob setinggi 20 cm, Selasa (20/9/2016).
Foto: SURYA BHAKTI HASIBUAN/SUMUTPOS)
Meluapnya air laut membuat sejumlah rumah warga di Serdang Bedagai, Sumut, digenangi banjir rob setinggi 20 cm, Selasa (20/9/2016).

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Banjir rob melanda Kecamatan Pantai Cermin menyusul air laut pasang mencapai 2 meter. Tingginya gelombang air laut membuat para nelayan tidak melaut, akibat dari tinggi gelombang air laut.

“Ini gara-gara air laut pasang, dari semalam hingga sekarang puluhan rumah warga dan tempat wisata di Pantai Cermin dan akses jalan sulit dilalui kendaraan roda empat dan dua,” kata Budi (23), warga Desa Pantai Cermin Kanan.

Nyaris seluruh pemukiman warga di Dusun I, Desa Pantai Cermin Kanan yang berjarak 500 meter dari laut tergenang. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan buruk dan tidak berfungsinya drainase di sepanjang ruas jalan menuju lokasi wisata yang mengalami penyumbatan dan pendangkalan Sungai Baungan.

Pantauan Sumut Pos, Selasa (20/9), tidak hanya pemukiman warga terendam, lokasi obyek wisata bahari Pantai Bali Lestari tidak luput banjir rob dengan ketinggian air 20 centimeter.

Akibat fenomena alam yang baru pertama terjadi ini, pihak pengelola menutup pintu masuk dan mengalihkan pengunjung dari pintu keluar.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pantai Cermin Kiri, Supryadi ditemui di kantor Desa Pantai Cermin Kiri mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serdang Bedagai (Sergai) khususnya dinas terkait, harus secepatnya menindaklanjuti keluhan warga yang bermukim di sekitar muara Sungai Baungan tersebut. Misalnya menormalisasi alur sungai Baungan yang sudah mengalami pendangkalan atau sendimenisasi, termasuk memperbaiki atau membersihkan drainase.

Beberapa warga menginginkan perhatian Pemkab setempat sekaligus mewarning unjuk aksi jika tidak disikapi.

“Ini sudah darurat, jangan nanti setelah ratusan warga pemukimannya digenangi air melakukan demo ke kantor Bupati Sergai dan Camat Pantai Cermin, baru sibuk menanggapinya,” keluh warga setempat.

Foto: FAHRUL ROZI/SUMUTPOS
Warga di Perumahan TKBM Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, berjalan melintasi genangan banjir rob, yang merendam 1.300 rumah
di daerah itu, Selasa (20/9/2016).

Sei Mati Terendam
Di lain tempat curah hujan meningkat belakangan, mengakibatkan 1.300 unit rumah buruh TKBM di Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan, terendam banjir setinggi satu meter. Warga yang belum diungsikan, terpaksa memilih untuk tetap bertahan di rumahnya.

Banjir merendam perumahan buruh bongkar muat di pelabuhan Belawan, mengakibatkan aktivitas warga mengalami kelumpuhan. Bahkan, anak-anak usia sekolah, terpaksa diliburkan.

“Disini memang sudah sering banjir. Tapi, baru kali ini agak dalam, adalah sampai sepinggang orang dewasa,” ujar Samsul Bahri (45) seorang warga.

Dampak banjir kini mulai menimbulkan penyakit khususnya anak kecil, terjadi pasca hujan deras mengguyur pada Senin malam, hingga Selasa dini hari. Bahkan, genangan air semakin parah dikarenakan buruknya saluran drainase. “Bantuan belum ada, anak-anak mulai sakit. Tapi, mau tak mau warga harus tetap memilih bertahan di rumah,” aku dia.

Selain merendam 1.300 rumah buruh, banjir di Kecamatan Medan Labuhan juga menggenangi ratusan rumah warga maupun akses jalan di kawasan Simpang Kantor Kelurahan Martubung dan Jalan Rawe Kelurahan Tangkahan.

Camat Medan Labuhan, Arrahman Pane mengatakan, banjir yang terjadi di wilayahnya sudah di koordinasikan ke BPBD Kota Medan. Untuk posko dan bantuan bagi warga terdampak banjir sebagian juga sudah disalurkan.

“Jumlah rumah yang terendam ribuan. Bantuan sudah disalurkan, untuk Kelurahan Sei Mati nanti saya cek apakah sudah didistribusikan atau belum,” jelas, Arrahman.

Sementara itu, di Marelan banjir merendam ratusan rumah di empat kelurahan yakni Kelurahan Paya Pasir, Labuhan Deli, Rengas Pulau dan Terjun. Sejumlah akses jalan seperti di Jalan Titi Pahlawan dan Jalan Marelan Raya, juga tenggelam disapu banjir.

Camat Medan Marelan, Parlindungan Nasution menjelaskan, permukiman warga yang kebanjiran di wilayah kecamatannya, hanya terjadi pada tiga kelurahan. Sesuai data, jumlahnya mencapai 150 unit rumah. “Hanya tiga kelurahan saja, di Labuhan Deli, Terjun dan Paya Pasir. Total keseluruhan 150 rumah,” katanya. (sur/rul/jie)

Exit mobile version