Site icon SumutPos

Heboh! Tamu Misterius Pagi Buta Tinggalkan Mayat Bocah

Foto: Fachril/PM Jenazah bocah tiga tahun yang diantar tiga tamu misterius, ke Medan Marelan, Kamis (20/10).
Foto: Fachril/PM
Jenazah bocah tiga tahun yang diantar tiga tamu misterius, ke Medan Marelan, Kamis (20/10).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tiga orang dewasa (2 pria, 1 wanita) membuat heboh Marelan, Kamis (20/10) pagi. Mereka meninggalkan mayat bocah perempuan berusia 3 tahun di ruang tamu seorang warga.

Kejadian ini berlangsung di rumah Tunggul Sinaga (48), Jalan Titipahlawan, Gang Kambing, Lorong Seroja, Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan.

Pagi itu jam masih menunjukkan pukul 05.00 WIB. Warga sekitar masih lelap tidur, setidaknya belum ada yang membuka pintu rumah, termasuk mereka yang tinggal di rumah Tunggul.

Situasi mulai berubah ketika pintu rumah Tunggul diketuk dari luar. Ingin tahu tamu diluar, Rikardo Saragih, abang ipar pemilik rumah bergegas membuka pintu.

Begitu pintu terbuka, Rikardo melihat dua pria dewasa dan seorang wanita dewasa serta tiga anak. Salah seorang anak digendong wanita itu. Anak yang tidak digendong diperkirakan berusia 5 tahun dan tujuh tahun.

Karena tidak mengenal orang dihadapannya, Rikardo lantas menanyakan tujuan kedatangan mereka. Jawabnya, tamu misterius itu mengaku membawa anak dari Tunggul.

Mendengar jawaban itu, Rikardo segera menelepon Tunggul yang kebetulan sedang berada di Dumai. Saat menelepon, pria berusia 50 tahun ini meninggalkan orang tak dikenal tersebut di ruang tamu.

Dalam pembicaraan via ponsel dengan Tunggul, Rikardo diminta memastikan siapa sebenarnya tamu itu, serta apa keperluan mereka. Namun ketika Rikardo kembali ke ruang tamu, ternyata tamunya telah pergi.

Belum lagi hilang rasa penasarannya, Rikardo dikejutkan adanya bocah dibalut kain gendong tergeletak di kursi tamu. Melihat wajah si bocah pucat, pria ini pun memeriksanya. Terakhir diketahui ternyata bocah tersebut telah meninggal.

Atas temuannya, Rikardo sempat berupaya mengejar tapi tamu misteriusnya keburu tak terlihat. Cemas, dia langsung menelepon kepling setempat. Berselang tak berapa lama Kepling datang bersama polisi.

Berdasarkan hasil identifikasi awal polisi, tidak ada ditemukan tanda kekerasan pada bayi itu. Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, jenazah selanjutnya dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.

Seorang pemuda mengaku anak dari Tunggul mengaku tak mengetahui anak siapa yang ditinggalkan di rumah mereka. “Kurang tahu aku bang, yang tahu tulang aku. Kalau bapak aku lagi di Dumai,” kata pemuda berusia 17 tahun itu.

Ditanya apakah orang tuanya ada kaitan dengan bayi itu, lagi-lagi pemuda ini mengaku tak tahu menahu. “Aku nggak ngerti-ngerti bang, karena bapak pun lagi kerja bawa mobil ke Dumai,” jawabnya sambil menutup pintu.

Terpisah, Kepling setempat, Sudirman menegaskan orang yang meninggalkan mayat bocah di rumah Tungul bukan lah warganya. “Kita belum tahu kenapa bayi itu mati dan apa kaitannya dengan pemilik rumah, karena pemilik rumah masih di Dumai,” jelas Sudirman.

Kapolsek Medan Labuhan, AKP H Yasir Ahmadi menyebutkan pihaknya masih menyelidiki identitas ketiga pelaku, serta keterkaitan mayat bocah dengan pemilik rumah. “Masih kita selidiki apa kaitannya bayi dengan pemilik rumah,” katanya tak mau banyak komentar. (ril/ras)

Exit mobile version