Site icon SumutPos

Tawarkan Lahan di Dolok Silau untuk Pengungsi

Tonggo Sibarani/Metro Siantar
KUNJUNGAN: Bupati Simalungun JR Saragih saat kunjungan ke Kantor Bupati Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Simalungun JR Saragih melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karo, Selasa (21/3). Dalam kunjungan kerjanya, JR Saragih menekankan beberapa hal demi memajukan antara Simalungun dengan Karo.

Sekira pukul 09.30 WIB, JR Saragih tiba di Kantor Bupati Kabupaten Karo. Dia didampingi Kepala Dinas Pendapatan, Bappeda, tiga Staf Ahli Pemerintah Kabupaten Simalungun, Asisten Sekda, Kepala BKD, Kepala Dinas Keuangan, Infokom, Kabag Hukum dan Satpol. Kedatangan mereka disambut Bupati Karo Terkelin Brahmana beserta jajarannya, Sekda Karo, Kepala Bappeda, BLH, Dispenda dan Staf Ahli, Dinas Pertanian, BKD, Pekerjaan Umum.

Dalam pertemuan itu, pria kelahiran 10 November 1968 ini mengungkapkan beberapa hal untuk memajukan Kabupaten Simalungun dan Karo dalam menumbuhkan PAD di Sumatera Utara, khususnya di dua kabupaten tersebut. Dalam kesinergian kedua kabupaten itu, akan dibuat nota kesepakatan (MoU). Bahkan, keduanya akan menemui bupati yang ada di perbatasan di lingkup Danau Toba sehingga gaung kerjasama dua kabupaten ini bisa mencapai tujuan yang menjadi bagian dalam mendukung program kinerja Presiden Jokowi dalam memajukan Danau Toba.

Menurutnya, ada beberapa hal yang ingin disampaikan, karena ini merupakan prinsip untuk membangun perekonomian daerah, baik di Kabupaten Simalungun maupun di Kabupaten Karo. Diantaranya, menyatukan dua agenda pariwisata di masing-masing daerah. Di Kabupaten Simalungun ada Pesta Rondang Bintang, sedangkan di Karo ada pesta bunga. Sedangkan untuk Sumatera Utara ada Pesta Danau Toba yang menjadi warisan leluhur.

“Kita ingin keduanya disatupadukan sehingga gaungnya bisa diterima seluruh kalangan wisatawan. Apalagi Kabupaten Karo sedang mengalami musibah erupsi Gunung Sinabung dan tentunya akan berdampak menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Karo,” paparnya.

Bupati Kabupaten Karo Terkelin Brahmana menuturkan, dipandang dari sisi tradisi budaya, Kabupaten Simalungun dan Karo memiliki kesamaan, sehingga tidak susah untuk melakukan kolaborasi. Dari sisi pengangkatannya harus dipikirkan agar kemasannya jadi lebih besar. Ini menjadi hal yang positif dalam mendukung pariwisata yang menjadi fokus dari perhatian Kabupaten Karo.

“Tentunya kita harus membuat paket wisata sehingga, akan memudahkan wisatawan datang ke Simalungun dan Karo. Daya tarik wisatawan tentu akan lebih banyak datang,” papar Terkelin.

Kemudian, JR Saragih juga menginginkan, ada tempat even di perbatasan yakni di Pakpak dan Dairi untuk dibangun tugu sehingga bisa dibuat begitu indah. “Kita harus menjadi yang terbaik, bukan sekadar jadi penonton. Masing-masing harus proaktif dan ini menjadi bagian dari konsentrasi Presiden Jokowi dalam menghidupkan Danau Toba. Kita harus menyambut apa yang disampaikan presiden dengan bergandeng tangan,” tambahnya.

Point berikutnya yang menjadi fokus kedua kepala daerah tersebut adalah persoalan pengungsian yang ada di Kabupaten Karo. Di sini, dalam kinerja semangat baru, JR Saragih memberikan solusi kemudahan untuk Kabupaten Karo dalam menuntaskan persoalan pengungsi. “Kita harus mendukung, dan ingin memberikan untuk mengurangi beban di Kabupaten Karo dari sisi pengungsian. Di wilayah kami, yakni di Dolok Silau masih banyak lahan, sehingga bisa mengurangi beban di Kabupaten Karo menanggulangi pengungsi yang mencapai 7.000 jiwa,” lanjutnya.

Mendengar hal ini, Bupati Kabupaten Karo Terkelin Brahmana menyambut positif. Diakuinya, dengan ide dari JR Saragih menjadi langkah yang baik dalam menanggulangi pengungsi akibat bencana Gunung Sinabung. “Melalui pertemuan ini mendapatkan titik baik untuk merelokasi para pengungsi, ini menjadi hal yang positif buat Kabupaten Karo Khususnya dari bantuan yang datang dari Bupati Simalungun JR Saragih,” tukasnya. (osi/spg/adz)

Exit mobile version