Site icon SumutPos

Seribuan Mitra ‘Serbu’ Kantor Grab

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
UNJUK RASA_Pengemudi transportasi berbasis daring “Grab” berunjuk rasa di depan kantor manajemen di Medan, Selasa (21/3). Mereka meminta agar dana insentif ratusan pengemudi segera dibayar oleh perusahaan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perusahaan jasa transportasi online, Grab yang berada di Komplek CBD Polonia, Jalan Padang Golf, Medan ‘diserbu’ seribuan mitranya, pengemudi ojek online, Rabu (21/3). Kedatangan mereka guna memprotes manajemen yang tidak kunjung membayarkan promo dan insentif mereka, serta menentang kebijakan yang dinilai semakin memberatkan.

Dalam aksinya, massa pengemudi berorasi di depan kantor Grab. Mereka menuding pihak manajemen telah melakukan penipuan dengan tidak membayarkan promo dan insentif yang menjadi hak mereka. “Kami ditipu, sudah seminggu, bahkan ada yang sudah 2 minggu, insentif dan promo yang menjadi hak kami tidak dibayarkan,” kata Syamsul, seorang pendemo.

Para pengemudi ini mengaku tidak mengetahui alasan manajemen sehingga tidak membayar promo dan memberikan insentif. “Mereka buang badan. Cuma bilang ada kesalahan sistem, dan menyerahkan ke pusat,” kata Syamsul.

Sejumlah pengemudi mengaku sudah mengalami masalah ini sejak dua pekan lalu. Promo yang digunakan konsumen dan seharusnya menjadi tanggung jawab manajemen, tidak ditambahkan pada dompet tunainya. Insentif dari pencapaian mereka juga tidak diberikan keesokan harinya.

Para driver mencontohkan, jika penumpang menggunakan promo pemotongan tarif 60 persen, maka pengemudi hanya dibayar 40 persen dari tarif. Seharusnya dan biasanya 60 persen itu otomatis dibayarkan pihak manajemen ke dompet tunai pengemudi. “Saya sudah mengalaminya 14 hari. Bukan cuma promo dan insentif yang tidak masuk, uang saya ratusan ribu juga tidak bisa diambil. Seharusnya itu bisa keluar setiap per satu hari. Tapi, sampai sekarang tidak bisa diambil di ATM,” kata Cipto Pranyoto, pengemudi lainnya.

Para pengemudi sebenarnya sudah melakukan unjuk rasa di tempat yang sama pada Senin (19/3) lalu. Perwakilan manajemen pun sudah menandatangani perjanjian di atas meterai Rp6.000 yang menyatakan akan menyelesaikan persoalan itu pada Selasa (20/3) kemarin. Namun nyatanya hak pengemudi tak kunjung diberikan.

Bukan cuma soal promo dan insentif yang menjadi keluhan pengemudi. Mereka juga memprotes semakin tingginya jumlah order yang dikerjakan sebagai syarat untuk mendapatkan insentif tertinggi. “Sudah semakin berat, insentifnya pun tak keluar,” jelas Andi.

Mitra lainnya, Ardi (32) mengatakan, sistem pemberian insentif yang dijanjikan Grab tergantung dari tiap jumlah perjalanan yang mereka selesaikan. “Jadi setelah kami menyelesaikan 25 trip itu lalu secara otomatis insentif dari Grab yang akan masuk di Dompet Tunai akun Grab driver sehari kemudian” ujarnya.

Menurutnya, keterlambatan ini terjadi secara massal terhadap para mitra. “Kita tidak tahu apa masalahnya, mungkin sistem mereka (Grab) yang error. Kemarin mereka berjanji masalah tersendatnya insentif ini akan selesai semalam (Selasa, 20 Maret). Tapi sampai saat ini tidak cair juga,” bebernya.

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
UNJUK RASA_Pengemudi transportasi berbasis daring “Grab” berunjuk rasa di depan kantor manajemen di Medan, Selasa (21/3). Mereka meminta agar dana insentif ratusan pengemudi segera dibayar oleh perusahaan.

Setelah lama melakukan aksi, namun tak satupun pihak manajemen Grab turun menemui massa. Alhasil, aksi demonstrasi itu memanas. Aksi dorong-dorongan terjadi, massa memaksa masuk hingga akhirnya Polisi yang melakukan pengamanan tersulut emosi dan mengejar demonstran.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto, yang turun ke lokasi sempat meradang. Perwira polisi yang pernah menjadi ajudan mantan Kapolri Baharoedin Haiti ini naik ke atas mobil dan meneriaki massa.

“Kepada saudara-saudara diharapkan untuk tetap kondusif. Jangan sampai terprovokasi. Saya minta kalian tenang,” ujar Dadang dari atas mobil pengeras suara di hadapan massa aksi.

Mendengar imbauan itu, massa pun kemudian tenang. Kapolrestabes lalu mengimbau agar seluruh peserta aksi tenang dan sabar. Karena, masalah ini sudah didiskusikan oleh pihak kepolisian. “Kami sudah berdiskusi mengenai insentif saudara-saudara yang tidak keluar. Saya harap semuanya tenang. Kalau sudah tidak kondusif dan mengganggu, saudara bisa diamanakan,” imbaunya.

Dadang juga menegaskan, apabila tidak puas dengan pihak manajemen bisa melaporkannya kepada pihak kepolisian. “Saya harap kita tetap tenang. Semua kita akan proses, apabila tidak puas laporkan. Kalau tidak ada jalan keluarnya, masalah ini bisa dipidanakan karena kasus penggelapan,” pungkas Kapolrestabes.

Mendengar arahan dan imbau, massa berangsur-angsur tenang dan memberikan apresiasi kepada Kapolrestabes Medan. Diketahui sebelum melakukan aksi di kantor Grab, massa melakukan sweeping terhadap rekan mereka yang mencari penumpang. Tujuannya, mereka meminta agar sejumlah mitra Grab Bike untuk mogok massal. (dvs)

Exit mobile version