Site icon SumutPos

Begitupun Masih Rewel dan Haus Podium

Michael Schumacher tak Kunjung Memukau Bersama Mercedes GP

Michael “Schumi” Schumacher tahun lalu comeback untuk memburu kemenangan. Hingga awal 2011, jangankan juara, podium saja belum. Sampai kapan kita harus menunggu?

Musim 2010 lalu, Schumi hanya mampu meraih posisi sembilan klasemen pembalap dengan 72 poin. Jauh dari harapan orang, dengan perolehan poin jauh di belakang rekan setim sendiri di Mercedes GP, Nico Rosberg (142 poin di urutan tujuh).

Meski demikian, banyak orang bisa memaklumi. Mercedes GP W01 bukanlah mobil yang mantap, karena dirancang saat tim masih bernama Brawn GP tidak punya uang untuk masa depan.

Ingat, Brawn GP jadi juara dunia 2009 dengan mobil yang dirancang pada 2008, saat tim masih bernama Honda dan punya banyak uang. Walau hebat pada 2009, tim itu tak punya cukup uang untuk merancang mobil 2010 secara maksimal. Makanya tim itu dijual ke Mercedes-Benz.

Musim ini, mobil W02 tampaknya lebih kompetitif. Minimal, sama kompetitifnya dengan mobil tahun lalu. Tapi hasil buat Schumi masih sama, bahkan mungkin lebih mengecewakan.

Setelah empat seri, Schumi baru punya enam poin, terpuruk di peringkat 11 klasemen pembalap. Sebagai pembanding, Nico Rosberg finis kelima dalam dua lomba terakhir, meraup 20 poin di urutan sembilan.
Dan asal tahu saja, Kamui Kobayashi yang naik Sauber-Ferrari kini berada di urutan sepuluh klasemen, punya dua poin lebih banyak dari Schumi!

Sampai kapan kita harus menunggu sukses Schumi bersama Mercedes GP? Kemungkinannya begitu luas. Tidak ada yang bisa memprediksi kapan. Bisa jadi, Schumi bakal garang di Grand Prix Spanyol akhir pekan ini juga. Tapi, bisa jadi dia juga tidak akan mampu meraih podium sampai akhir musim.
Ketika Schumi dan Mercedes GP ditanya, semua selalu bilang akan bekerja keras untuk mengejar sukses yang ditunggu orang itu. Dan sukses tinggal menunggu waktu!

Komentar-komentar serupa disampaikan lagi oleh Schumi saat menemui media di Sirkuit Barcelona, jelang GP Spanyol, Kamis lalu (19/5).

Pembalap 42 tahun itu bilang, dia merasa sangat dihargai ketika ada begitu banyak perhatian terhadap kesulitannya di F1 saat ini. “Sports adalah emosi yang bisa naik dan turun sewaktu-waktu,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Schumi mengatakan targetnya masih sama. Dia masih haus kemenangan. Bedanya, sekarang mengejar kemenangan sambil membangun segala kebutuhan dan momentum untuk tim.
“(Kemenangan) adalah satu-satunya alasan mengapa saya kembali. Tentu kami lebih senang menang sekarang daripada besok. Tapi sekarang saya lebih memahami situasi kami yang sebenarnya. Sekarang, kami menjalani proses normal bagi sebuah tim untuk menuju sukses. Tidak ada yang namanya keajaiban,” tegasnya.
Schumi menegaskan keyakinannya bakal meraih sukses tahun ini. “Saya lebih dari yakin bakal naik podium tahun ini,” tandasnya.

Menurut Schumi, ada banyak hal kecil-kecil yang sekarang menghalangi upayanya meraih sukses. Dia membandingkan apa yang dia hadapi sekarang dengan seperti membangun karir dari awal.
“Ada banyak detail kecil-kecil yang pada akhirnya menghasilkan sukses. Dan kami sedang membangun detail-detail itu dalam hal struktur tim dan pengelolaan berbagai hal. Kami punya begitu banyak potensi, kami punya motivasi tinggi. Kami hanya butuh waktu. Itu saja,” paparnya. “Habis setiap badai, matahari selalu muncul bersinar,” tandasnya.

Ross Brawn, bos Mercedes GP, menegaskan bahwa Schumi masih sangat termotivasi untuk meraih sukses lagi di F1. Di balik layar, sang juara dunia tujuh kali masih seperti dulu, “rewel” menuntut kemajuan dari tim.
“Kami sering melakukan diskusi teknis dan dia terus rewel tentang segala hal yang kami lakukan pada mobil, tentang perkembangan mobil. Tidak ada yang berubah. Kami optimistis,” ucap Brawn.
Sama seperti Schumi, Brawn bilang ada banyak hal-hal kecil yang sekarang jadi penghalang. “Dia harus membereskan hal-hal kecil terakhir. Kalau dia lamban dari awal, mungkin kita semua harus khawatir. Tapi saya tidak khawatir karena dia masih sangat cepat,” pungkas Brawn.
Bagi jutaan penggemar Schumi di seluruh dunia, ini berarti semua harus terus sabar menunggu sukses baru sang legenda F1. Tapi, siapa tahu penantian itu sudah berakhir Minggu ini (22/5) di GP Spanyol! (*)

Exit mobile version